Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin. Iman dari sisi ungkapan artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan.
Menurut M. Quraish Shihab, kata malaikat berasal dari bahasa Arab, yakni malā’ikah yang merupakan bentuk jamak dari kata malak yang terambil dari kata la’aka yang bermakna “menyampaikan sesuatu”.
Jadi, malak/malaikat merupakan makhluk yang menyodorkan sesuatu dari Allah Swt..
Menurut istilah, malaikat merupakan makhluk mistik yang diciptakan oleh Allah Swt. dari cahaya, selaku delegasi Allah Swt. yang taat, patuh, serta tidak pernah membangkang terhadap perintah-perintah-Nya.
Iman terhadap malaikat merupakan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. bikin malaikat selaku makhluk mistik yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
Orang yang mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk waspada dalam berbicara dan berbuat
Beriman terhadap malaikat hukumnya merupakan fardu ‘ain.
Beriman terhadap malaikat merupakan salah satu rukun iman selain iman terhadap Allah Swt., kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada/qadar. Hal ini menurut pada beberapa sumber dari al-Qur’ān dan hadis selaku berikut.
a. Q.S. al-Baqarah/2:285
“Rasul (Muhammad) beriman terhadap apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’ān) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman terhadap Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya, Tuhan kami, dan kepada-Mu kawasan (kami) kembali.”
b.Q.S. an-Nisā’/4:136
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman terhadap Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad saw.) dan terhadap Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan terhadap Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar terhadap Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu sudah kesasar sungguh jauh”
c. Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwa pada suatu hari Rasulullah saw. timbul di tengah orang banyak, kemudian dia dihadiri oleh seorang laki-laki. Orang itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw., apakah iman itu?’ Beliau menjawab, ‘Iman merupakan kau mesti percaya terhadap Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-Nya, konferensi dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan di alam abadi nanti...” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Mengingat minimal wawasan yang dimiliki insan utamanya berhubungan dengan hal-hal yang mistik tergolong malaikat, sumber yang sanggup dijadikan referensi untuk mengenali malaikat dengan berpedoman terhadap al-Qur’ān dan hadis-hadis Rasulullah saw.
Dalam suatu hadis Rasulullah saw. bersabda: “Dari Aisyah berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan dari sesuatu yang sudah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian.” (HR. Muslim)
Keterangan lain ihwal malaikat sebagaimana diterangkan dalam Q.S. Fāṭir/35:1 disebutkan bahwa malaikat memiliki sayap.
Allah Swt. berfirman: “Segala puji bagi Allah Swt. pencipta langit dan bumi, yang memunculkan malaikat selaku utusan-utusan (untuk mengorganisir aneka macam macam urusan) yang memiliki sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah Swt. menyertakan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu” (Q.S. Fāṭir/35:1)
Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa malaikat merupakan makhluk Allah Swt. yang diciptakan dari nur atau cahaya dan memiliki sayap, sehingga kalau ada keterangan lain yang menyatakan bahwa malaikat memiliki ciri-ciri yang tidak cocok dengan keterangan dari al-Qur’ān dan hadis, patutlah kita meragukannya.
Penjelasan ihwal nama-nama malaikat dan tugasnya masing-masing merupakan selaku berikut.
a. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril dipahami juga selaku penghulu para malaikat. Malaikat Jibaril merupakan satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam al-Qur’ān. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam al-Qur’ān, yakni pada Q.S. al-Baqarah/2:97-98 dan Q.S. at-Taḥrim/66:4.
a. Malaikat Jibril
Malaikat Jibril dipahami juga selaku penghulu para malaikat. Malaikat Jibaril merupakan satu dari tiga malaikat yang namanya disebut dalam al-Qur’ān. Nama Malaikat Jibril disebut dua kali dalam al-Qur’ān, yakni pada Q.S. al-Baqarah/2:97-98 dan Q.S. at-Taḥrim/66:4.
Malaikat Jibril memiliki beberapa nama lain atau julukan, di antaranya merupakan Rûḥ al- Amin dan Rûḥ al-Qudus. Adapun kiprah utamanya merupakan menyodorkan wahyu dari Allah Swt. terhadap para nabi dan rasul-Nya.
Malaikat Jibril pula yang menyodorkan info kelahiran Nabi Isa as. terhadap ibunya Maryam dan menyodorkan al-Qur’ān terhadap Nabi Muhammad saw.
Dalam kisah suci perjalanan Isra’ Mi’raj, sesampainya di Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah saw. untuk terus naik menghadap Allah Swt.
