Salah satu pernyaatan yang sering disampaikan ketika mempelajari ilmu fisafat yaitu Obyek Material Dan Obyek Formal Ilmu Filsafat. Ilmu filsafat mempunyai obyek material dan obyek formal. Obyek material yaitu apa yang dipelajari dan dikupas sebagai materi (materi) pembicaraan, yaitu tanda-tanda "manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat". Dalam tanda-tanda ini terperinci ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat wacana insan (antropologi), filsafat wacana alam (kosmologi), dan filsafat wacana darul abadi (teologi - filsafat ketuhanan; kata "akhirat" dalam konteks hidup beriman sanggup dengan gampang diganti dengan kata Tuhan). Antropologi, kosmologi dan teologi, sekalipun kelihatan terpisah, saling berkaitan juga, alasannya yaitu pembicaraan wacana yang satu pastilah tidak sanggup dilepaskan dari yang lain. Juga pembicaraan filsafat wacana darul abadi atau Tuhan hanya sejauh yang dikenal insan dalam dunianya.
Obyek formal yaitu cara pendekatan yang digunakan atas obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang acara yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat.
Filsafat berangkat dari pengalaman aktual insan dalam dunianya. Pengalaman insan yang sungguh kaya dengan segala sesuatu yang tersirat ingin dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu intuisi (merupakan hal yang ada dalam setiap pengalaman) menjadi basis bagi proses abstraksi, sehingga yang tersirat sanggup diungkapkan menjadi tersurat.
Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. "Segala insan ingin mengetahui", itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek materialnya yaitu tanda-tanda "manusia tahu". Tugas filsafat ini yaitu menyoroti tanda-tanda itu berdasarkan sebab-musabab pertamanya. Filsafat menggali "kebenaran" (versus "kepalsuan"), "kepastian" (versus "ketidakpastian"), "obyektivitas" (versus "subyektivitas"), "abstraksi", "intuisi", dari mana asal pengetahuan dan kemana arah pengetahuan. Pada gilirannya tanda-tanda ilmu-ilmu pengetahuan menjadi obyek material juga, dan acara berfikir itu (sejauh dilakukan berdasarkan sebab-musabab pertama) menghasilkan filsafat ilmu pengetahuan. Kekhususan tanda-tanda ilmu pengetahuan terhadap tanda-tanda pengetahuan dicermati dengan teliti. Kekhususan itu terletak dalam cara kerja atau metode yang terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan.
0 Komentar untuk "Obyek Material Dan Obyek Formal Ilmu Filsafat"