**Kisah Lengkap Teriakan Malaikat Jibril saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Dibunuh**
Peristiwa pembunuhan Sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah salah satu momen yang paling memilukan dalam sejarah Islam. Ali, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, adalah khalifah keempat dan seorang tokoh besar yang dikenal dengan keberanian, kebijaksanaan, serta kesalehannya. Ia memimpin umat Islam setelah kematian khalifah Utsman bin Affan, dan memerintah dalam masa yang penuh tantangan, konflik, dan perpecahan politik yang semakin mendalam. Sayyidina Ali sangat dihormati oleh kalangan umat Muslim yang setia padanya, dan ia juga memiliki kedudukan istimewa di kalangan kaum Syiah.
Namun, meskipun dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan mulia, Sayyidina Ali akhirnya dibunuh dengan cara yang sangat tragis dan penuh penderitaan. Berikut adalah kisah lengkap mengenai peristiwa tersebut, termasuk tentang Teriakan Malaikat Jibril yang konon menggetarkan langit.
### Latar Belakang Konflik
Setelah kepemimpinan Utsman bin Affan yang berakhir dengan kematiannya dalam sebuah pemberontakan, Sayyidina Ali terpilih menjadi khalifah. Namun, masa pemerintahannya tidak berjalan mulus. Terjadi ketegangan politik antara kelompok-kelompok yang berbeda, salah satunya adalah kelompok yang menuntut pembalasan atas kematian Utsman (kelompok yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abi Sufyan), yang menganggap Ali tidak cukup tegas dalam menangani pembunuh Utsman.
Ketegangan semakin meningkat dan akhirnya memuncak pada perang besar antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah dalam pertempuran besar yang dikenal dengan nama **Perang Shiffin**. Meskipun perang tersebut berakhir dengan **Arbitrase** yang tidak menghasilkan keputusan yang jelas, perpecahan semakin dalam, dan muncul kelompok radikal bernama **Khawarij** yang menganggap bahwa Ali telah menyimpang dari jalan yang benar dengan menerima arbitrase tersebut. Kelompok Khawarij ini sangat membenci Ali dan ingin memberontak.
### Pembunuhan Sayyidina Ali
Setelah Perang Shiffin dan ketegangan pasca-perang, kelompok Khawarij semakin beringas. Salah satu anggota Khawarij yang paling terkenal adalah **Abdurrahman bin Muljam**, seorang pemuda dari kota Kufa yang merasa sangat kecewa dengan keputusan Ali menerima arbitrase. Bin Muljam pun bersama dua orang rekannya merencanakan untuk membunuh tiga tokoh utama yang mereka anggap telah menyimpang: Muawiyah, Amr bin Ash, dan Sayyidina Ali.
Pada pagi hari **19 Ramadan** tahun 661 M, saat Sayyidina Ali sedang melaksanakan salat Subuh di masjid Kufa, Abdurrahman bin Muljam dengan pedangnya yang telah diracuni menyerang Ali. Ketika Ali sedang dalam posisi sujud, bin Muljam dengan cepat menghujamkan pedangnya yang beracun ke kepala Ali, tepat di bagian atas wajahnya. Pedang itu mengenai kepala Ali dengan keras, dan Ali langsung terjatuh ke tanah dengan luka yang sangat parah.
### Teriakan Malaikat Jibril
Menurut beberapa riwayat, peristiwa ini tidak hanya mengguncang umat Islam di dunia, tetapi juga menggetarkan alam semesta. **Malaikat Jibril** yang berada di langit, saat menyaksikan pembunuhan ini, langsung merasakan kesedihan yang sangat mendalam atas kematian Sayyidina Ali. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa Jibril menangis keras dan berteriak. Teriakan tersebut sangat kuat dan menggetarkan seluruh langit.
Teriakan Jibril yang penuh kesedihan itu dapat didengar oleh banyak orang, bahkan seakan bisa menjangkau dunia ini. Dalam teriakannya, Jibril menyatakan betapa besar kehilangan yang dialami oleh umat manusia dengan terbunuhnya seorang pemimpin yang sangat mulia dan penuh keberkahan seperti Sayyidina Ali. Jibril meratap atas kematian seorang wali Allah yang begitu dekat dengan-Nya, yang selama hidupnya telah banyak berkorban untuk menegakkan agama Allah dan memperjuangkan keadilan bagi umat Islam. Teriakan Jibril adalah ungkapan kepedihan alam semesta yang turut merasakan kehilangan tersebut.
Salah satu riwayat menyebutkan bahwa Jibril berkata, "Hari ini dunia kehilangan sebaik-baik pemimpin, dan langit kehilangan yang paling dekat dengan Allah." Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa Jibril berteriak: *"Wahai umat manusia, kalian telah kehilangan pemimpin yang paling mulia, yang hidupnya penuh dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya."*
### Ali Wafat dan Reaksi Umat
Sayyidina Ali akhirnya wafat pada usia 63 tahun setelah beberapa hari menderita akibat luka-lukanya. Selama waktu itu, ia sempat memberikan beberapa pesan terakhir yang penuh makna kepada keluarga dan pengikutnya, termasuk kepada anaknya, Hasan dan Husain, yang kelak akan meneruskan perjuangannya dalam sejarah Islam. Salah satu pesan terakhir Ali adalah untuk tetap mengikuti jalan kebenaran dan menjaga amanah.
Setelah Sayyidina Ali wafat, umat Islam merasakan kehilangan yang sangat mendalam. Para pengikutnya sangat terpukul karena mereka telah kehilangan pemimpin yang sangat mereka cintai dan hormati. Bahkan, sebagian besar umat Islam, terutama kaum Syiah, menjadikan peristiwa ini sebagai titik tolak perpecahan besar dalam sejarah Islam, yang kemudian melahirkan berbagai faksi dan aliran dalam dunia Islam.
### Pesan Sayyidina Ali
Sebelum wafatnya, Sayyidina Ali sempat memberikan pesan-pesan bijak yang tetap dikenang hingga kini, seperti:
- "Barangsiapa yang menuntut ilmu, maka Allah akan mengangkat derajatnya di dunia dan akhirat."
- "Sesungguhnya dunia ini seperti bayangan, siapa yang mengejarnya, dia akan menjauh darinya."
- "Janganlah kamu menangisi yang telah pergi, tetapi perbaikilah diri untuk yang akan datang."
### Warisan Sayyidina Ali
Meskipun terbunuh secara tragis, warisan dan ajaran Sayyidina Ali tetap hidup dalam hati umat Islam. Ia dikenang sebagai seorang pemimpin yang sangat zuhud, adil, berani, dan penuh kasih sayang kepada umat. Bahkan, dalam kehidupan setelahnya, kisah kepahlawanan dan pengorbanannya tidak pernah pudar. Ali tetap menjadi simbol perjuangan untuk menegakkan kebenaran, keadilan, dan keikhlasan dalam beragama.
Malaikat Jibril yang menangisi kepergiannya menjadi simbol betapa besar pengaruh Ali terhadap alam semesta, yang bahkan para malaikat pun merasakan kehilangan yang dalam atas pemimpin yang mulia tersebut.
0 Komentar untuk "Teriakan Malaikat Jibril saat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Dibunuh"