Al Quran memotivasi kita
- Ayat di atas Al Isra ayat 12 memotivasi kita bahwa Allah menjamin rezeki setiap manusia, berikut sarana dan prasarananya. Kita hanya perlu hati-hati menikmati setiap detik rahasia Allah SWT yang diberikan kepada kita. Allah SWT secara tegas memberikan jaminan rezeki kepada setiap mahlukNya. Namun pada saat yang sama Allah juga menetapkan bahwa rezeki tersebut harus dijemput dengan usaha. Untuk mempermudah mencari rezeki, Allah SWT memberikan fasilitas, sarana, perlengkapan kepada setiap mahluk untuk dioptimalkan. Selain itu Allah juga memberi ruang dan peluang sehingga manusia mau dan mampu menjemput takdir rezekinya.
Mengapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan?
- Allah SWT secara tegas memberikan jaminan rezeki pada hamba-hambaNya. Ini sangat jelas diuraikan dalam firmanNya pada Surah Huud ayat 6 di bawah ini.
- Ayat di atas mengemukakan bahwa rezeki kita sudah ditanggung Allah dan sudah tertulis dalam sebuah kitab (Lauh mahfudz). Lauh Mahfudz ini adalah kitab tempat Allah menuliskan semua skenario / catatan kejadian di alam semesta. Kitab ini diceritakan dalam Al Quran sebanyak 13 kali.
- Jika Allah menanggung rezeki kita kenapa masih ada yang miskin, kekurangan dan kelaparan? Apa mereka ini luput dari pandangan Allah. Maha Suci Allah dari sifat seperti itu.
- Untuk mendapatkan penjelasan, perhatikan paragraf berikut ini :
1) Allah memberi rezeki siapa saja yang dikehendakiNya.
- Jika si A kaya, maka penyebab kekayaannya bukan karena usahanya, tapi karena Allah berkenan menghendaki dia kaya. Begitu pun si B miskin, bukan karena dia usahanya kurang keras tapi takdir Allah yang menghendakinya miskin. Yang jelas rezeki bagi si kaya dan si miskin diberi Allah secara adil. Allah itu adil, banyak hal di balik takdir miskin dan kaya yang diberi pada seseorang yang kita tak tahu. Yang jelas kaya bukan tanda mulia dan miskin bukan tanda hina.
- Baca firmanNya di Surah Al Imran ayat 27 di bawah ini, betapa Allah berkuasa memberi rezeki siapa yang dikehendakiNya tanpa hisab (batas).
2) Allah sebaik-baik pemberi rezeki.
- Allah memberikan rezeki yang pas bagi setiap orang. Si A di beri kekayaan dan rezeki yang banyak karena Allah Maha Tahu bahwa si A bisa memanfaatkan kekayaannya untuk menggapai ridha Ilahi, membantu dan memberdayakan sesamanya serta memberi kesempatan seluas-luasnya baginya bersedekah dan menebar kebaikan dengan hartanya.
- Sementara si B Allah Maha Tahu kalau diberi kekayaan dan rezeki yang banyak, dia bisa celaka, bisa lupa diri dan jadi sombong, dimana kekayaannya bukanlah mendekatkan pada Ilahi tapi malah menjauhkannya. Itu sebabnya Allah memberinya rezeki sedikit karena rezeki yang sedikit itulah yang pas baginya, yang membuatnya selalu bersyukur.
3) Allah berkuasa menahan rezeki seseorang
- Jika Allah ingin menahan rezekimu, siapa yang dapat mencegahnya? Allah sudah mengemukakan itu dengan jelas dalam firmanNya .
- Jadi bagi yang merasa miskin, kekurangan dan kelaparan, waspadalah mungkin Allah menahan rezekimu? Kalau mau tahu alasan mengapa Allah menahan rezeki seseorang baca artikel ini Mengapa Allah menahan rezeki kita?
4) Allah melebihkan yang lain.
