Apa Itu Momo Challenge ?

Kepolisian Argentina tengah menginvestigasi janjkematian seorang pintar balig cukup akal 12 tahun yang diduga sebagai korban Momo Challenge, sebuah tren tantangan terbaru yang mengharuskan seseorang melakoni sederet tantangan yang bahkan sanggup mengancam keselamatannya.

Momo Challenge bermula dari sebuah grup Facebook. Dilansir dari The Sun, dalam grup tersebut, setiap anggota wajib menjalin komunikasi dengan sebuah nomor enggak dikenal. Nantinya, nomor tersebut akan memperlihatkan sejumlah tantangan kepada anggota yang menghubunginya.

Seiring waktu, Momo Challenge menyasar sejumlah platform lain, dari WhatsApp sampai YouTube. Sama menyerupai tantangan di Facebook, lewat WhatsApp dan YouTube, korban Momo Challenge diminta untuk menghubungi sebuah nomor dan mendapatkan sejumlah perintah untuk melaksanakan tantangan-tantangan berbahaya dari nomor tersebut.

Tantangan-tantangan itu biasanya dikirim dalam bentuk gambar, termasuk beberapa gambar kekerasan yang harus diikuti para korban, termasuk perintah untuk mengikatkan kain ke leher sendiri. Konon, orang-orang di balik Momo Challenge menyiapkan sejumlah 'alasan' yang enggak bakal sanggup ditolak para korbannya..

https://www.cnnindonesia.com/

Enggak terperinci alasan --yang niscaya bentuknya ancaman-- apa yang disiapkan orang-orang di balik Momo Challenge. Yang jelas, tantangan ini ngingetin gw sama Blue Whale Challenge, sebuah tren tantangan berbentuk rangkaian permainan yang menyebar di tahun 2020.

Dalam Blue Whale Challenge, setiap korbannya akan diminta melaksanakan percobaan bunuh diri di selesai permainan. Belum ada data terkait total korban tewas dari Momo Challenge. Kalau Blue Whale Challenge sih, kabarnya sudah menewaskan lebih dari 130 orang di Rusia.

Siapa orang di balik Momo?

Segala hal soal siapa orang di balik Momo masih gelap. Satu-satunya petunjuk yaitu gambar wanita bermata besar dengan wajah mengerikan yang menjadi gambar profil dari akun WhatsApp nomor Momo.

Namun, satu-satunya petunjuk itu pun mentah. Sebab, berdasar penelusuran otoritas aturan Argentina, sosok wanita yang terpampang dalam profil Momo yaitu karya dari Midori Hayashi, seorang seniman Jepang.

Otoritas pun sudah memastikan enggak ada relasi antara Hayashi, karyanya, dan orang-orang di balik Momo Challenge. Terkait nomor Momo pun masih berkabut. Menurut otoritas, nomor Momo berasal dari tiga negara: Jepang, Kolombia, dan Meksiko.

Dugaan terkuat sih, Momo Challenge dioperasikan dari Jepang. Itu pun hanya berdasar perkiraan cetek soal karya Hayashi dan dugaan nomor Momo berasal --yang padahal juga melibatkan nomor dari dua negara lain.

Namun, sumber lain memperlihatkan bahwa Momo Challenge cenderung disebar di negara-negara yang masyarakatnya banyak memakai bahasa Spanyol, menyerupai Meksiko, Argentina, Amerika Serikat, Prancis, sampai Jerman.

Laporan lain menyebut Momo Challenge dilakukan oleh kelompok hacker yang bertujuan untuk mencuri data dan melaksanakan perampokan siber --yang rinciannya enggak terjelaskan-- terhadap para pengguna internet..

Berkaca pada Black Mirror

Momo Challenge nampaknya bakal jadi misteri panjang. Hingga kini, belum ada satu pun otoritas dari negara mana pun yang sanggup membuka aneka macam misteri yang mencakup fenomena mengerikan ini.

Tapi, sejatinya citra dari fenomena Momo Challenge ini pernah gw sanggup di dalam satu episode dari web series Netflix, Black Mirror. Di sebuah episode yang berjudul "Shut Up and Dance".

Episode ini menceritakan kisah wacana Kenny (Alex Lawther) yang diteror oleh kelompok hacker yang merekam kegiatan masturbasinya sesudah berhasil meretas webcam laptopnya. Bermodal video itu, kelompok hacker memaksa Kenny melaksanakan sejumlah hal.

Di tengah rangkaian misi yang dijalaninya, Kenny bertemu dengan orang-orang lain yang juga dipaksa menjalani rangkaian misi akhir 'tersandera malu sendiri. Misi-misi yang harus dijalani Kenny tidak mengecewakan gila, mulai dari mengantar paket misterius sampai merampok bank.

Di selesai misi, kelompok hacker misterius memerintahkan Kenny dan seorang korban lain untuk langgar sampai salah satu dari mereka mati. Kenny pun berhasil menjalani seluruh misi. Namun, tentu saja, kelompok hacker misterius tetap menyebar video Kenny ke seluruh kontak di telepon genggamnya.

Memang, kisah Momo Challenge belum tentu sama persis dengan plot yang diceritakan "Shut Up and Dance". Tapi, barangkali karya sutradara James Watkins itu sanggup jadi citra paling bersahabat dari fenomena yang tengah terjadi: when technology goes wrong.

Buat gw sih, episode Kenny dan kesialannya ini sangat berbekas. Bahkan, jadi pengingat yang menciptakan gw menutup webcam laptop, jauh sebelum Mark Zuckerberg menyerukan peringatan terkait kemungkinan mengerikan yang sanggup dilakukan seorang hacker lewat webcam laptop kita.

Dan memang, Black Mirror yaitu karya audio visual paling relevan untuk menggambarkan interaksi insan dan teknologi yang kebablasan. Dengan aneka macam perspektif yang ditawarkan, Black Mirror berhasil jadi beling buram sekaligus yang paling jernih untuk melihat sikap kita dalam dimensi kehidupan masyarakat modern.

Kedekatan cerita-cerita yang diangkat dalam Black Mirror berhasil menimbulkan dampak mengerikan yang terasa amat nyata. Hal lain yang menciptakan Black Mirror istimewa yaitu benang merah yang terasa berkesinambungan antara episode satu dan lainnya.

Sejak pertama kali tayang pada 2011, antologi Black Mirror berhasil menjadi salah satu tayangan paling terkenal di Netflix. Menurut laporan The Guardian, demam isu perdana Black Mirror berhasil menyedot penonton sampai angka 1,6 juta. Saat ini, Netflix tengah memproduksi demam isu ke-empat yang berdasarkan kabar akan dirilis pada selesai 2020 ini.

Jadi, mari berkaca, tengok kembali aneka macam interaksi kita dengan teknologi, tetap hati-hati dan ingat, kita lah yang harus memegang kendali atas teknologi, bukan sebaliknya!.