Syarat-syarat yang sudah ditetapkan dalam Islam ihwal jual-beli yakni selaku berikut.
1. Penjual dan pembelinya haruslah:
2. Uang dan barangnya haruslah:
a. halal dan suci. Haram memasarkan arak dan bangkai, begitu pula babi dan berhala, tergolong lemak bangkai tersebut;
- ballig,
- arif sehat,
- atas kehendak sendiri.
2. Uang dan barangnya haruslah:
a. halal dan suci. Haram memasarkan arak dan bangkai, begitu pula babi dan berhala, tergolong lemak bangkai tersebut;
b. bermanfaat. Membeli barang-barang yang tidak berharga sama dengan menyia-nyiakan harta atau pemboros. Allah berfirman: “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu yakni saudara-saudara syaitan dan syaitan itu yakni sungguh ingkar terhadap Tuhannya.”(Q.S. al-Isra’/17: 27)
c. Keadaan barang sanggup diserahterimakan. Tidak sah memasarkan barang yang tidak sanggup diserahterimakan. Contohnya, memasarkan ikan dalam maritim atau barang yang sedang dijadikan jaminan lantaran semua itu mengandung tipu daya.
d. Keadaan barang diketahui oleh pedagang dan pembeli.
e. Milik sendiri, sabda Rasulullah saw., “Tak sah jual-beli melainkan atas barang yang dimiliki.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
3. Ijab Qobul
3. Ijab Qobul
Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli menjawab, “Baiklah aku beli.”
Dengan demikian, mempunyai arti jual-beli itu berjalan suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu cuma sah jikalau suka sama suka.” (HR. Ibnu Hibban)
0 Komentar untuk "Sebutkan Syarat-Syarat Dalam Islam Wacana Jual-Beli!"