Stop Jadi Orang Udik Di Media Umum *Pt1




Belakangan ini di sosial media gw ada beberapa drama yang jujur aja itu sangat amat mengganggu.

Kenapa sangat mengganggu?, sebab pada dasarnya fungsi dari sosial media itu yaitu media untuk sharing, Tetapi semakin kesini seiring berkembangnya teknologi semakin banyak orang yang menyalahgunakan sosial media.
Semakin banyak aplikasi yang tujuan sebetulnya memudahkan kita untuk lebih kreatif lagi dalam berkarya, Seperti edit foto & video.


Dari Media Sosial semua media informasi sanggup tersebar luas dengan sangat cepat, dan semua orang sanggup mengakses itu semua.

Tetapi kenyataanya kini internet dan sosial media bukan lagi daerah untuk sharing informasi, bukan lagi daerah memudahkan & mencerdaskan insan tetapi sudah menjadi "MEDIA PEMBODOHAN" Manusia.
Sudah cukup banyak orang menjadi ndeso sebab media sosial, Karena beberapa faktor yang bersumber dari media itu sendiri misalnya:


*Perdamaian negara terpecah sebab banyak oknum tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja menciptakan dan menyebarluaskan isu Hoax sehingga memicu Pro & Kontra. Karena pada hakikatnya setiap insan itu selalu mempunyai pendapat yang berbeda-beda.

 Contoh dalam masalah ini yaitu dalam dunia Politik. Banyak oknum yang mencari kesempatan dalam situasi ibarat ini dengan menyulutkan emosi para netizen demi kepentingan politik semata, Apalagi kalau sudah bawa-bawa Agama nah ini yang bahaya.

Kalau ada masalah ibarat itu "Siapa yang harus disalahkan" ?? Tidak ada yang perlu disalahkan, Tapi coba pertanyaannya kita ubah "Apa yang harus kita lakukan" ??, 
 Yapp yang harus kita lakukan yaitu sudah saatnya menjadi warganegara yang Cerdas, Bijaksana & Kritis. Cerdas dalam menyikapi setiap isu yang kita baca, Bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, Tidak terhasut dalam isu tersebut, Cerdas dalam berkomentar, 
 dan kalau itu berdasarkan anda isu tidak pantas tinggalkan dan biarkan saja jangan di Komen & Share isu tersebut sebab itu sama saja secara tidak pribadi kita sendiri yang menciptakan isu itu menjadi viral, 
 dan kalau sudah viral jangan pernah salahkan siapapun, 
Salahkan saja pada diri anda sendiri, 


Karena logikanya setiap media isu hoax tidak akan tersebar luas dan menjadi viral kalau kita tidak banyak ikut mencampuri isu tersebut, Biarkan saja sebab pada dasarnya isu ibarat itu tidak akan bertahan lama.



 Banyak orang berbeda pandangan politk saling beradu argumentasi seperti mereka mau nunjukin kalau merekalah yang paling benar dan yang paling pintar, padahal pada kenyataanya kalo mereka berlomba-lomba nunjukin siapa paling bodoh!

 ya pada dasarnya ujung-ujungnya sang media kreator lah yang di untungkan dalam masalah ini sebab isu yang mereka buat berhasil sukses menyulutkan emosi para netizen dan mereka mendapat imbalan dari semua itu. 


 Jangan jadikan pekerjaan penulis isu atau media kreator sebagai pekerjaan yang haram.



 Ibarat kita menjual bakso dengan adonan boraks dan ternyata laris keras dipasaran otomatis kita seneng dong sebab dagangan kita laku, kita sanggup untung besar tetapi konsekuensinya dengan sengaja kita ngeracunin banyak orang demi kepentingan pribadi.


Jangan menyangkut-pautkan dilema apapun kedalam dunia "POLITIK" apalagi kalau harus bawa-bawa nama Agama


 Sudah Cukup banyak orang ndeso di media umum kita ketika ini sebab permasalahan gak penting dan gak harus dipermasalahkan



 Zaman sudah semakin maju, pikiran dan prilaku jangan primitif 



Dan mari sama-sama kita dukung semoga UU ITE tidak dihapuskan



Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau menciptakan sanggup diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang mempunyai muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.



Alasannya, sebab pasal 27 ayat 3 UU ITE yang biasa disebut dengan “pasal karet” sebagai undang-undang yang berbahaya. Terlebih lagi kalau diterapkan oleh pihak-pihak yang tak paham soal dunia maya. Selain itu, pasal tersebut juga sanggup dipakai dengan gampang untuk menjerat orang-orang demi membungkam kritik.



Menanggapi harapan tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara secara tegas menyampaikan pasal 27 ayat 3 di UU ITE tersebut mustahil dihapuskan.



Jika pasal tersebut dihilangkan, efek jera terhadap para pelanggar aturan akan hilang, tegas Rudiantara di sela-sela program “Dialog Kemerdekaan Berekspresi di Media Sosial Indonesia”, di Hotel Aryaduta Tugu Tani, Jakarta, Selasa (3/2).



Menurut Rudiantara, pasal tersebut sebetulnya mempunyai tugas besar dalam melindungi transaksi elektronik khususnya di dunia maya. Namun, hanya saja dalam penerapannya sering terjadi kesalahan. “Yang salah bukan pasal 27 ayat 3-nya, melainkan yaitu penerapan dari pasal 27 ayat 3 tersebut,” ujarnya.



Akibat kesalahan penerapan tersebut, lanjut dia, sebanyak 74 orang telah menjadi “korban” dari UU ITE tersebut. “Saya turut prihatin atas kejadian yang menimpa teman-teman, terlepas siapa benar siapa salah. Saya melihat UU ITE secara makro, kesudahannya saya bilang UU ini tidak salah. Namun untuk masalah ini (korban UU ITE-red), I'm with you. Kalau enggak, saya enggak bakal ada di lembaga ini,” kata Rudiantara.



Revisi yaitu salah satu solusi semoga tidak lagi ada korban akhir salah penerapan pasal. Solusi kedua yaitu melaksanakan pembicaraan dengan pegawapemerintah penegak aturan semoga lebih hati-hati dalam menerapkan pasal ini di UU ITE, tegasnya.



Sementara, Meutya Hafid, Anggota Komisi I dewan perwakilan rakyat RI, menyebut pasal 27 ayat 3 UU ITE sangat berbahaya. Terlebih lagi kalau diterapkan oleh pihak-pihak yang tak paham soal dunia maya. “Kalau saya pribadi tentu ingin dihapus saja. Karena sudah tergantikan dengan adanya KUHP,” kata Meutya yang juga hadir dalam program tersebut.



Namun ia mewaspadai soal kemungkinan dihapusnya pasal ini dari Undang-undang, sebab hal itu melibatkan banyak pihak yang juga punya kepentingan lain (Az).

Related : Stop Jadi Orang Udik Di Media Umum *Pt1

0 Komentar untuk "Stop Jadi Orang Udik Di Media Umum *Pt1"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)