Di zaman yang serba cepat, serba terburu-buru ini, meluangkan waktu untuk sekedar bersyukur atas makanan yang terhidang seringkali terlupakan. Agama kita sudah mengajarkan untuk mengucapkan basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah sesudah makan. Ucapan basmalah membuat kita menyebut nama Allah agar semua makanan yang kita makan itu halal dan menyertakan Allah di dalamnya. Sementara hamdalah adalah pengakuan kesyukuran atas makanan yang dianugerahkan Allah pada kita.
Mengapa kita perlu makan?
Ingatlah pada saat lapar, kita tidak dapat berpikir dengan jernih, tubuh seolah tidak dapat berfungsi dengan normal, tubuh terasa lemah dan mulai gemetar, pikiran menjadi bingung dan lesu. Ya, kita membutuhkan makanan untuk hidup, berpikir, merasa nyaman dan dapat beribadah dengan baik. Makanan adalah sumber energi bagi tubuh agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.Makanan adalah karunia.
Makanan adalah karunia, rezeki dari Allah yang diberikan lewat alam, Tidak ada yang bisa kita makan jika alam tidak memasok kita dengan tanah, unsur hara, sinar matahari dan air untuk menumbuhkan makanan. Tanpa air tidak akan ada makanan, tumbuhan, hewan atau kehidupan manusia. Kita menggunakan air untuk minum, memasak, menumbuhkan pangan, memelihara kebun, mandi, cebok, hampir semua sendi kehidupan kita membutuhkan air. Air membuat tubuh kita tetap hidup.Tanpa makanan dan air, kita mungkin tidak akan eksis, punah seperti Dinosaurus. Kita tidak akan memiliki hari ini dan esok hari. Tapi kenyataannya Allah menjadikan kita untuk hidup bersama-sama di planet bumi yang indah ini berikut semua kebahagiaan yang menantang maupun yang membahagiakan.
Apa hubungan bersyukur atas makanan kita dengan rezeki berkah?
Sebelumnya kita pernah membahas bagaimanakah rezeki yang berkah itu, apa tanda-tandanya? Secara umum rezeki yang berkah adalah rezeki yang terus bertambah kemanfaatannya baik bagi pemilik rezeki maupun orang di sekitarnya. Bersyukur adalah pengakuan terima kasih dari hati dan diri kita sebagai hamba atas semua rezeki yang dilimpahkan Allah, termasuk rezeki makanan. Setiap makanan yang kita makan adalah rezeki, pemberian Allah agar tubuh kita bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Tubuh yang sehat membuat kita mampu menjadi khalifah dan menyebarkan kebaikan di muka bumi.
Jadi syukur terkait dengan kondisi hati yang menerima pemberian Allah dengan hati terbuka dan ikhlas. Makanan yang banyak disyukuri dan jika tidak memiliki makanan hendaknya berpuasa, seperti yang dicontohkan Rasulullah. Akhlak terpuji beliau terhadap makanan yaitu senantiasa bersyukur apakah hari itu memiliki sesuatu yang bisa dimakan ataupun tidak. Beliau juga tidak pernah mencela makanan. "Kalau beliau menyukainya maka beliau memakannya, bila tidak menyukainya beliau meninggalkannya." (H.R. Bukhari - Muslim)
Hati yang bersyukur akan membuatnya lapang dan menarik rezeki yang lebih banyak dan berkah. Bukankah Allah sudah menjanjikan bagi orang yang bersyukur nikmatnya akan ditambah? Jika bukan jumlahnya, kemanfaatannya atau kedua-duanya.
Bagaimana cara bersyukur atas makanan kita?
# 1. Bersyukur dengan hati, yaitu selalu ingat pada Allah atas semua rezeki makanan yang kita terima.setiap hari kita makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, pernahkah kita ingat Allah sebelum menyantap makanan itu? Sempatkan waktu beberapa menit menatap makanan tersebut dengan penuh syukur, sampai hati kita terasa penuh dengan perasaan beruntung dan bahagia karenanya.
- Makanan yang terhidang di meja makan sebagai hasil usaha kita memasaknya,
- makanan yang disediakan oleh orang yang menjamu / mengundang kita dalam satu hajatan atau undangan makan malam
- makanan yang kita pesan di restoran atau rumah makan,
- makanan yang dikirimkan oleh orang lain baik itu keluarga, tetangga, teman baik,
- oleh-oleh makanan yang diterima dari orang lain.
- makanan karena ditraktir / diajak makan oleh orang lain.
Semua makanan itu adalah rezeki kita, sempatkah kita mengingat bahwa Allah begitu kasih pada kita sehingga kita tak pernah kekurangan makanan apalagi sampai kelaparan? Allah hanya memerintahkan kita berpuasa selama 1 bulan, sementara 11 bulan lainnya kita bebas makan apa saja yang kita inginkan. Itupun puasa bukan kepentingan Allah tapi untuk kepentingan kita juga, manusia.
# 2. Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan kata-kata yang baik terhadap makanan.
Sadarkah kalau kata-kata yang baik itu memiliki energi yang positif? Pujian, syukur, doa yang baik, ucapan terima kasih itu bagaikan magnet yang menarik hal-hal yang bak juga dalam hidup kita.
- Ucapkan basmalah sebelum menyantap makanan. Penting untuk menyebut nama Allah sebelum makan agar hanya makanan berkah dan halal yang masuk ke dalam tubuh kita.
