PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL |
Gilin beropini bahwa pengertian interaksi sosial yaitu suatu kekerabatan sosial yang dinamis serta menyangkut kekerabatan antar individu dan juga kelompok atau sanggup menyangkut kekerabatan antarkelompok.
Macionis menyatakan bahwa Pengertian interaksi sosial merupakan suatu proses bertindak serta membalas tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam sebuah kekerabatan dengan orang lain.
Soerjono Soekanto menyatakan bahwa Interaksi sosial merupakan sebuah proses sosial wacana banyak sekali cara berafiliasi yang sanggup untuk dilihat apabila individu dan kelompok sosial untuk saling bertemu dan memilih sistem serta kekerabatan sosial.
Broom dan Selznic, menyatakan bahwa pengertian Interaksi sosial ialah sebuah proses dalam bertindak yang dilandasi dengan adanya kesadaran orang lain serta proses dalam menyesuaikan respon (tindak balasan) yang sesuai dengan tindakan orang lain tersebut.
Kimball Young dan Raymond W. Mack menytakan pengertian interaksi sosial yaitu suatu kekerabatan sosial yang sifatnya dinamis serta menyangkut kekerabatan antarindividu, atau individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok yang lainnya.
Homans menyatakan pengertian interaksi sosial merupakan kejadian ketika suatu acara yang sebelumnya dilakukan seseorang terhadap individu yang lainnya diberi ganjaran ataupun sebuah eksekusi dengan menggunakan tindakan oleh yang menjadi pasangannya tersebut.
Walgito beropini bahwa pengertian Interaksi sosial merupakan sebuah kekerabatan timbal balik antar individu. Individu yang satu sanggup untuk mensugesti individu yang lainnya ataupun sebaliknya antara kelompok dengan kelompok atau individu dengan kelompok.
Murdiyatmo dan Handayani beropini bahwa pengertian interaksi sosial yaitu suatu kekerabatan yang terjadi antar insan satu sama lain yang sanggup menghasilkan proses untuk saling imbas mempengaruhi, sehingga sanggup menghasilkan kekerabatan yang tetap serta memungkinkan untuk pembentukan struktur sosial.
Bonner beropini bahwa pengertian Interaksi sosial merupakan kekerabatan antara 2 orang atau lebih, yang mana tindakan dari seorang individu sanggup mensugesti atau mengubah individu lain ataupun sebaliknya.
Dalam sebuah interaksi sosial tidak semua sanggup berjalan lancar dan bernilai positif, terdapat banyak hal yang sanggup mensugesti terjadinya interaksi sosial tersebut dan sanggup mengakibatkan interaksi sosial yang negatif. Interaksi sosial yang menjadi suatu syarat utama terjadinya banyak sekali acara sosial ini yaitu sebuah kekerabatan sosial yang dinamis. Interaksi sosial terkait hubungannya dengan antarperorangan, antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok.
Syarat semoga sanggup terjadi interaksi sosial yaitu individu, minimal terdapat 2 orang serta ada pesan yang disampaikan. Satu orang tersebut sebagai pengantar pesan serta yang satunya sebagai peserta pesan. Dengan begitu akan terjadi kekerabatan timbal balik. Contohnya antara kelompok atau individu yang tidak sanggup melaksanakan kontak secara langsung, maka interaksi sosial sanggup terjadi dengan mediator media. Seperti telepon atau alat komunikasi yang lainnya.
FAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL |
FAKTOR TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
Berikut beberapa faktor terjadinya interaksi.
a) Faktor sugesti
Faktor sugesti dimana seseorang bertindak untuk mendapatkan pendapat atau saran dari seseorang sehingga orang tersebut akan mengikuti apa yang disarankan.
b) Faktor imitasi
Imitasi ialah melaksanakan tindakan yang negatif serta kegiatan tersebut dilakukan lantaran ingin menjiplak sikap yang dimiliki orang lain hanya saja cenderung ke hal yang tidak baik.
c) Faktor simpati
Simpati ialah interaksi antarseseorang dimana ia merasa tertarik dengan orang lain serta berusaha untuk sanggup melaksanakan interaksi sehingga terjadi interaksi timbal balik.
d) Faktor empati
Empati merupakan sebuah perasaan dimana ia seakan-akan ikut mencicipi apa penderitaan orang lain, pikiran, jiwa dan ikut mencicipi adanya kesedihan yang orang tersebut rasakan. Contohnya, ketika merasa sedih hingga meneteskan air mata pada dikala menyaksikan kejadian musibah yang merenggut nyawa.
e) Faktor identifikasi
Identifikasi yaitu seseorang mencoba untuk sanggup menjiplak sikap orang lain, entah itu disengaja atau tidak dan perbuatan tersebut lebih ke sikap yang lebih baik.
