Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Pencak silat merupakan potensi seni budaya orisinil Indonesia yang harus dijaga eksistensinya, tak terkecuali pada lingkungan sekolah ibarat adanya acara ekstrakurikuler Pencak Silat.
Pencak silat merupakan potensi seni budaya orisinil Indonesia yang harus dijaga eksistensinya, tak terkecuali pada lingkungan sekolah ibarat adanya acara ekstrakurikuler Pencak Silat.
Dalam latihan pencak silat, kedisiplinan menjadi salah satu hal yang utama sebab dalam latihan pencak silat terdapat senam, gerak jurus, olah pernafasan, dan latihan lain yang memerlukan kedisiplinan tinggi bagi seorang siswa untuk sanggup menuntaskan di setiap kenaikan tingkat / jenjang yang sudah ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi ataupun organisasi pencak silat.
Kedisiplinan dalam keikutsertaan akseptor didik dalam pencak silat tentu saja kedisiplinan dalam latihan pencak silat akan berkorelasi dengan adaptasi kedisiplinan mereka dalam intrakurikuler sekolah juga. Terkait hal ini, berikut gosip selengkapnya yang admin share dari Okezone.com, sebagai berikut :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, negeri ini menghadapi banyak persoalan besar, salah satunya abjad untuk bertindak disiplin. Sikap disiplin ini mulai kendur pada diri seseorang dalam hidup di masyarakat.
"Misal di jalanan, bila ada penegak aturan kita patuh dan tertib. Tapi bila tidak ada, terkadang kita lupa disiplin. Kedisiplinan ini yang perlu kita ubah, ada atau tidak penegak hukum, tetap harus disiplin," kata Anies dalam Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Silat Nusantara 2020 di Plaza Ngasem, Kraton, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/2/2020) malam.
Anies menyampaikan, pencak silat bukan sekedar ilmu bela diri semata, tapi mengajarkan nilai, kejujuran, sikap, kebijaksanaan pekerti, tradisi, sampai perilaku disiplin. Sayangnya, perilaku mulia itu mulai kendur seiring berubahan zaman di kurun globalisasi ketika ini.
"Silat itu bukan hanya melatih fisik, tapi juga mental dan spiritual sehingga sanggup menambah dogma diri pada seseorang," imbuhnya.
Di Indonesia, kata Anies, ada ribuan perguruan tinggi silat dengan beratus-ratus pahlawan yang tersebar di seluruh nusantara. Sayangnya, banyak anggapan silat hanya pada tataran untuk berkelahi.
"Beda antara lawan dan musuh. Lawan itu teman dalam hal apa saja, contohnya lawan bulutangkis berarti mitra dalam bermain bulu tangkis. Tapi bila musuh itu mempunyai tujuan menjatuhkan, menghabisi dan menjatuhkan," katanya.
Dia akan mendorong pencak silat tumbuh dan berkembang di Indonesia, salah satunya memasukan pelajaran pencak silat dalam kurikulum di sekolah. Tak hanya itu, pihaknya akan menularkan pencak silat di kementeriannya.
"Kita dorong tak hanya di sekolah, tapi juga di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, contohnya waktu pulang sore, dari pada kena macet, kita undang untuk berguru pencak silat. Pencak silat ini otomatis membuat karakter, nilai, kejujuran, kedisiplinan, dan banyak yang sanggup kita peroleh," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan Anies Baswedan merupakan pendekar. Sebab, sewaktu muda dia mengikuti gerakan pencak silat di salah satu perguruan tinggi silat yang ada.
"Pak Anies ini pendekar, ia dulu aktif dalam pencak silat, enggak tahu sekarang," ujar Haryadi disambut tawa Anies yang dulu pernah mengikuti pencak silat Satria Nusantara. (sus)
0 Komentar untuk "Pelajaran Pencak Silat Masuk Dalam Kurikulum Di Sekolah, Pencak Silat Sanggup Membuat Karakter, Nilai, Kejujuran, Kedisiplinan"