Orang baik berjodoh dengan yang baik
Saya meyakini bahwa orang pintar tidak selalu berjodoh dengan yang pintar, orang kreatif tak selalu kawin dengan yang kreatif, orang lincah dan gesit tak selalu dapat pasangan yang sama gesit dan lincah. Tapi yang jelas, orang baik pantasnya berjodoh dengan yang baik, orang yang saleh pantasnya berpasangan dengan orang yang saleh. Dasarnya dari ayat ini, " Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (Q.S.An Nur : 26).Bolehkah mencari jodoh orang yang sesat agar bisa dibimbing?
Ada yang bertanya, "kalo orang saleh selalu berjodoh dengan orang saleh lalu bagaimana dengan orang yang perilakunya buruk? Siapa yang akan membimbing mereka? Apakah seseorang yang saleh tidak boleh memilih orang yang perilaku dan ahlaknya buruk untuk dijadikan pasangan hidup? Niatnya agar dapat membimbingnya ke jalan yang baik?Jawaban dari pertanyaan ini. YAKINKAH ANDA dengan kuatnya karakter dan ahlak saudara? Apakah anda sangat percaya diri dengan kesalehan anda? Bisa saja bukan anda yang berhasil menjadikan pasangan anda lebih baik dan lebih saleh tapi justru anda yang terjerumus dalam kerusakan karena iman yang lemah dan ilmu yang masih kurang. Bisa jadi bukannya si saleh yang mengajak si rusak menuju kesalehan tapi si saleh malah terseret ke lembah kesesatan karena kesalehannya yang masih rapuh.
Cari amannya saja
Lebih bijak jika berhati-hati. Kecuali yakin kalau tingkat kesalehan anda sudah setingkat salehin dan salehat yang memang mengabdikan dirinya untuk berdakwah di jalan nikah. Tapi jika tidak, jika anda masih ragu lebih baik teruslah perbaiki diri dan berdoa semoga Allah memilihkan jodoh yang baik-baik untuk anda.Lalu mengapa Allah memberiku rezeki jodoh yang buruk?
Jika merasa diri sudah menjadi orang baik ternyata jodoh yang dikirim Allah karakter dan ahlaknya buruk, bagaimana kita memahami ini?
Yang harus kita pahami di sini bahwa takdir Allah atas hamba-hambaNya tak pernah cacat sedikitpun. Allah sangat adil. Allah tidak mungkin merendahkan orang yang berkenan memperbaiki diri. Allah tak mungkin menyengsarakan orang yang ikhlas berbuat dan berupaya mensalehkan diri. Bukankah Allah memuliakan orang yang ahlaknya mulia? Bukankah Allah meninggikan derajat hambaNya yang indah ahlaknya? Lalu mengapa ada orang baik berjodoh dengan orang yang ahlaknya buruk?
Semoga cara pandang kita terhadap kemuliaan diluaskan Allah. Terkadang Allah menghadirkan ujian berupa pasangan yang ahlaknya tercela, seperti yang terjadi pada Nabi Nuh as dan Nabi Luth as. Mereka diuji dengan isteri yang berkhianat terhadap keimanan dan ketauhidan yang dibawa sang suami. Terkadang memang Allah menakdirkan untuk mempertemukan orang yang saleh dengan orang yang salah. Apa maksud Allah? Wallahu alam
- Bisa saja Allah hendak menguji ketauhidan dan prioritas cinta anda. Apakah mereka lebih memilih Allah dibanding kekasih mereka yang durhaka itu? Mereka lebih fokus dan memprioritaskan cintanya pada Allah ketimbang berpaling pada pasangan yang buruk ahlaknya. Itulah salah satu hikmah yang bisa dipetik.
- Bisa saja Allah menginginkan lewat tangan kita pasangan bisa mendapat bimbingan menuju jalan yang benar. Pasangan kita sebenarnya memiliki kepribadian yang baik cuma selama ini ilmunya salah, kurang bimbingan dari orangtuanya ditambah lingkungan yang menjadikan dirinya berahlak kurang terpuji. Tapi potensi kebaikan itu ada dan Allah mempercayakan kita untuk membimbingnya. Itu sebabnya Allah menjodohkan kita dengannya, karena akan lebih mudah bagi pasangan hidup untuk saling membimbing satu sama lain menuju kebaikan.
- Hikmah yang lain adalah hal ini bisa membuat kita yakin bahwa tanpa seizin Allah tak ada seorangpun yang bisa dapat hidayah, bahkan pasangan yang sekelas Nabi Nuh as dan Nabi Luth as tidak dapat menyelamatkan kekasih hatinya tersebut dari siksaan Allah atas kesesatannya. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa umat berbondong-bondong menuju ketauhidan bukan karena nabi atau rasul yang menyerunya tapi karena menerima hidayah dari Allah.
- Kesalehan tidak memberikan dampak kecuali kebaikan dan kemuliaan. Keimanan selalu membawa dampak perbaikan derajat kita baik di depan sesama maupun di hadapan Allah. Kemuliaan diri seseorang di hadapan Allah tak akan terpengaruh oleh keluargamu, kekasihmu, anakmu. Sepanjang engkau telah memberi pengajaran dan peringatan kepada mereka tapi tak kunjung mendapat hidayah Allah, hanya kepadaNyalah masalah ini dikembalikan. Bukan tugas kita untuk menentukan seseorang itu harus saleh atau tidak. Ingatlah kemuliaan dan derajatmu di sisi Allah ditentukan oleh kadar iman, ketaqwaan, serta ahlakmu pada Allah dan sesama.
Seperti halnya Asiah isteri Firaun yang kebetulan ditakdirkan untuk mendapat jodoh penguasa yang kejam, bengis dan bahkan mengaku dirinya Tuhan. Asiah yang pada dasarnya berahlak baik ditinggikan derajatnya oleh Allah justru dengan menghadirkan Firaun yang sok kuasa itu sebagai pasangan hidupnya. Allah hendak memuliakan Asiah dengan ujian kekuasaan dan harta yang dimiliki suaminya. Dan Asiah lulus. Menjadi murah dan rendahlah semua harta, kemewahan, kekuasaan Firaun di matanya. Di Alquran diceritakan bagaimana Asiah berdoa kepada Allah, " Dan Allah membuat isteri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." (Q.S.At Tahrim : 11). Kita mengenang Asiah senagai salah satu wanita yang patut di teladani.
Jadi kesimpulannya, tak usah galau dengan terus mempertanyakan takdir Allah, " Apa salahku sehingga Allah memberikan rezeki, berupa jodoh yang buruk untukku?" Daripada terus bingung dengan pertanyaan yang tidak kita pahami jawabannya, mending menyibukkan diri dengan upaya memperbaiki diri sambil terus berdoa, semoga Allah menetapkan hati, iman dan cinta kita hanya untukNya, bisa kuat menghadapi cobaan dan ujian dariNya sehingga insya Allah bisa mencicipi nikmatnya Syurga, Amin ya Rabbal Alamin.
Wallahu alam.
0 Komentar untuk "Mengapa Allah Memberiku Rezeki Jodoh Yang Buruk?"