Sebuah karya sastra tidak bisa dilepaskan dari kritik dan saran. Di balik segala manfaatnya, kritik juga tetap diperlukan untuk membuat sebuah karya sastra menjadi lebih sempurna. Lewat penilaian kritik sastra, hal-hal yang dirasa kurang tepat di sebuah karya sastra dapat diperbaiki secara lebih terstruktur.
Kritik sastra sendiri belakangan sering dianggap sebagai bentuk lain dari esai. Meskipun keduanya sama-sama berisi ulasan dan pembahasan tentang suatu masalah khususnya dari sudut pandang seseorang, namun ternyata keduanya sangat berbeda dalam beberapa hal. Nah, di artikel berikut ini kita akan mengulas apa saja perbedaan kritik dan esai tersebut lengkap beserta contohnya. Silakan disimak!
Dalam KBBI, kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan. Berkaitan dengan kritik sastra, kritik diartikan sebagai suatu uraian atau pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya sastra dari sudut pandang kritikus. Untuk diketahui, kritikus artinya orang yang membuat kritik.
Masih dalam KBBI, esai diartikan sebagai prosa atau karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Penulis esai disebut esais. Esai dapat ditulis secara bebas, variatif, dan santai. Selain itu, pembahasan masalah dalam esai juga dapat disajikan dengan ringan tanpa harus sampai pada penyelesaiannya secara tuntas.
Nah, dari deskripsi dan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa setidaknya ada 5 perbedaan mendasar antara kritik dan esai. Perhatikan tabel di bawah ini!
Nah, itulah beberapa perbedaan kritik dan esai yang mungkin dapat membuatmu tak salah lagi dalam memahami keduanya. Sampai di sini, sudah cukup jelas bukan? Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat!
Kritik sastra sendiri belakangan sering dianggap sebagai bentuk lain dari esai. Meskipun keduanya sama-sama berisi ulasan dan pembahasan tentang suatu masalah khususnya dari sudut pandang seseorang, namun ternyata keduanya sangat berbeda dalam beberapa hal. Nah, di artikel berikut ini kita akan mengulas apa saja perbedaan kritik dan esai tersebut lengkap beserta contohnya. Silakan disimak!
Perbedaan Kritik dan Esai
Sebelum membahas apa saja perbedaan kritik dan esai, terlebih dahulu akan lebih baik bila kita memahami apa itu kritik dan apa itu esai.Dalam KBBI, kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan. Berkaitan dengan kritik sastra, kritik diartikan sebagai suatu uraian atau pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya sastra dari sudut pandang kritikus. Untuk diketahui, kritikus artinya orang yang membuat kritik.
Masih dalam KBBI, esai diartikan sebagai prosa atau karangan yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Penulis esai disebut esais. Esai dapat ditulis secara bebas, variatif, dan santai. Selain itu, pembahasan masalah dalam esai juga dapat disajikan dengan ringan tanpa harus sampai pada penyelesaiannya secara tuntas.
Nah, dari deskripsi dan penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa setidaknya ada 5 perbedaan mendasar antara kritik dan esai. Perhatikan tabel di bawah ini!
Unsur | Kritik | Esai |
---|---|---|
Objek | Karya sastra | Masalah umum |
Penulisan | Terstruktur | Bebas |
Gaya bahasa | Baku | Santai |
Sifat | Objektif | Subjektif |
Saran perbaikan | Harus ada | Tidak harus ada |
1. Objek yang dinilai
Perbedaan utama antara kritik sastra dan esai terletak pada objek yang dinilai. Pada kritik sastra, objek yang dinilai hanya meliputi lingkup karya sastra semata, seperti novel, puisi, prosa, dan lain sebagainya. Sementara pada esai, objek yang dinilai adalah segala masalah umum yang terdapat dalam kehidupan nyata.2. Penulisan
Struktur penulisan kritik dan esai juga berbeda. Kritik harus ditulis dengan struktur yang telah ditentukan agar lebih mudah dipahami oleh penulis karya sastra yang dinilai maupun oleh pembaca karya sastra. Adapun pada esai, penulisan dapat dibuat secara bebas tanpa struktur baku, asalkan memuat bagian pendahuluan, tubuh (isi) serta penutup sehingga tetap bisa dipahami dan menarik untuk dinikmati.Baca Juga : Perbedaan Fakta dan Opini
3. Sifat
Meskipun sama-sama berisi pandangan seseorang terhadap suatu permasalahan, namun sifat kritik dan esai ternyata berbeda. Pembuat kritik atau kritikus harus menuliskan kritiknya secara objektif. Tanggapan, pertimbangan baik dan buruk, serta perbaikan-perbaikan yang disampaikan harus bersumber pada keadaan faktual. Meski begitu, kesan pribadi pembuat kritik tetap bisa dimasukan pada bagian lain yang tidak menjadi bagian inti dari pembahasan. Adapun pada esai, pembahasannya sering kali dibuat secara subjektif. Penilaian pribadi terhadap sebuah permasalahan menjadi ciri khas yang terdapat dalam pembahasan esai.4. Saran perbaikan
Pada kritik sastra, saran perbaikan bagi pembuat karya sastra adalah bagian penting yang harus selalu ada. Saran perbaikan ini dapat menjadi bekal bagi pembuat karya sastra untuk memperbaiki bagian-bagian yang dirasa kurang pada karya sastranya. Sementara pada esai, saran perbaikan atas suatu permasalahan yang dibahas tidak selalu ada. Kerap kali esai hanya berisi pembahasan seputar subjek atau objek yang menurut esaisnya menarik untuk diulik.Nah, itulah beberapa perbedaan kritik dan esai yang mungkin dapat membuatmu tak salah lagi dalam memahami keduanya. Sampai di sini, sudah cukup jelas bukan? Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat!
0 Komentar untuk "5 Perbedaan Kritik dan Esai dalam Ilmu Sastra + Contohnya"