Tidak selamanya interaksi yang terjadi sanggup berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Kontak sosial yang sedang berlangsung terkadang akan tercapai yang diinginkan dan juga sebaliknya ataupun berhenti jikalau terjadi beberapa hal sebagai berikut :
1) Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai cita-cita lagi untuk mencapai tujuan.
2) Tidak adanya pembiasaan atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi satu sama lain.
3) Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak sanggup untuk mendatangkan keuntungan.
4) Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL |
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL
Adapun ciri-ciri interaksi sosial, antara lain :
1) Jumlah pelaku yang terlibat lebih dari 1 orang.
2) Terdapat komunikasi yang terjadi di antara pelaku dengan melalui kontak sosial.
3) Terdapat dimensi waktu yang sanggup memilih sikap agresi yang sedang berlangsung.
4) Memiliki tujuan dan maksud yang jelas, Baik itu sama atau tidaknya dengan tujuan tersebut yang diperkirakan pelaku.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial (kerjasama) |
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Hubungan yang terjadi diantara warga masyarakat sanggup berlangsung sepanjang waktu. Adanya jangka waktu yang panjang dan banyaknya jumlah warga yang terlibat dalam kekerabatan antar warga akan melahirkan bentuk-bentuk interaksi sosial.
Di kehidupan sosial selalu diwarnai oleh 2 kecenderungan yang berbeda dan saling bertolak belakang. Manusia berinteraksi guna untuk menjalin kerja sama, hidup rukun, menghormati, dan lain sebagainya. Namun, disisi lain banyak juga insan yang berinteraksi dalam bentuk perselisihan, pertikaian, tidak adanya rasa untuk saling memiliki, dan bahkan peperangan. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa interaksi sosial mempunyai 2 bentuk, antara lain interaksi sosial yang mengarah ke hal yang positif atau bentuk penyatuan (proses asosiatif) serta yang mengarah pada hal yang memisahkan (proses disosiatif).
1. Proses Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan salah satu bentuk interaksi sosial dimana interaksi sosial asosiatif lebih mengarah ke hal yang sanggup menghasilkan kerja sama. Terdapat bentuk-bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain :.
a) Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama merupakan perjuangan bersama antara orang kelompok atau perorangan guna meraih tujuan bersama.
Kerja sama sanggup timbul jikalau orang tersebut menyadari bahwa mereka sendiri mempunyai beberapa kepentingan yang sama serta pada dikala yang bersamaan mempunyai pengendalian dan pengetahuan dari diri sendiri guna memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya banyak sekali kepentingan yang sama serta terdapat organisasi yaitu hal-hal penting dalam kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
1) Bargaining = suatu pelaksanaan perjanjian wacana pertukaran banyak sekali jenis barang atau jasa yang terjadi antara 2 organisasi ataupun lebih.
2) Cooptation (kooptasi) = proses penerimaan banyak sekali unsur gres dalam suatu kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam sebuah organisasi guna menghindari adanya kegoncangan dalam stabilitas organisasi tersebut.
3) Coalition (koalisi) = kolaborasi yang dilakukan oleh 2 organisasi ataupun lebih yang mana organisasi tersebut mempunyai tujuan yang sama. Koalisi sanggup memperlihatkan keadaan yang tidak stabil dalam jangka waktu tertentu, hal ini lantaran organisasi tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda dengan organisasi yang lain.
4) Join venture = kolaborasi yang terjadi pada pengusaha proyek tertentu guna mendapatkan laba yang kemudian akan dibagi dengan berdasarkan proporsi tertentu. Join venture dalam bahasa Indonesia sanggup disebut perjuangan patungan.
