Polemik Poligami.
Seorang kawan saya di aplikasi whatsapp grup menulis, "poligami adalah sebuah fasilitas yang jarang digunakan oleh wanita, termasuk isteri saya." Sebenarnya saya kurang paham apa yang dia maksud sebagai "fasilitas" di sini, mungkin yang dimaksudkan fasilitas untuk mendapatkan surgaNya sebagai bagian dari ketaatan pada suami. Sebagaimana sabda Rasulullah berikut ini :
Wanita mendapatkan surga bukan karena rela dimadu / dipoligami tapi karena ketaataannya pada suaminya. Juga kerelaan dan keikhlasan yang ditunjukkan serta kesabarannya menerima ketentuan yang Allah berikan padanya. Adalah sifat wanita yang cemburuan tapi jika sanggup menahan kecemburuan, berdamai dan berbuat baik pada madunya, melayani suaminya dengan baik tentu ia akan mendapatkan pahala orang sabar dan berbuat baik.
(baca : ridha suami rezeki isteri)
Poligami dalam Islam, adalah topik favorit yang paling sering dipertanyakan oleh sesama Muslim apalagi mereka yang non muslim. Dari kunjungan pakar perbandingan agama Dr. Zakir Naik belum lama ini ke Indonesia, dibolehkannya poligami bagi laki-laki Muslim termasuk salah satu yang dipertanyakan oleh Non Muslim. Berikut petikannya...
Wanita mendapatkan surga bukan karena rela dimadu / dipoligami tapi karena ketaataannya pada suaminya. Juga kerelaan dan keikhlasan yang ditunjukkan serta kesabarannya menerima ketentuan yang Allah berikan padanya. Adalah sifat wanita yang cemburuan tapi jika sanggup menahan kecemburuan, berdamai dan berbuat baik pada madunya, melayani suaminya dengan baik tentu ia akan mendapatkan pahala orang sabar dan berbuat baik.
(baca : ridha suami rezeki isteri)
Poligami dalam Islam, adalah topik favorit yang paling sering dipertanyakan oleh sesama Muslim apalagi mereka yang non muslim. Dari kunjungan pakar perbandingan agama Dr. Zakir Naik belum lama ini ke Indonesia, dibolehkannya poligami bagi laki-laki Muslim termasuk salah satu yang dipertanyakan oleh Non Muslim. Berikut petikannya...
Elyana, nama wanita ini. Ia seorang non-muslim yang berprofesi sebagai guru. Ia mengajukan pertanyaan yang selama ini mengganjal di kepalanya kepada Dr Zakir Naik. Menurutnya, banyak pria muslim tidak bermoral karena poligami. Benarkan poligami ajaran Islam
“Aku menemukan perilaku tidak bermoral dari kalangan muslim yang memiliki istri lebih dari satu. Bagaimana pendapatmu tentang ini? Sebenarnya ku tahu tentang ini tetapi ingin mendengarkan jawaban darimu,” tanya Elyana setelah memperkenalkan diri. “Jika Islam dan Kristen memiliki kesamaan, seharusnya Islam hanya membolehkan satu istri.” Lanjutnya...
Jawaban Dr Zakir Naik
"Saudari ini menanyakan pertanyaan yang bagus, sebuah pertanyaan umum yang sangat penting. Menurut pandangannya, adalah tidak bermoral bagi seorang muslim memiliki lebih dari satu istri. Dan ia memintaku jika Islam dan Kristen bersatu dalam poin ini, maka akan sangat bagus.
Itulah yang ingin aku lakukan. Namun bersatu dalam kebenaran bukan bersatu dalam sesuatu yang salah." Kata Dr Zakir memulai jawabannya.
Saudariku, satu-satunya kitab agama di muka bumi ini yang mengatakan “Nikahilah hanya satu saja” adalah Al Quran. Tidak ada kitab lain di muka bumi ini. Kamu boleh baca Bibel (Injil), Ramayana, Mahabharata, Wedha. Tidak ada kitab selain Al Quran yang mengatakan “nikahilah hanya satu saja.”