- Ucapkan kata-kata yang baik, memuji makanan yang terhidang di depan kita. Ucapan kelihatan enak, nampak sedap dan pujian lainnya termasuk pujian pada chef / tukang masaknya. Ada sebuah riwayat dimana Rasulullah bertanya kepada keluarganya tentang lauk yang tersedia, kemudian dijawab bahwa "kami tidak memiliki apa-apa kecuali cuka", kemudian beliau meminta untuk disediakan dan menyantapnya sambil berkata "sebaik-baik lauk dalah cuka." (H.R. Muslim). Pujian di atas dimaksudkan sebagai pujian untuk objek makanan atau pada keluarga bukan pengutamaan cuka dibanding makanan lainnya.
- Ucapkan hamdalah dan rasakan terima kasih yang sebesar-besarnya dalam hati setelah menyantap makanan yang terhidang di depan kita.
- Jangan sekali-kali mencela makanan. Meskipun rasanya tidak enak atau tidak memuaskan serta jumlahnya kurang yang membuat kita tidak kenyang, lebih baik diam saja dan berterima kasihlah. Masih banyak orang di luar sana yang kelaparan atau bahkan harus berpuasa karena tidak memiliki sesuatu untuk dimakan.
Berbagai teori dan penemuan yang dibuat oleh fisika kuantum akhur-akhir ini, misalnya efek pengamat yang mengacu pada perubahan yang ditimbulkan oleh perubahan perlakuan (kata-kata) pada objek yang diamati. Ternyata pemusatan syukur pada makanan dan minuman dapat mengubah struktur energi mereka dan memurnikannya sehingga segala sesuatu yang kita makan berdampak baik bagi tubuh. Seperti penemuan imuwan Jepang Doktor Masaru Emoto dari Universitas Yokohama yang meneliti tentang perilaku air. Doktor Emoto menyimpulkan bahwa air itu hidup, bisa mendengar, melihat dan memahami segala bahasa. Air yang diberikan ucapan yang baik setelah diihat dalam mikroskop elektron kecepatan tinggi ternyata membentuk kristal segi enam yang indah. Tidak heran jika air yang telah dibacakan doa-doa memiliki efek menyembuhkan.
# 3. Bersyukur dengan perbuatan, bersyukur yang dielementasikan melalui ahlak dan tingkah laku terhadap makanan.
Bukan hanya ingat Allah akan rezeki makanan yang diberiNya serta mengucapkan kata-kata yang baik pada makanan, sikap dan perilaku kita juga harus menunjukkan rasa syukur terhadap makanan itu.
- Tidak memakan kecuali yang halal dan baik. Allah memerintahkan kita untuk makan yang halal lagi baik. " Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepadaNya kamu menyembah". (Q.S. Al Baqarah : 172). (baca : Mau Hidup berkah, makanlah rezeki yang baik-baik!)
- Tidak terburu-buru saat makan. Makan pelan-pelan dan bersungguh-sungguh menikmati apa yang kita makan atau minum, menghindari tersedak, lebih dapat menikmati tekstur makanan, mencegah berat badan berlebih dan memberi kesempatan tubuh mencerna makanan dengan baik.
- Doakan makanan itu bermanfaat. Sebelum makan, baca basmalah, pusatkan kesyukuran pada makanan, berdoa semoga makanan itu memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik bagi kita.
- Niatkan yang baik-baik. Niatkan bahwa berkah makanan itu akan membuat hidup kita lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri dan sesama.
- Ucapkan terima kasih pada semua pihak yang membuat makanan itu terhidang di meja makan. Jika makanan itu dimasak oleh isteri, ucapkan terima kasih pada kesediaanya memasak dan menghidangkan buat kita. Ucapkan terima kasih pada pelayan yang mengantarkan makanan pesanan kita ke meja makan. Ucapkan terima kasih pada tuan rumah yang telah mengundang kita dan pujilah makanannya, pada teman yang merelakan uang dan waktunya untuk sekedar membelikan kita oleh-oleh makanan, maupun terima kasih apad tetangga yang mengirimkan makanan sisa hasil hajatan, dan sebagainya.
- Berterima kasih pada orang yang berjasa menyediakan bahan makanan kita. Luangkan waktu sesaat untuk memikirkan dan berterima kasih pada semua orang yang berjasa terhadap tersedianya makanan kita, Para petani, pekebun, nelayan, peternak, para petugas pengangkut bahan makanan, para penjual makanan / toko bahan pangan, swalayan dimana kita bisa membeli dan jangan lupa uang yang digunakan untuk membeli bahan makanan tersebut.
- Tak ragu membagi makanan. Memberi kesempatan orang lain untuk menikmati makanan kita, entah itu lewat sedekah atau pemberian makanan pada orang lain. Percayalah sedekah makanan akan membuat kita tetap sehat dan balasan Allah kadang tidak menunggu lama.
Begitu besarnya dampak kesyukuran bagi rezeki kita. Yang luar biasa adalah ketika kita bersyukur untuk makanan dan air yang kita konsumsi bukan hanya mempengaruhi hidup kita, syukur juga berdampak pada pasokan pangan dunia. Jika cukup banyak orang yang bersyukur atas makanan dan air di seluruh dunia betapa Allah akan memberi rezeki yang berkah pada semua manusia di dunia ini. Tidak ada lagi orang yang kelaparan dan kekurangan makanan di dunia ini. Wallahu alam.
0 Komentar untuk "Mau Rezeki Berkah? Bersyukurlah Atas Makanan Kita!"