Malaikat Jibril berkata, “Aku sama sekali tidak dapat mendekati Allah Swt. butuh waktu enam puluh ribu tahun lagi untuk melayang hingga mencapainya. Jika saya terus naik ke atas, maka saya akan hancur luluh”. Mahasuci Allah Swt., ternyata Malaikat Jibril as. saja tidak hingga terhadap Allah Swt
b. Malaikat Mikail
Malaikat Mikail merupakan malaikat yang tugasnya mengendalikan urusan makhluk Allah Swt. tergolong mengendalikan rezeki utamanya untuk manusia.
Seperti mengendalikan air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki untuk manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya yang ada di wajah bumi ini.
Malaikat Mikail, tergolong salah satu malaikat yang menjadi pembesar seluruh malaikat selain Malaikat Jibril.
Di samping bertugas membagi rezeki dan hujan, Malaikat Mikail juga sering gotong royong dengan Malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya. Di antara kiprah yang pernah dijalankan bareng Malaikat Jibril merupakan selaku berikut.
1) Ketika Malaikat Jibril menjalankan kiprah membelah dada Nabi Muhammad saw. untuk dicuci hatinya lantaran akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilim, Malaikat Mikail mengambil kiprah selaku pengambil air al-Kaușar (air zam-zam) untuk mencuci hati Nabi Muhammad saw.
2) Ketika Nabi Muhammad saw. memperoleh keyakinan untuk melaksanakan Isra’ dan Mi’raj, Malaikat Mikail bareng Jibril mendampingi selama perjalanan.
3) Malaik at Mikail juga bertugas menyodorkan lembaran terhadap Malaikat Maut. Lembaran tersebut bertulis ihwal rincian seumpama nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.
c. Malaikat Izrail
Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa semua makhluk tergolong dirinya sendiri. Malaikat Izrail dipahami juga dengan sebutan Malaikat Maut. Empat malaikat utama selain Jibril dan Mikail, dan Israfil merupakan Malaikat Izrail. Malaikat Izrail diberi kesanggupan yang hebat oleh Allah Swt., di antaranya merupakan sanggup meraih dengan mudah dari barat hingga timur bagaikan seseorang yang sedang menghadap suatu meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan.
Malaikat Izrail juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kesanggupan seseorang yang sanggup membolak-balikkan uang.
Sewaktu Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, maka Malaikat Izrail akan turun ke dunia gotong royong dengan dua kumpulan malaikat lainnya, yakni Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab. Malaikat yang mengenali di mana seseorang akan menemui ajalnya, merupakan kiprah dari Malaikat Arham.
e. Malaikat Munkar
Malaikat Munkar bareng Malaikat Nakir tugasnya menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur.
f. Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur.
d. Malaikat Israfil
Malaikat Israfil tugasnya meniup sangkakala. Israfil senantiasa memegang terompet suci yang terletak di bibirnya selama berabad-abad, hingga menanti perintah dari Allah Swt. untuk meniupnya pada hari kiamat.
Pada hari itu, Malaikat Israfil akan turun ke bumi dan berdiri di batu/ bukit suci di Jerusalem.
Tiupan pertama akan merusak dunia beserta isinya, tiupan kedua akan mematikan para malaikat serta tiupan ketiga akan menggugah orang-orang yang sudah mati dan menghimpun mereka di Padang Maĥsyar.
Di dalam kitab Tanbiĥul Gāfil�n Jilid 1 halaman 60 terdapat suatu hadis panjang yang menceritakan ihwal peristiwa final zaman yang pada potongan mulanya sungguh menawan untuk dicermati.
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Ketika Allah Swt. sudah selesai memunculkan langit dan bumi, Allah Swt. memunculkan sangkakala (terompet) dan diserahkan terhadap Malaikat Israfil, kemudian ia letakkan di mulutnya sambil menyaksikan ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya: “Ya Rasulullah saw. apakah sangkakala itu?”
Jawab Rasulullah saw. “Bagaikan tanduk dari cahaya.”
Saya tanya; “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah saw.; “Sangat besar bulatannya, demi Allah Swt. yang mengutusku selaku Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali.
Pertama: Nafkhatul fazā’ (untuk menakutkan).
Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’a¡ (untuk menggugah kembali atau membangkitkan).”
Dalam hadis di atas, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil itu bentuknya seumpama tanduk dan yang dibikin dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuknya laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang zaman dulu yang yang dibikin dari tanduk
e. Malaikat Munkar
Malaikat Munkar bareng Malaikat Nakir tugasnya menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur.
f. Malaikat Nakir
Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir merupakan dua malaikat yang bertugas menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur.