- Hidup itu harus seimbang. Ada yang gemuk ada juga yang kurus, ada yang cantik ada juga yang jelek, ada yang kaya sudah pasti ada yang miskin. Mengapa Allah menakdirkan seseorang miskin? Agar si miskin bisa belajar arti kesabaran, bisa mensyukuri nikmat yang sedikit dan memberi kesempatan kepada yang kaya untuk bersedekah. Kalau semua kaya, lalu siapa yang harus menerima sedekah?
5) Allah menghukum mereka.
- Adalah tabiat manusia yang ingkar dan kurang bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah padanya. Mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah sehingga Allah menjatuhkan hukuman berupa kelaparan dan ketakutan pada mereka.
6. Allah menyempitkan dan meluaskan rezeki siapa yag dikehendakiNya.
- Allah berkuasa penuh untuk memberi kelapangan rezeki pada seseorang dan juga mampu untuk menyempitkan rezeki hambaNya. Seseorang yang diberi kelapangan rezeki karena orang tersebut memantaskan diri untuk diberi rezeki. Sementara yang lainnya malah bergelimang dosa dan maksiat sehingga rezekinya jadi sempit karena perbuatan tangannya sendiri. Ada 10 dosa besar yang bisa menghalangi masuknya rezeki.
- Tapi jika ada yang rajin maksiat tapi rezekinya bagus, hati-hati mungkin itu istidraj. Artinya Allah membiarkan dia dalam kesesatan dan menangguhkan hukumannya di akhirat nanti. Hukuman yang jauh lebih berat dan tak ada waktu lagi untuk bertaubat.
7. Karena minta.
- Kok bisa ada orang yang minta miskin, kekurangan dan kelaparan? Bukankah semua orang ingin kaya dan banyak rezeki? Betul, tapi ada orang yang keinginan kaya dan banyak rezeki hanya sebatas keinginan dan angan-angan semu belaka, tidak dibarengi dengan usaha.
- Orang malas apa dia minta miskin atau tidak? Semua orang keluar rumah, bekerja keras demi menjemput rezeki Allah yang halal, eh si malas cuma enak-enakan tidur sambil bermimpi jadi orang kaya. Manusia malas ini tidak bersedia mengoptimalkan segenap potensi yang Allah SWT telah karuniakan padanya. Otaknya gak dipake, tangan dan anggota tubuhnya yang sempurna dibiarkan nganggur, bagaimana mau kaya?
- Orang bodoh apa dia minta miskin atau tidak? Semua orang keluar, menuntut ilmu, belajar keterampilan tertentu agar punya skill yang bisa dipake untuk bekerja mencari rezeki. Manusia bodoh yang tidak mencari ilmu untuk memecahkan masalah hidupnya.
- Selain bodoh dan malas ada pula manusia yang sombong. Mereka ini tidak pernah meminta kepada Allah, tidak pernah berdoa dan ogah mendekati Sang Pemberi Rezeki. Padahal manusia bisa diguyur rezeki dengan doa. Berdoa saja belum tentu nasib kita langsung berubah, apalagi kalau tidak berdoa? Mereka ini pasrah dengan keadaannya, masa bodoh dengan kondisinya dan malah protes pada orang-orang yang dianggapnya jadi penyebab kemiskinan dan kekurangannya. Mereka ini manusia yang tercela. Sudah miskin sombong lagi.
- Manusia perusak. Ada lagi kategori manusia yang memang minta miskin yaitu mereka yang hobinya membuat kerusakan di muka bumi. Dia sok gagah dengan kekuatannya. Dengan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya di merusak gunung, hutan, membom laut, dan mengeruk kekayaan alam yang terkandung dalam bumi tanpa batas. Lalu Allah mendatangkan bencana sebagai peringatan agar manusia sadar bahwa dia tidak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Sang pencipta. Hutan dirusak, banjir datang memporak porandakan kebun, sawah, ladang, meluluh lantakkan peternakan sehingga sumber makanan menjadi langka, air sulit didapat, dan tempat tinggal jadi rata dengan tanah. Siapa yang minta? Kita sendiri bukan?
- Wallahu alam
0 Komentar untuk "Kalo Rezeki Sudah Dijamin Kenapa Masih Ada yang Miskin, Kekurangan dan Kelaparan?"