Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan ( SNP ) masih rendah. Hasil Akreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah ( BAN SM ) meneybutkan, Niali Terendah masih untuk Standar Guru, Tenaga Kependidikan Sarana prasarana Sekolah
Kepala BAN SM Abdul Mukti Menjelaskan, Selama 2020 telah dilakukan 27.656 Akreditasi Sekolah dan madrasah" Angka Itu lebih tinggi dari target sasaran sebesar 19.500" katanya di jakarta kemarin . Mereka berhasil menambah sasaran akreditasi karena melakukan penghematan operasional tim ASESOR.
Dari total sekolah yang di akreditasi , paling banyak terdapat di Provinsi Jawa Timur dengan Jumlah 2.965 unit sekolah dan madrasah, Kemudian disusul provinsi Jawa Barat ( 2.550 Ubit ) dan sulawesi Selatan ( 1.766 Unit ) . Dia Mengatakan target Sasaran akreditasi Tahun 2020 adalah Sekolah - sekolah di kawasan terdepan , terluar dan Terpencil
Evaluasi dari akreditasi 2020 menunjukan , kualitas pemenuhan standar guru dan tenaga kependidikan di sekolah dengan akreditasi C dan TT ( Tidak Terakreditasi ) masih Lemah.
Banyak SD yang tidak memenuhi standar layana minimla karena tidak memiliki tenaga tata usaha ( TU ) . Padahal aturan dari pemerintah, SD yang memiliki minimal enam rombongan belajar( Rombel ), wajib Memeiliki satu Orang Tenaga Usaha ( TU )' Dilapangan yang banyak terjadi, kepala sekolah merangkap sebagao TU di SD
Kondisi pemenuhan Standar Guru juga perlu diperbaiki , salah satu indikator penilaian Akreditasi adalah , Jumlah Guru sesuai Mapel dan ijazahnya . Contohnya Untuk guru mata pelajaran dan pendidikan jasmani harus di ampu oleh guru-guru berijazah yang sama dengan mata pelajaran yang di ampu.
Meskipun sudah jelas ada kekurangan di sektor guru dan tenaga kependidikan , pemerintah pusat tidak bisa berbuat banayk , sebab kewenangan perekrutan guru dan tenaga kependidikan ada di tangan pemerintah kabupaten atau kota
Kepala BAN SM Abdul Mukti Menjelaskan, Selama 2020 telah dilakukan 27.656 Akreditasi Sekolah dan madrasah" Angka Itu lebih tinggi dari target sasaran sebesar 19.500" katanya di jakarta kemarin . Mereka berhasil menambah sasaran akreditasi karena melakukan penghematan operasional tim ASESOR.
Lemahnya Guru dan Tenaga Kependidikan
Evaluasi dari akreditasi 2020 menunjukan , kualitas pemenuhan standar guru dan tenaga kependidikan di sekolah dengan akreditasi C dan TT ( Tidak Terakreditasi ) masih Lemah.
" Contoh paling memperhatinkan ada di SD (Sekolah Dasar ).
Banyak SD yang tidak memenuhi standar layana minimla karena tidak memiliki tenaga tata usaha ( TU ) . Padahal aturan dari pemerintah, SD yang memiliki minimal enam rombongan belajar( Rombel ), wajib Memeiliki satu Orang Tenaga Usaha ( TU )' Dilapangan yang banyak terjadi, kepala sekolah merangkap sebagao TU di SD
Kondisi pemenuhan Standar Guru juga perlu diperbaiki , salah satu indikator penilaian Akreditasi adalah , Jumlah Guru sesuai Mapel dan ijazahnya . Contohnya Untuk guru mata pelajaran dan pendidikan jasmani harus di ampu oleh guru-guru berijazah yang sama dengan mata pelajaran yang di ampu.
Meskipun sudah jelas ada kekurangan di sektor guru dan tenaga kependidikan , pemerintah pusat tidak bisa berbuat banayk , sebab kewenangan perekrutan guru dan tenaga kependidikan ada di tangan pemerintah kabupaten atau kota
Sedangkan selama ini jarang sekali ada rekruitmen CPNS untuk posisi TU di Sekolah Dasar ( SD )
Sejumlah daerah memiliki strategi untuk meningkatkan akreditasi di wilayah masing-masing. contoh di kota Surabaya , sekolah yang terajreditasi C dilarang menyelenggarakan ujian nasional ( UNAS )" Padahal aturannya Sekolah yang dilarang menyelanggarakan ujian nasional ( UNAS ) yang akreditasinya TT ( Tidak Terakreditasi ).
Sejumlah daerah memiliki strategi untuk meningkatkan akreditasi di wilayah masing-masing. contoh di kota Surabaya , sekolah yang terajreditasi C dilarang menyelenggarakan ujian nasional ( UNAS )" Padahal aturannya Sekolah yang dilarang menyelanggarakan ujian nasional ( UNAS ) yang akreditasinya TT ( Tidak Terakreditasi ).
0 Komentar untuk "Lemahnya Guru dan Tenaga Kependidikan"