Jangan memelihara kebencian.
Sebuah ilustrasi yang tak akan basi. Mari renungkan bersama, mudah-mudahan bisa menjadi pembelajaran kita semua.
Ada guru meminta muridnya membawa beberapa tomat ke sekolah. kemudian meminta murid tersebut menulis nama orang yg dibenci pd masing-masing tomat yang dibawanya.
Pada hari yang ditentukan semua murid membawa tomat sesuai petunjuk gurunya.
Setiap murid membawa dengan jumlah berbeda, bahkan ada yang membawa 30 biji tomat sesuai jumlah orang yang dia benci.
Petunjuk selanjutnya meminta setiap anak membawa tomat tersebut kemanapun mereka pergi selama seminggu.
Setelah 3 hari tomat itu mulai membusuk perlahan lahan dan menimbulkan bau busuk.
Murid yang membawa tomat dengan jumlah yang lebih banyak mulai mengeluh karena merasa berat dan tak tahan bau busuk yang menyengat hidung.
Setelah seminggu guru menanyakan pada muridnya apa yang mereka rasakan selama seminggu bersama tomat busuk tersebut?
Hampir semua murid mengeluh karena bau busuk dari tomat yang sudah rusak, terutama mereka yang membawa tomat dalam jumlah besar
Kata sang guru: Ini seperti apa yang kau bawa dalam hatimu, ketika kamu membenci beberapa orang.
Membenci/rasa iri, membuat hati dan pikiran tidak sehat dan kalian membawa kebencian itu kemana mana.
Jika kalian tidak tahan dengan bau busuk dari tomat selama seminggu, bayangkanlah apa yang terjadi dalam hati akibat kebencian yang dibawa selama bertahun tahun?
Hati ini bagaikan taman indah yang penuh bunga yang setiap saat harus dirawat, dibersihkan dari kotoran yang bisa merusaknya.
Maafkanlah jika memang ada orang yang di benci... (baca : 3D penghambat rezeki)
Jadikan hati ini ruangan tempat menyimpan sesuatu yang baik-baik saja.
Jadikan hati ini ruangan tempat menyimpan sesuatu yang baik-baik saja.
RESIKO MEMAAFKAN
Memaafkan itu sebenarnya beresiko, diantaranya :Memaafkan itu indah ... Karena hubungan persaudaraan bisa terajut kembali dengan maaf.
Memaafkan itu Sedekah ...karena kita mengikhlaskan perbuatan menyakitkan orang lain pada kita dan memilih untuk memaafkan ketimbang membalasnya.
Memaafkan itu mengundang Maghfirah-Nya ...karena Dia saja begitu pemaaf sehingga Dia menyukai hambaNya yang suka memaafkan.
Memaafkan itu mengundang Rahmat-Nya ... Lewat maaf terbuka pintu keridhaan dan kasih sayang Allah. Bukankah Allah menyayangi mereka yang berbuat baik pada sesama?
Memaafkan itu menghadirkan keridha'an-Nya ... Memaafkan berarti ridha atas perlakuan tak menyenangkan dari orang lain. Jika kita ridha memaafkan orang lain, Allah pun akan ridha dengan kita.
Memaafkan itu nikmat .... Tak ada kebencian dan rasa marah lagi yang jika dipelihara bisa jadi penyakit.
(baca : waspadai hal kecil bisa ngalangin rezeki)
Memaafkan itu lezat ....karena semua jadi nikmat, hidup jadi tenang tanpa prahara, bisa makan enak dan bercengkrama seperti biasa.
Memaafkan itu melapangkan perasaan ... Tak ada beban pikiran karena benci dan kekesalan yang tertimbun.
Memaafkan itu melapangkan kesusahan ... Dengan memaafkan kita membuang jauh potensi masalah termasuk kesusahan yang ditimbulkannya.
Memaafkan itu membuka pintu-pintu cinta ....alih-alih memelihara kebencian maaf membuat rasa kasih sayang antar sesama timbul.
Memaafkan itu membuka pintu-pintu dunia .... Dunia yang aman, damai tanpa perdebatan, percekcokan dan kebencian.
Memaafkan itu membuka pintu-pintu bahagia ...bahagia karena tak ada lagi yang saling bermusuhan.
Memaafkan itu membuka pintu-pintu surga ... Karena masing masing saling berbuat dan mendoakan kebaikan
Memaafkan itu melepaskan masalah ... Masalah timbul karena perselisihan dan ketidaksepahaman. Memaafkan bisa membuat perbedaan jadi rahmat.
Memaafkan itu melepaskan rasa resah .... Resah yang timbul dari rasa tal nyaman karena seseorang.
Memaafkan itu melepaskan rasa serba salah ...karena dengan memaafkan semua bisa saling memahami tindakan masing masing.
Memaafkan itu melepaskan lelah ...karena beban berat akibat kebencian telah dilepaskan.
Memaafkan itu melancarkan pernapasan ...karena tak ada lagi rasa sesak di dada karena kesalahpahaman.
Memaafkan itu melancarkan hubungan .karena tak ada lagi penghalang yang bernama kebencian..
Memaafkan itu menambah ketampanan ... Karena wajah senantiasa tersenyum ikhlas dan berseri seri terhadap siapa saja.
Memaafkan itu menambah kejelitaan ...karena selalu tersungging senyum saat menyapa dan bergaul dengan siapapun.
Memaafkan itu mengikhlaskan ...apa yang telah lalu biarkan terbang bersama angin, kita fokus pada masa depan yang jauh lebih cerah.
Memaafkan itu menyehatkan ...karena hati jadi tenang, jauh dari stres dan drama.
(baca : dengki bisa memberangus rezeki)
Memaafkan itu mendewasakan ...karena menerima tingkah orang lain dan memakluminya hanya bisa dilakukan saat seseorang berpikiran dewasa.
Memaafkan itu mencerdaskan ...karena hanya orang cerdas yang tahu bagaimana memaafkan, orang bodoh terus berkutat dengan kebencian kalo perlu dia bawa sampe mati.
Memaafkan itu membersihkan diri ...karena semua emosi negatif ikut larut bersama kata maaf.
Memaafkan itu mengundang rejeki ...karena rezeki bisa datang dari mana saja, termasuk dari orang di sekitar kita. Jika tak ada musuh, bukankah semua teman bisa berpotensi membawa rezeki Allah untuk kita?
Memaafkan itu menenangkan hati ...karena tak ada lagi ketegangan karena perasaan marah dan dongkol.
Jika rezeki anda seret dan kurang lancar bisa jadi anda menanam kebencian dalam dada, enggan memaafkan sehingga hanya memanen kesusahan dalam hidup.
Memaafkan itu bukan untuk orang lain tapi untuk ketenangan kita. Memaafkan bukan karena kita setuju dengan perlakuan mereka, tapi karena kita tahu diperlakukan seperti itu tak enak. Tak ada guna memelihara kebencian karena kebencian akan mendatangkan kesusahan.
(baca : menjadi pribadi penarik rezeki)
Wallahu alam.
Memaafkan itu bukan untuk orang lain tapi untuk ketenangan kita. Memaafkan bukan karena kita setuju dengan perlakuan mereka, tapi karena kita tahu diperlakukan seperti itu tak enak. Tak ada guna memelihara kebencian karena kebencian akan mendatangkan kesusahan.
(baca : menjadi pribadi penarik rezeki)
Wallahu alam.
0 Komentar untuk "Rasa Benci Bagai Tomat Busuk"