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan sebuah proses yang mana terdapat orang perorangan atau kelompok yang pada awalnya saling bertentangan dan saling mengadakan penyesuaian diri untuk sanggup mengatasi ketegangan tersebut. Berikut bentuk-bentuk kemudahan :
1) Toleransi = tabiat seseorang atau kelompok guna menghindari adanya perselisihan. Individu yang mempunyai sifat ibarat ini disebut tolerant.
2) Kompromi = terdapat masing-masing pihak yang saling mengerti pihak lain yang pada hasilnya pihak tersebut mengurangi tuntutannya supaya mendapatkan jalan keluar dari perselisihan yang terjadi. Kompromi sanggup disebut dengan perundingan.
3) Koersi = salah satu bentuk kemudahan yang mana proses pelaksanaannya tersebut menggunakan cara paksaan. Pemaksaan sanggup terjadi jikalau terdapat 1 pihak yang menduduki posisi yang kuat, sedangkan pihak lain tersebut ada dalam posisi lemah.
4) Arbitration = proses kemudahan yang mana proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak yang sedang bertentangan tersebut. Penentuan dari pihak ketiga harus disepakati terlebih dahulu oleh 2 pihak yang berkonflik. Keputusan dari pihak ketiga bersifat mengikat.
5) Mediasi = menggunakan pihak ketiga yang bersifat netral guna menuntaskan permasalahan dari kedua belah pihak. Berbeda dengan arbitration, keputusan dari pihak ketiga bersifat tidak mengikat.
6) Concilation = perjuangan untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang sedang berselisih supaya sanggup tercapai persetujuan bersama. Pada umumnya concilation dilaksanakan dengan melalui perundingan.
7) Ajudication = perjuangan penyelesaian duduk kasus dengan melalui proses pengadilan. Biasanya ajudication dilaksanakan sebagai alternatif terakhir untuk menuntaskan duduk kasus dari pihak-pihak yang sedang berkonflik.
8) Stalemate = stalemate ibarat balance of power (politik keseimbangan) yang pada hasilnya pihak-pihak yang sedang berselisih hingga pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi tersebut sama ibarat zero option atau titik nol yang sama-sama sanggup mengurangi kekuatan serendah mungkin. 2 belah pihak yang sedang berkonflik tidak sanggup untuk maju atau mundur.
9) Segregasi = upaya untuk saling memisahkan diri atau menghindar di antara banyak sekali pihak yang sedang bertentangan untuk mengurangi ketegangan.
10) Gencatan senjata = penangguhan permusuhan dalam kurun waktu tertentu. Masa penangguhan tersebut digunakan guna mencari upaya untuk menuntaskan konflik yang terjadi.
c. Akulturasi
Akulturasi merupakan proses yang terjadi jikalau terdapat kelompok insan serta kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan banyak sekali unsur kebudayaan absurd yang sedemikian rupa sehingga hasilnya unsur kebudayaan absurd tersebut lambat laun diterima dengan tidak menimbulkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
Pada umumnya banyak sekali unsur kebudayaan absurd yang sanggup dengan gampang untuk diterima ialah suatu unsur kebudayaan kebendaan serta peralatan yang gampang untuk dirasakan dan dipakai. Sedangkan ada juga kebudayaan absurd yang sulit untuk diterima yaitu unsur kebudayaan yang didalamnya menyangkut keyakinan, ideologi, dan lain sebagainya.
d. Asimilasi
Asimilasi merupakan sebuah perjuangan dalam mengurangi perbedaan yang ada di antara orang atau kelompok dan perjuangan untuk menyamakan mental, sikap, serta tindakan semoga sanggup terwujud tujuan bersama. Contohnya upaya guna membaurkan etnis Tionghoa dengan pribumi.
Terdapat beberapa faktor yang sanggup untuk mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
1) Kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
2) Menghargai orang absurd dan kebudayaan yang dimilikinya.
3) Toleransi.
4) Mempunyai sifat yang terbuka dari golongan yang lebih berkuasa dalam masyarakat.
5) Adanya persamaan dalam banyak sekali unsur kebudayaan.