Jika kamu baca kitab Hindu, Ramayana, ayah Sri Rama yakni Raja Dasarata memiliki istri lebih dari satu. Jika kamu baca Mahabharata, Sri Krishna memiliki 16.108 istri. Jika kamu baca Bibel/Injil, Solomon memiliki 700 istri dan Ibrahim memiliki 3 istri. Jadi menurut Bibel, Yudhaisme dan Kekristenan, seorang pria boleh memiliki banyak istri tanpa batasan; 4, 5, 10, bahkan 1000.
Menurut Hindu, Judaisme dan Kekristenan, tidak ada batasan jumlah wanita yang dinikahi. Sedangkan dalam Islam dibatasi maksimal empat jika bisa berlaku adil. Jika tidak bisa, maka satu saja.
Jadi dalam Islam, kamu hanya boleh menikahi satu orang jika tidak bisa berlaku adil. Jika bisa berlaku adil, maksimal empat.
Jadi banyak orang yang salah paham bahwa Islam mewajibkan memiliki empat istri. Tidak. Tidak wajib memiliki empat istri, itu adalah opsional, itu mubah.
Jika kamu memiliki empat istri dan tidak bisa berlaku adil, kamu bermasalah.
Sekarang aku tunjukkan alasan logisnya mengapa Islam memperbolehkan poligami.
Umumnya laki-laki dan perempuan terlahir dengan proporsi yang seimbang. Tapi jika kita tanya dokter kandungan, ia akan memberitahumu bahwa bayi perempuan mampu melawan kuman dan penyakit lebih kuat daripada laki-laki. Makanya lebih banyak bayi laki-laki meninggal daripada bayi perempuan.
Umumnya laki-laki dan perempuan terlahir dengan proporsi yang seimbang. Tapi jika kita tanya dokter kandungan, ia akan memberitahumu bahwa bayi perempuan mampu melawan kuman dan penyakit lebih kuat daripada laki-laki. Makanya lebih banyak bayi laki-laki meninggal daripada bayi perempuan.
Seiring hidup, ada faktor kematian laki-laki dengan adanya rokok, beberapa penyakit, kecelakaan dan peperangan. Maka lebih banyak laki-laki daripada perempuan.
Menurut statistik, saat ini di New York saja ada 1 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Amerika Serikat ada 7,8 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Jerman ada 5 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Inggris ada 4 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Di Rusia ada 9 juta perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Entah berapa banyak perempuan dibanding laki-laki di seluruh dunia.
Misalnya aku harus setuju dengan hipotesa bahwa laki-laki hanya boleh menikah dengan satu perempuan saja. Misalnya di Amerika setiap laki-laki telah menemukan pasangannya, bagaimana dengan 7,8 juta perempuan sisanya? Apakah harus menjadi properti publik?
Dan saat ini, di Amerika biasa terjadi seseorang memiliki pasangan seks beberapa orang. Apakah kita memperbolehkan hubungan di luar nikah dengan banyak orang sementara kita mengecam pernikahan dengan dua wanita? Padahal pasangan di luar nikah inilah yang amoral.
Padahal menjadi istri kedua yang sah, seorang wanita tetap mendapat kehormatan, hak dan segalanya daripada ia menjadi pasangan hubungan yang tidak sah; tak ada kehormatan, tak ada hak. Jadi Islam memiliki solusi atas permasalahan sosial ini.
Jadi seorang muslim yang menikahi lebih dari satu wanita bukanlah perbuatan amoral jika ia bisa berlaku adil dan ini adalah solusi dari Allah yang mengetahui skenario atas dunia.
Itulah jawaban Dr Zakir yang menegaskan bahwa Islam adalah agama monogamis, memerintahkan untuk menikahi seorang saja. Kalau ada yang menikahi wanita lebih dari satu itu bukanlah kewajiban atau sunnah Rasulullah tapi dibolehkan sebagai sebuah solusi untuk pembentukan masyarakat yang lebih mulia.
Rasulullah SAW sendiripun, manusia mulia yang menjadi utusan Ilahi meskipun memiliki lebih dari satu isteri hanya mencintai satu wanita yaitu Khadijah dan sepeninggal beliau hatinya lebih condong pada Sayidina Aisyah ra. Jika ada yang menganggap bahwa poligami itu sunnah nabi, mengapa Rasulullah tidak langsung berpoligami saat awal keislamannya? Rasulullah malah lebih lama monogami, yaitu selama 28 tahun dengan Sayidina Khadijah. Memiliki isteri lebih dari satu adalah salah satu keistimewaan yang diberikan pada Rasulullah SAW. Poligami yang dilakukan beliau pun bukan untuk mengumbar nafsu tapi untuk dakwah..
