Dalam bab thaharah atau bersuci, kita sering kali mendengar 2 istilah penting, yaitu hadas dan najis. Hadas dan najis adalah 2 hal yang bisa membuat seseorang menjadi tidak suci sehingga bisa membatalkan sahnya sholat. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita dianjurkan untuk menjaga diri agar terbebas dari keduanya dengan cara membersihkannya lewat bersuci.
Nah, sebelum membahas tentang bagaimana cara menyucikan diri dari hadas dan najis, terlebih dahulu tentu kita harus mengetahui seperti perbedaan hadas dan najis tersebut ditinjau dari ilmu fiqih.
Untuk membersihkannya, syariat mengharuskan kita untuk berwudhu kembali. Adapun contoh hadas besar di antaranya mengeluarkan air mani, bersetubuh, serta haid dan nifas pada perempuan. Untuk membersihkan diri dari hadas besar, kita diharuskan untuk melakukan mandi wajib.
Sementara itu, najis diartikan sebagai suatu kotoran yang harus dihindari dan dibersihkan dari tubuh atau suatu tempat karena ia bisa menghalangi syahnya ibadah, seperti sholat dan thawaf. Najis dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Najis ringan (mukhafafah), contohnya adalah air kencing anak laki-laki yang berumur < 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya. Cara membersihkan najis ini adalah dengan memercikan air pada najis itu.
Najis berat (mughallazhah), contohnya kotoran dan air liur anjing atau babi, serta keturunannya. Cara membersihkan najis ini adalah dengan membasuhnya sebanyak 7 kali menggunakan air dan salah satunya menggunakan tanah.
Najis sedang (mutawassithah), contohnya segala bentuk najis selain yang disebutkan dalam najis ringan dan berat, seperti air liur, darah, sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang (kecuali air mani), minuman keras, susu tulang, dan bulu hewan yang tidak halal dimakan, serta bangkai kecuali bangkai manusia, ikan, serta belalang. Cara membersihkan najis ini adalah dengan membuang dan membasuhnya dengan air hingga wujud, rasa, dan baunya hilang.
Nah, demikianlah beberapa perbedaan antara hadas dan najis yang semoga bisa dipahami dengan baik. Sampai disini, sudah cukup mengerti bukan? Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan bagikan ke temanmu di sosial media agar mereka juga bisa memperoleh manfaat darinya. Salam!
Nah, sebelum membahas tentang bagaimana cara menyucikan diri dari hadas dan najis, terlebih dahulu tentu kita harus mengetahui seperti perbedaan hadas dan najis tersebut ditinjau dari ilmu fiqih.
Perbedaan Hadas dan Najis
Hadas diartikan sebagai suatu keadaan yang membuat seseorang tidak suci badannya sehingga wudhu dan sholat bisa batal karenanya. Ada 2 jenis hadas, yaitu hadas besar dan hadas kecil. Contoh hadas kecil misalnya kentut, buang air kecil, buang air besar, dan tidur terlentang.Untuk membersihkannya, syariat mengharuskan kita untuk berwudhu kembali. Adapun contoh hadas besar di antaranya mengeluarkan air mani, bersetubuh, serta haid dan nifas pada perempuan. Untuk membersihkan diri dari hadas besar, kita diharuskan untuk melakukan mandi wajib.
Sementara itu, najis diartikan sebagai suatu kotoran yang harus dihindari dan dibersihkan dari tubuh atau suatu tempat karena ia bisa menghalangi syahnya ibadah, seperti sholat dan thawaf. Najis dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
Najis ringan (mukhafafah), contohnya adalah air kencing anak laki-laki yang berumur < 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu kecuali air susu ibunya. Cara membersihkan najis ini adalah dengan memercikan air pada najis itu.
Najis berat (mughallazhah), contohnya kotoran dan air liur anjing atau babi, serta keturunannya. Cara membersihkan najis ini adalah dengan membasuhnya sebanyak 7 kali menggunakan air dan salah satunya menggunakan tanah.
Najis sedang (mutawassithah), contohnya segala bentuk najis selain yang disebutkan dalam najis ringan dan berat, seperti air liur, darah, sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang (kecuali air mani), minuman keras, susu tulang, dan bulu hewan yang tidak halal dimakan, serta bangkai kecuali bangkai manusia, ikan, serta belalang. Cara membersihkan najis ini adalah dengan membuang dan membasuhnya dengan air hingga wujud, rasa, dan baunya hilang.
Baca Juga : Perbedaan Hindu dan BudhaDari penjelasan di atas, kita bisa melihat adanya beberapa perbedaan mendasar antara hadas dan najis. Perbedaan tersebut telah saya rangkum dalam bentuk tabel dan penjelasan berikut.
Perbedaan | Hadas | Najis |
---|---|---|
Wujud | Tidak bisa dilihat | Bisa dilihat |
Niat membersihkan | Harus | Tidak |
Cara membersihkannya | Wudhu, mandi wajib, tayammum | Dihilangkan wujud, rasa, dan baunya |
Tartib | Ya | Tidak |
Pemaafan | Jika sedikit | Tidak ada |
1. Perbedaan wujud
Perbedaan hadas dan najis yang paling mendasar terletak pada wujudnya. Najis termasuk perkara yang zhahir atau bisa dilihat langsung keberadaannya. Sedangkan hadas adalah perkara maknawi yang terdapat dalam jasad seseorang sehingga keberadaannya tidak bisa diketahui oleh panca indra.2. Niat pembersihan
Perbedaan kedua terletak pada wajib tidaknya berniat saat hendak membersihkannya. Jika pada pembersihan hadas kita wajib berniat, maka tidak dengan najis. Sebagai contoh, ketika hendak berwudhu kita harus mengucapkan niat sebagai rukun wudhu, namun ketika hendak membersihkan kotoran ayam di lantai masjid kita tidak perlu berniat dan bisa langsung membersihkannya.3. Cara membersihkan
Telah disebutkan di atas bahwa hadas dapat dibersihkan dengan wudhu, mandi wajib, atau tayamum sebagai pengganti keduanya. Sementara najis bisa dikatakan telah bersih jika wujud, rasa, dan baunya sudah hilang, kecuali pada najis ringan dan najis berat yang memiliki cara pembersihan yang spesifik.Baca Juga : Perbedaan Zakat dan Sedekah
4. Tartib
Apakah yang dimaksud dengan tartib. Tartib artinya beraturan. Maksudnya, dalam membersihkan diri dari hadas dan najis terdapat aturan yang berbeda. Jika kita kentut, buang air besar, dan buang air kecil secara bersamaan, maka kita cukup membersihkan ketiganya dengan 1 kali berwudhu. Sedangkan jika kita terkena kotoran di kaki, darah di tangan, dan air liur anjing di muka, maka kita harus membersihkannya satu per satu.5. Pemaafan
Perbedaan hadas dan najis yang terakhir adalah dari segi pemaafan. Dalam syariat, najis yang hanya sedikit dapat dimaafkan dan tidak mengganggu sahnya sholat, sementara pada hadas tidak ada pemaafan. Seorang yang berhadas tidak akan diterima sholatnya jika hadasnya belum dibersihkan.Nah, demikianlah beberapa perbedaan antara hadas dan najis yang semoga bisa dipahami dengan baik. Sampai disini, sudah cukup mengerti bukan? Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silakan bagikan ke temanmu di sosial media agar mereka juga bisa memperoleh manfaat darinya. Salam!
0 Komentar untuk "5 Perbedaan Hadas dan Najis (Penjelasan Lengkap!)"