Hal itu akan dimulai saat pemakaman selesai dan orang terakhir dari jamaah yang mengikuti pemakaman sudah melangkah 40 langkah dari makam. Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir akan Menanyakan tiga (3) perkara. Tiga (3) permasalahan tersebut, yakni “Siapa Tuhamnmu? Apa Agamamu? Siapa Nabimu?”.
Seorang mukmin yang saleh akan menjawab bahwa Tuhanku merupakan Allah Swt. Agamaku merupakan Islam, dan Nabiku merupakan Muhammad saw.
Jika balasan seseorang itu benar seumpama tersebut di atas, maka waktu untuk menanti hari kebangkitan akan sungguh menyenangkan. Namun, apabila seseorang tidak sanggup menjawab seumpama tersebut di atas, maka orang tersebut akan dieksekusi hingga hari penghakiman.
g. Malaikat Raqib
Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan manusia. Ia bareng Malaikat ‘Atid yang mencatat amal buruk bertugas bersamaan. (Q.S. Qāf/50:18).
Dari Anas ra., dari Nabi Muhammad saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt. sudah menugaskan dua malaikat untuk menulis segala apa yang dijalankan atau dituturkan oleh seseorang hamba-Nya (satu di sebelah kanannya dan yang satu lagi di sebelah kirinya); kemudian apabila orang itu mati, Tuhan perintahkan kedua malaikat itu dengan firman-Nya, “Hendaklah kau berdua tinggal tetap di kubur hamba-Ku itu serta hendaklah kau mengucap tasbih, tahmid, dan takbir hingga ke hari qiamat dan hendaklah kau menulis pahalanya untuk hamba-Ku itu.” (H.R. Abu al-Syeikh dan Tabrani)
h. Malaikat ‘Atid
Malaikat ‘Atid bertugas mencatat segala amal kejelekan manusia. Malaikat Raqib dan ‘Atid sungguh jujur dan tidak pernah bermaksiat terhadap Allah Swt. Mereka mencatat dengan sarat ketelitian, sehingga tidak ada satu pun kejelekan dan kebaikan yang luput dari catatan keduanya.
i. Malaikat Malik
Malaikat Malik merupakan malaikat yang memimpin para malaikat yang bertugas di neraka. Malaikat Malik disebut dalam Q.S. AzZukhruf/43:77:
Artinya : “Dan mereka berseru, “Hai (Malaikat) Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.” Dia menjawab, “Sungguh, kau akan tetap tinggal (di neraka ini).” (Q.S. az-Zukhruf/43:77 )
Dari ayat di atas, sanggup dipahami bahwa Malaikat Malik merupakan Malaikat yang memimpin para malaikat yang bertugas di neraka. Hal ini dipertegas oleh firman Allah Swt yang artinya, “Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)”. (Q.S. al-Muddașșir/74:30)
j. Malaikat Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas mempertahankan dan memantau nirwana serta menyambut semua hamba Allah Swt. yang hendak masuk ke dalamnya. Malaikat Ridwan sungguh ramah menyambut dan mempersilakan orangorang yang hendak masuk ke dalam surga
Orang-orang yang beriman senantiasa sanggup mengambil pelajaran dari bahan yang diimani.
Dalam hal beriman terhadap malaikat-malaikat Allah Swt., pelajaran yang sanggup dipetik antara lain merupakan selaku berikut.
- Menambah keimanan dan ketakwaan terhadap Allah Swt.
- Senantiasa hati-hati dalam setiap ucapan dan perbuatan lantaran segala apa yang dijalankan insan tidak luput dari penelitian malaikat Allah Swt.
- Menambah kesadaran terhadap alam perihal wujud yang tidak terjangkau oleh pancaindra manusia.
- Menambah rasa syukur terhadap Allah Swt. lantaran lewat malaikat- malaikat-Nya, insan mendapatkan banyak karunia.
- Menambah semangat dan nrimo dalam beribadah meskipun tidak dilihat oleh orang lain saat melakukannya.
- Menumbuhkan cinta terhadap amal saleh lantaran malaikat senantiasa siap mencatat amal manusia.
- Semakin ulet dalam berupaya lantaran tidak ada rezeki yang diturunkan oleh malaikat Allah Swt. tanpa perjuangan dan kerja keras
Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen. 2017. Pendidikan Agama Islam. Kemendikbud
0 Komentar untuk "Materi Pai X Belahan Vii Malaikat Senantiasa Bersamaku"