Blak-Blakan! Nadiem Makarim Akui Menjadi Menteri Pendidikan Lebih Gampang Daripada Jadi Guru

WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai profesi seorang guru merupakan profesi yang mempunyai kiprah tersulit di Indonesia. Bahkan, kata Nadiem kiprah guru lebih sulit dibandingkan kiprah seorang menteri. 

"Saya jikalau bicara dengan guru-guru sudah terang bahwa ini ialah satu kiprah tersulit di negara kita, menjadi guru. Saya sanggup bilang menjadi menteri mungkin lebih gampang daripada jadi guru," ujar Nadiem ketika hadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi X di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Nadiem menilai kiprah guru di Indonesia sangat sulit sebab harus membangun sumber daya insan (SDM) yang berkualitas. Tak hanya berkhasiat untuk dalam negeri tetapi juga harus membangun SDM yang sanggup bersaing dengan negara lain.

BACA JUGA  : MENDIKBUD NADIEM MAKARIM SAMPAIKAN 5 FOKUS UTAMA PENDIDIKAN KEPADA DPR

Apalagi, murid-murid di Indonesia dalam satu kelas saja berasal dari bermacam-macam sosial ekonomi, kepribadian berbeda, bahkan rujukan mencar ilmu yang berbeda yang dilakukan orangtua di rumahnya. Dengan sumber daya yang terbatas bagi guru di Indonesia, kata Nadiem guru tetap dituntut memberi pembelajaran yang baik. Hal itu lah yang menciptakan Mantan CEO Gojek itu mengakui rumitnya menjadi guru. 

"Tapi guru harus memastikan dengan resource yang minim, saya pastikan pembelajaran itu terjadi. Kaprikornus kompleksitas kiprah guru luar biasa," pungkas Nadiem. Nadiem dilantik menjadi Mendikbud di Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden dan Wapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Senelum menjadi Menteri Nadiem berkecimpung di dunia industri digital Gojek. 

Dia putra Nono Anwar Makarim. Ayah Nadiem merupakan praktisi aturan ternama, yang pernah menjadi anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia meraih gelar BA jurusan Hubungan Internasional di Brown University (AS). 

BACA JUGA : DPR KE NADIEM: KIRAIN PENDIDIKAN DIBIKIN APLIKASI, TERNYATA...

Ia juga mempunyai gelar MBA dari Harvard Business School. Namanya mencuat sesudah mendirikan Gojek Indonesia pada 2010 dan berhasil memimpin perusahaan itu hingga berstatus sebagai startup Decacorn. Keberhasilan membuatkan Gojek, menciptakan laki-laki berusia 35 tahun itu mendapatkan sejumlah penghargaan bergengsi. Misalnya, pada 2018, Nadiem masuk daftar Bloomberg 50 Most Influential atau Daftar 50 Orang Paling Berpengaruh di dunia versi media Bloomberg. 

Sementara pada tahun ini, Nadiem meraih penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Dia menjadi tokoh termuda se-Asia yang mendapatkan penghargaan itu. Sebelum sepenuhnya berfokus di Gojek, pada November 2011, Nadiem pernah bekerja untuk Zalora Indonesia sebagai Managing Director selama 10 bulan. 

Sekitar 8 bulan sesudah keluar dari Zalora, beliau sempat bergabung dengan startup penyedia layanan pembayaran non-tunai, Kartuku, dan menempati posisi Chief Innovation Officer. Setelah mundur dari Kartuku pada 2014, ia berfokus membuatkan Gojek, demikian menyerupai dilansir Antara.

Sumber : tirto.id

Demikian info dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID,  Kami senantiasa memperlihatkan info dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda supaya informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.