6) Perkawinan campuran.
7) Terdapat musuh bersama yang berasal dari luar.
Selain faktor-faktor yang sanggup mempermudah terjadinya asimilasi, ada juga beberapa faktor-faktor yang sanggup menghambat asimilasi antara lain :
1) Terdapat isolasi kebudayaan yang terjadi dari salah satu kebudayaan kelompok.
2) Kurangnya pengetahuan yang dimiliki salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok lain.
3) Adanya rasa takut atas kekuatan kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok lain.
4) Terdapat perasaan superioritas atas kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok tertentu.
5) Adanya perbedaan banyak sekali ciri badaniah.
6) Terdapat perasaan in-group yang kuat.
7) Diskriminasi.
8) Perbedaan kepentingan antar kelompok.
2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan salah satu bentuk interaksi sosial dimana interaksi sosial disosiatif lebih mengarah ke hal yang sanggup menghasilkan perpecahan. Terdapat bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain :
a. Persaingan (competition)
Persaingan merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan terdapat saling berlomba atau bersaing satu sama lain atau antar kelompok dengan tidak ada kekerasan atau bahaya guna mengejar nilai-nilai tertentu semoga lebih baik, lebih kuat, dan lain sebagainya. Contohnnya yaitu siswa yang bersaing dalam meraih peringkat pertama.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang ada di antara konflik dan persaingan. Adapun bentuk kontravensi ada 5, antara lain :
1) Kontravensi bersifat umum. Contoh : penolakan, gangguan terhadap pihak lain, perbuatan kekerasan, dan lain sebagainya.
2) Kontravensi bersifat sederhana. Contoh : memaki-maki, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Kontravensi bersifat intensif. Contoh : penghasutan, mengecewakan pihak lain, dan lain sebagainya.
4) Kontravensi bersifat rahasia. Contoh : mengumumkan diam-diam yang dimiliki pihak lain, berkhianat, dan lain sebagainya.
5) Kontravensi bersifat taktis. Contoh : provokasi, mengganggu pihak lawan, intimidasi, dan lain sebagainya.
c. Konflik
Konflik merupakan proses sosial yang mana terdapat orang perorangan atau kelompok yang berusaha dalam meraih tujuan tertentu dengan cara melawan dengan pihak lawan yang didalamnya disertai dengan adanya tindak kekerasan atau ancaman. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab konflik, antara lain :
1) Terdapat perbedaan antar individu yang didalamnya mencakup perbedaan perasaan dan pendirian.
2) Adanya prasangka jelek kepada pihak lain.
3) Individu yang kurang sanggup mengendalikan emosinya.
4) Terdapat perbedaan kepentingan yang ada di antara individu dan kelompok.
5) Persaingan yang tajam hingga kontrol sosial yang kurang berfungsi.
PENGARUH INTERAKSI SOSIAL TERHADAP PEMBENTUKAN LEMBAGA SOSIAL
Interaksi sosial yaitu kunci dari semua kehidupan sosial, lantaran tanpa interaksi sosial mustahil ada kehidupan bersama.bertemunya orang-perorangan atau kelompok dalam pergaulan hidup akan menghasilkan suatu kelompok sosial yang hidup bersama yang hidup bersama yang membutuhkan suatu aturan, sehingga menghasilkan suatu forum untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan hidup manusia.
Suatu forum terbentuk akhir dari banyak sekali aktifitas insan dalam memenuhi kebutuhan melalui interaksi sosial. Peristiwa aktifitas insan yang selalu diulang-ulang dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan mencari banyak sekali alternative kebututhan itu hasilnya melembaga dan menempel pada masing-masing individu.
Berbagai kebutuhan hidup insan melahirkan beraneka ragam forum dalam rangka pemenuhan kebutuhannya itu. Semua kebutuhan insan didapat dengan melaksanakan interaksi dengan insan lainnya. Adanya interaksi sosial antara individu dan kelompok maupun iteraksi sosial antara kelompok, dimana mereka berinteraksi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan hidupnya maka dalam masyarakat terbentuklah banyak sekali forum sosial. Adanya forum sosial dimaksudnya untuk memenuhi banyak sekali kebutuhan pokok dari kehidupan manusia.
