LIPUTANTOP.COM - Surah Al-Ikhlas diturunkan di kota Mekah sehingga dikatakan sebagai surat Makiyah. Surah Al-Ikhlas menjadi pusat dalam ajaran substantif Islam yang mengajarkan tentang keesaan Tuhan.
Dalam kajian akademis, surah Al-Ikhlas memiliki arti dan makna bahwa ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad adalah monoteistik (Tuhan esa), bukan politeistik (banyak Tuhan).
Oleh karena itu, arti dan makna surah Al-Ikhlas beserta terjemahannya ini ditulis bertujuan untuk mengetahui secara hakiki tentang hakikat, arti dan makna surah Al-Ikhlas agar bisa dimengerti umat Islam.
Dengan demikian, setiap kali umat muslim membaca bacaan surah Al-Ikhlas, ia tahu arti beserta makna kandungan surat Al-Ikhlas untuk kemudian diresapi di dalam hati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Surah Al-Ikhlas
Keterangan:
Untuk bacaan surat Al-Ikhlas pada bagian “walam yakun lahu kufuwan ahad” dalam ejaan bahasa Indonesia atau Arab yang benar berbunyi “walam yakullahu kufuwan ahad. Jadi, kata yakun lahu hanya sebagai ejaan dalam tulisan, sedangkan apabila dibaca berbunyi yakullahu.
Arti Terjemahan Surat Al-Ikhlas:
Qul huwallahu ahad
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah yang Maha Esa.”
Allahu somad
Artinya: adalah bahwa Allah merupakan tempat atau Tuhan untuk bergantung dari segala sesuatu yang ada di alam semesta.
Lam yalid walam yulad
Artinya: adalah Dia (baca: Allah) tidak beranak dan juga tidak diperanakkan.
walam yakullahu kufuwan ahad
Artinya: adalah bahwa tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara (sebanding) dengan-Nya.
Makna Surah Al-Ikhlas
Pada bagian ayat pertama yang berbunyi qul huwallahu ahad, Nabi Muhammad Saw sebagai penerima wahyu diminta oleh Allah untuk menyampaikan kabar kebenaran tentang Tuhan kepada segenap umat manusia di bumi bahwa Tuhan yang hakiki dan sejati bersifat esa.
Esa berarti tunggal atau satu sehingga Tuhan bukanlah dzat yang terdiri dari unsur-unsur yang membentuk menjadi satu, tetapi Tuhan itu sendiri adalah tunggal atau esa.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Center of Research and Development for Islamic Studies Islamcendekia.com Lismanto.
“Dalam Islam yang termaktub dalam surat al ikhlas, Allah sebagai Tuhan umat Muslim bersifat esa.
Adapun teologi atau kajian sufi dalam Islam juga menyatakan hal yang sama tentang keesaan Tuhan. Bentuk lain dari Tuhan bukanlah wujud asli, melainkan manifestasi atau cerminan dari sifat-sifat Allah.
Misalnya, Nabi Muhammad adalah cerminan atau manifestasi sifat-sifat Allah di bumi untuk memberikan pengajaran dan menyampaikan kebenaran.
Ini bukan berarti Nabi Muhammad adalah Allah atau bagian dari unsur Allah, melainkan sekadar manifestasi. Dan, keduanya jelas berbeda.” tutur Lismanto kepada redaksi Islamcendekia.com.
Pada bagian ayat kedua, makna dari Allahu samad adalah bahwa tidak ada satu tempat pun untuk bersandar, berserah diri, memohon, dan bergantung kecuali Allah Swt.
Jadi, jika ada umat muslim yang di dalam hatinya meyakini dzat atau makhluk lain untuk menyerahkan segala urusan dan menyandarkan diri kepada selain Allah, maka ia bukan lagi seorang Muslim karena Islam melalui surah Al-Ikhlas mengajarkan bahwa Allah lah satu-satunya tempat bergantung, bertawakal dan memohon.
Ayat kedua dalam surah Al-Ikhlas ini secara makna kandungannya hampir sama atau bahkan serupa dengan kandungan makna Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir.
Pada ayat ketiga, makna lam yalid walam yulad adalah bahwa nabi Muhammad diminta Allah untuk memberikan kabar kebenaran kepada manusia dan segenap alam semesta untuk mengetahui bahwa sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang maha esa, tidak beranak, tidak memiliki anak, maupun tidak diperanakkan oleh dzat atau makhluk tertentu.
Makna lam yalid walam yulad mengandung arti dan makna yang sangat filosofis terkait dengan siapa sebenarnya eksistensi Tuhan.
Banyak di antara filosof yang memikirkan tentang eksistensi Tuhan seperti asal-usul Allah, anak siapakah Allah atau siapa anak Allah itu?
Namun, di dalam surah Al-Ikhlas ditegaskan bahwa Allah itu satu, tunggal, pencipta segala sesuatu, tidak beranak juga tidak merupakan anak dzat lain.
Sementara itu pada ayat terakhir, makna walam yakullahu kufuwan ahad artinya Allah sebagai Tuhan yang maha tinggi, yang maha merajai segala yang ada di alam semesta, baik dunia maupun akhirat tidak ada satu pun yang bisa setara dengan Allah sebagai Tuhan yang maha esa.
Demikian ulasan mengenai arti dan makna surah Al-Ikhlas beserta terjemahannya lengkap.
Pada prinsipnya, arti, makna, hakikat dan filosofi surah Al-Ikhlas menjawab kegundahan filosofis manusia akan eksistensi Tuhan.
Pertanyaan tentang eksistensi Tuhan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, bahkan sebelumnya.
Oleh karena itu, Islam yang datang pada sekitar tahun 500 masehi melalui surah Al-Ikhlas mengajarkan dan memberikan petunjuk kebenaran kepada manusia bahwa Tuhan itu bersifat esa (satu), tempat bergantung segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak beranak juga tidak diperanakkan, serta tidak ada satu mahkluk pun yang setara dan sebanding dengan Allah.
Sumber: islamcendikia.com
0 Komentar untuk "Surah Al-Ikhlas, Arti, Makna dan Terjemahannya"