Adil yang bisa dilakukan manusia hanyalah adil yang sifatnya fisik seperti pembagian jatah giliran dan nafkah. Tapi soal perasaan pasti akan condong kepada salah satu yang paling dicintai..Oleh karena itulah Rasulullah SAW membagi nafkah di antara para istri beliau dengan adil kemudian bersabda : “Ya Allah, ini adalah pembagianku terhadap apa yang aku mampu menguasainya, maka janganlah mencelaku terhadap apa yang Engkau kuasai dan tidak kukuasai (maksudnya adalah hati) (HR. Abu DAwud: 1822).
Itulah jawaban Dr Zakir yang menegaskan bahwa Islam adalah agama monogamis, memerintahkan untuk menikahi seorang saja. Kalau ada yang menikahi wanita lebih dari satu itu bukanlah kewajiban atau sunnah Rasulullah tapi dibolehkan sebagai sebuah solusi untuk pembentukan masyarakat yang lebih mulia.
Bisakah manusia adil?
Tapi bisakah seorang manusia itu adil? Allah sudah menegaskan dalam firmanNya yang mulia :Rasulullah SAW sendiripun, manusia mulia yang menjadi utusan Ilahi meskipun memiliki lebih dari satu isteri hanya mencintai satu wanita yaitu Khadijah dan sepeninggal beliau hatinya lebih condong pada Sayidina Aisyah ra. Jika ada yang menganggap bahwa poligami itu sunnah nabi, mengapa Rasulullah tidak langsung berpoligami saat awal keislamannya? Rasulullah malah lebih lama monogami, yaitu selama 28 tahun dengan Sayidina Khadijah. Memiliki isteri lebih dari satu adalah salah satu keistimewaan yang diberikan pada Rasulullah SAW. Poligami yang dilakukan beliau pun bukan untuk mengumbar nafsu tapi untuk dakwah..
Adil yang bisa dilakukan manusia hanyalah adil yang sifatnya fisik seperti pembagian jatah giliran dan nafkah. Tapi soal perasaan pasti akan condong kepada salah satu yang paling dicintai..Oleh karena itulah Rasulullah SAW membagi nafkah di antara para istri beliau dengan adil kemudian bersabda : “Ya Allah, ini adalah pembagianku terhadap apa yang aku mampu menguasainya, maka janganlah mencelaku terhadap apa yang Engkau kuasai dan tidak kukuasai (maksudnya adalah hati) (HR. Abu DAwud: 1822).
Apakah poligami itu rezeki?
Mungkin bapak-bapak bakalan berpikir, ya..rezeki lah..wong punya bini lebih dari satu, kan puas tuh, bisa gonta ganti pasangan tapi sah, banyak yang ngeladenin, apalagi kalo bini pada akur pasti surga tuh...
Hakikatnya rezeki itu baca di sini, adalah sesuatu yang memberi kemanfaatan bagi pemiliknya..
Jika poligami yang dilakukan seorang laki-laki memberi manfaat yang jauh lebih banyak baik bagi dirinya maupun keluarganya termasuk isteri-isteri dan anak-anaknya, maka poligami itu menjadi rezeki baginya. Perkara poligami bisa jadi hal yang ringan bagi seorang lelaki tapi merupakan hal yang berat bagi wanita / isteri. Menerima kenyataan kalau suaminya berpoligami adalah sebuah ujian bagi kesabaran dan keikhlasannya. Jika dia bisa menerima ketentuan Allah dengan ikhlas, poligami akan menjadi rezeki yang akan mengantarkannya ke surgaNya.
Bagi laki-laki sebelum memutuskan untuk berpoligami hendaknya membekali diri dengan ilmu dan kesiapan mental untuk bisa berlaku adil bagi isteri-isterinya. Adil sesuai dengan kesanggupannya sebagai manusia. Karena keadilan yang mutlak itu hanya milik Allah SWT.
Wallahu alam...
0 Komentar untuk "Poligami, Tak Bermoral atau Rezeki?"