Manusia mempunyai kebututuhan yang bermacam-macam dan forum sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat. Contoh Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan forum sosial
1. Kebutuhan terhadap makan dan minum maka sanggup dilakukan interaksi sosial antara penjual dan pembeli melalui forum sosial berupa pasar, toko, dan supermarket
2. Pendidikan dibutuhkan setiap manusia, pendidikan sanggup terjadi melalui pertemuan antara guru dan siswa di sekolah dan universitas
3. Kebutuhan kesehatan terjadi lantaran interaksi sosial antara dokter dengan pasien di forum sosial ibarat puskesmas dan rumah sakit
4. Sandang atau pakaian sanggup didapatkan melalui bertemunya penjual dan pembeli di pasar pakaian atau swalayan
5. Kebutuhan untuk meneruskan keturunan maka terjadi interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam forum sosial yang disebut penikahan atau perkawinan.
6. Modal sanggup diperoleh dari kreditur kepada debitur dalam forum yang disebut bank
7. Kebutuhan telekomunikasi sanggup terjadi lantaran adanya kekerabatan insan melalui signal atau tugas internet dalam organisasi internet internasional
8. Listrik sanggup dipenuhi lantaran adanya interaksi antara perusahaan listrik dengan pelangan melalui forum sosial berupa tubuh perjuangan milik negara PLN
9. Kebutuhan keamanan lingkungan sanggup diwujudkan dengan gotonng royong warga dalam bentuk Siskamling.
10. Air minum sanggup diperoleh dari penyedia air minum dengan konsumen melalu perusahaan PDAM.
11. Pekerjaan atau mata pencaharian sanggup terjadi lantaran ada pengusaha dan tenaga kerja yang ada di perusahaan industri.
12. Transportasi dengan adanya sopir dan penumpang dalam sebuah forum contohnya perusahaan Bus ibarat PT Damri.
Lembaga sosial
Pengertian Lembaga sosial atau yang juga sering disebut forum kemasyarakatan yaitu kelompok sosial yang terbentuk dari nilai, norma, akhlak istiadat, kepribadian dan usur lain yang berkembang di dalam suatu lingkungan masyarakat. Terbentuknya forum sosial berawal dari keinginan dan kebutuhan masyarakat akan keteraturan dalam menjalani kehidupan bersama, oleh lantaran ini salah satu fungsi forum sosial yaitu untuk mengatur tata cara menjalin kekerabatan antar manusia.
Aturan tata cara kekerabatan antar insan itulah yang disebut norma. Dalam klehidupan masyarakat ada 4 tingkat norma yaitu:
1) Cara (usage)
Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya lantaran orang yang melanggar hanya menerima hukuman dari masyarakat berupa cemoohan atau olok-olokan saja.
Contoh : Ketika sedang makan orang yang bersendawa atau mengeluarkan suara tertentu sebagai tanda kenyang. Tindakan tersebut bagi masyarakat tertentu dianggap tidak sopan. Sanksi terhadap tindakan ini berupa sikap tersinggung dan cemoohan.
2) Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih besar lengan berkuasa lantaran kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut dengan tradisi Contoh: Kebiasaan menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua.
3) Tata Kelakuan (mores)
Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota- anggotanya. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi hukuman berat ibarat diarak di depan umum atau bahkan dirajam.
Contoh:
• Larangan buang air kecil di sembarang tempat.
• Larangan berzina
4) Adat Istiadat (Custom)
Adat istiadat yaitu tata kelakuan yang timbul dari norma kehidupan dalam masyarakat yang awet serta besar lengan berkuasa integrasinya dengan pola-pola sikap masyarakat. Sanksinya berupa suat penderitaan bagi pelanggarnya bahkan memungkinkan untuk diasingkan.
Contoh: Ritual-ritual & kegiatan yg dilakukan secara turun temurun didalam keluarga
ADAPUN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
· Memberikan fatwa bagi masyarakat wacana tata cara bertingkah laris dalam kehidupan bermasyarakat, terutama yang berafiliasi dengan yang menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
· Menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat yang bersangkutan. Lembaga sosial harus sanggup menghimpun dan mempersatukan anggotanya semoga tercipta integrasi sosial dalam masyarakat. Integrasi sosial ini yaitu kesepakatan yang disetujui oleh kelompok kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
· Memberikan fatwa kepada masyarakat wacana tata cara mengadakan pengendalian sosial untuk mengontrol tingkah laris masyarakat.
JENIS LEMBAGA SOSIAL
Berikut ini Jenis Lembaga Sosial
a. Lembaga Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat dan juga sebagai forum sosial pertama yang dimasuki seseorang sehabis dilahirkan. Keluargaa terdiri dari beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dalam keadaan saling berketergantungan satu sama lain. Pemegang kekuasan tertinggi dalam keluarga yaitu kepala keluarga (ayah). Keluarga mempunyai peranan yang besar lengan berkuasa dalam membentuk kepribadian seseorang.
b. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yaitu forum sosial tempat berlangsungnya proses berguru mengajar yang bertujuan untuk mengubah tingkah laris individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitarnya. Fungsi forum pendidikan antara lain:
· Transmisi (Pemindahan) Kebudayaan
· Mengajarkan Peranan sosial
· Mengajarkan dan membentuk corak kepribadian
· Sumber penemuan sosial
· Menjamin integrasi sosial
c. Lembaga Agama
Lembaga agama yaitu forum sosial yang didalamnya terdapat praktek yang berafiliasi dengan kepercayaan agama dan hal hal suci yang mempunyai kegunaan untuk mempersatukan umat beragama. Fungsi forum agama yaitu sebagai berikut :
· Sumber Kebenaran
· Memberikan tuntunan wacana fatwa hidup
· Pengatur tata cara berafiliasi dengan insan dan berafiliasi dengan tuhan
· Memberikan ketereangan wacana tuntuan yang salah dan penar.
d. Lembaga Kesehatan
Lembaga kesehatan yaitu lembaha yang memperlihatkan pelayanan kesehatan dasar dan berusaha menjaga masyarakat dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun secara mental. Sehat yang dimaksud disini yaitu keadaan sejahtera secara psikis, fisik dan sosial sehingga memungkin setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
e. Lembaga Politik
Lembaga politik merupakan forum yang menangani duduk kasus administrasi, tata tertib dan aturan umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman dalam masyarkat. Dalam menjalankan fungsinya, forum politik akan berafiliasi dengan forum aturan lantaran mereka saling berkaitan satu sama lain. Fungsi forum politik antara lain :
· Melaksanakan undang undang
· Menyelesaikan konflik dalam masyarakat
· Berusah meningkatkan pelayanan dan fasilitas
· Melindungi masyarakatnya dari warga negara atau bangsa lain.
· Pelembagaan norma melalui undang undang
f. Lembaga Budaya
lembaga budaya yaitu forum publik suatu masyarakat yang berperan dalam menjaga dan menyebarkan budaya, ilmu pengetahuan, seni, lingkungan dan pendidikan pada suatu lingkungan masyarakat. Fungsi forum budaya yaitu sebagai elemen yang mempunyai kepedulian terhadap eksistensi dan kelangsungan seni budaya di suatu daerah. Dengan adanya forum budaya diharapkan seni dan budaya akan tetap lestari dan berkembang.
g. Lembaga Hukum
Lembaga aturan yaitu salah satu forum sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang akan menjaga kedamaian dan keteraturan dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Dalam menjalankan fungsinya, forum aturan berafiliasi dekat dengan forum politik. Beberapa fungsi forum aturan antara lain yaitu sebagai berikut :
· Sebagai alat pengatur tata tertib kekerabatan masyarakat.
· Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial secara lahir dan batin.
· Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci.
· Sebagai penyelesai sengketa dalam masyarakat.
h. Lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi yaitu forum yang kegiatannya berafiliasi dengan ekonomi dan bertujuan untuk menciptakan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Artinya forum ekonomi merupakan forum sosial yang mengatasi duduk kasus wacana cara produksi, distribusi, promosi atau pelayanan barang dan jasa yang diharapkan dalam masyarakat.
0 Komentar untuk "Pengertian Ciri Dan Bentuk Interaksi Sosial Serta Forum Sosial"