Penjasorkes Vii Belahan 6 Senam Lantai

Senam lantai sanggup diartikan selaku setiap bentuk pembelajaran fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan berkala untuk meraih tujuan tertentu.

Dari arti itu, kita sanggup menyaksikan bahwa olah raga senam  mempunyai sistematika tersendiri, serta mempunyai tujuan yang akan diraih seumpama daya tahan, kekuatan, kelenturan, koordinasi, atau dapat juga diperluas untuk membentuk prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah-istilah yang dipakai untuk menamai jenis-jenis senam.

Ada senam di buyung, senam wanita, senam jantung sehat, senam aerobic, senam kesejukan jasmani, senam tera, dan lain-lain.

Disamping itu, ada juga bentuk senam lain yang sering terdengar dalam konteks perlombaan, seumpama senam prestasi, senam artistic dan senam akrobatik.

Menurut FIG (Federation Internationale Gymnatiqua), senam sanggup dikelompokkan menjadi tiga:
a. Senam artistik
b. Senam ritmik
c. Senam umum

Seperti yang kita pahami bahwa senam lantai ialah salah satu bab dari senam artistik. Dikatakan senam lantai alasannya seluruh kemampuan gerakan dilaksanakan pada lantai yang beralas matras tanpa melibatkan alat lainnya.

Luas lantai yang dipakai dalam kejuaraan senam yakni 12 x 12 meter persegi dengan komplemen 1 meter disetiap sisinya selaku pengaman.

Senam lantai yakni satu dari rumpun senam. Sesuai dengan perumpamaan lantai, maka gerakan-gerakan atau bentuk pembelajarannya dilaksanakan di lantai.

Kaprikornus lantai/matras lah yang ialah alat yang digunakan.

Senam lantai disebut juga dengan perumpamaan pembelajaran bebas. Oleh alasannya tidak menggunakan benda-benda atau perkakas lain pada di saat menjalankannya.

Tujuan melaksanakan senam lantai selain untuk mengembangkan kesanggupan melaksanakan bentuk-bentuk gerakan senam lantai sendiri juga selaku pembelajaran  pembentukan kesanggupan untuk melaksanakan gerakan senam dengan alat.

Bentuk-bentuk pembelajaran gerakan senam lantai bermacam-macam.

Senam lantai sanggup dilaksanakan dalam ruangan dan sanggup juga dilaksanakan di lapangan rumput. Untuk mempertahankan keamanan dan keamanan akseptor didik, maka dipakai matras.

Hal-hal yang perlu diamati dalam mempelajari senam lantai yakni selaku berikut:
  1. Hendaknya senantiasa menggunakan matras atau temat yang aman
  2. Matras mesti ditaruh di atas tanah atau lantai yang rata dan kondusif dari ancaman yang mencelakakan anak
  3. Letakkan matras jauh dari dinding atau benda-benda lain yang akan memicu benturan
  4. Periksa matras dan keamanan disekitarnya yang mungkin sanggup mengusik akseptor didik
  5. Pembelajaran dilaksanakan dari gerakan yang gampang dulu atau tahap demi tahap
  6. Peserta didik dihentikan melaksanakan pembelajaran sendiri di luar pengawasan guru, kecuali ada akseptor didik yang dianggap sanggup menolong dan menguasai gerakan senam lantai dengan benar
  7. Agar matras tidak cepat rusak, hendaknya matras dijaga sebaik-baiknya dan jaga kebersihannya serta disimpan di wilayah yang aman

1. Manfaat Fisik
Senam lantai yakni aktivitas utama yang paling berfaedah untuk menyebarkan komponen fisik dan kesanggupan gerak.

Melalui aneka macam kegiatannya, akseptor didik akan meningkat daya tahan otot, power, kelentukan, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangannya.

Disamping itu, aktivitas senam lantai sanggup pula menyumbang pengayaan perbendaharaan gerak pelakunya.

Dasar-dasar senam akan sungguh bagus untuk menyebarkan pelurusan tubuh, penguasaan dan kesadaran tubuh secara umum, dan keterampilan-keterampilan senam.

Contohnya termasuk bangun dengan postur tubuh yang baik, menggantung dalam posisi terbalik, serta memperlihatkan kombinasi gulingan berturut-turut.

2. Manfaat Mental dan Sosial
Ketika mengikuti senam, akseptor didik dituntut untuk berpikir sendiri tentang pengembangan keterampilannya.

Untuk itu,  akseptor didik mesti bisa menggunakan kesanggupan berpikirnya secara inovatif lewat pemecahan masalah-masalah gerak.

Dengan demikian, akseptor didik akan meningkat kemampumpuan mentalnya.

Gerakan guling depan yakni gerakan mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Kaprikornus dalam gerakan tubuh mesti dibulatkan.

Pembelajaran guling depan sanggup terbagi atas dua bagian, yaitu: guling depan dengan perilaku permulaan jongkok dan guling depan dengan skap permulaan berdiri.

1. Pembelajaran Guling Depan dari Sikap Awal Jongkok
Cara melaksanakan pembelajaran guling depan dari perilaku permulaan jongkok yakni selaku berikut:
  • Sikap permulaan jongkok, kedua kaki rapat, letakkan lutut ke dada, kedua tangan menumpu di depan ujung kaki kira-kira 40 cm.
  • Kemudian bengkokkan kedua tangan, letakkan pundak pada matras dengan menundukkan kepala, dan dagu hingga ke dada. Setelah itu dilanjutkan dengan melaksanakan gerakan berguling ke depan
  • Ketika panggul menjamah matras, peganglah tulang kering dengan kedua tangan menuju posisi jongkok
  • Teruskan gerakan hingga posisi berdiri. Amatilah dan rasakan kerjasama gerakan yang dilakukan, dan peroleh referensi yang paling cocok buat kalian

2. Pembelajaran Guling Depan dari Sikap Berdiri
Cara melaksanakan pembelajaran guling depan dari perilaku bangun yakni selaku berikut:
  • Sikap permulaan bangun dengan kedua kaki rapat
  • Lalu letakkan  kedua telapak tangan di atas matras selebar bahu, di depan ujung kaki sejauh ± 50 cm
  • Bengkokkan kedua tangan, kemudian letakkan pundak di atas matras dan kepala dilipat hingga dagu melekat bab dada
  • Selanjutnya dengan berguling ke depan, di saat panggul menjamah matras lipat kedua kaki dan pegang tulang kering dengan kedua tangan menuju ke posisi jongkok
  • Dorong pundak ke depan hingga posisi jongkok, dan angkat tubuh dan luruskan lutut hingga berdiri. Amati dan rasakan kerjasama gerakan yang dilakukan, dan peroleh referensi yang paling cocok buat kamu.

3. Kesalahan-kesalahan yang sering dilaksanakan di saat Guling Depan
Kesalahan kesalahan yang sering dilaksanakan di saat melaksanakan gerakan guling depan yakni selaku berikut:
  • Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit terlalu jauh atau terlalu dekat) dengan ujung kaki
  • Tumpuan salah satu atau kedua tangan kuat, sehingga keseimbangan tubuh kurang tepat dan hasilnya tubuh jatuh ke samping
  • Bahu tidak ditaruh di atas matras di saat tangan dibengkokkan
  • Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak

4. Cara Memberi Bantuan Guling ke Depan
  • Cara pertama, pegang belakang kepala akseptor didik (membantu menekukkan) dan menolak pada kedua lutut
  • Cara kedua, mendorong punggung akseptor didik saaat akan duduk
  • Cara ketiga, mengangkat panggul dengan menempatkan tangan di sisi kedua paha. Dapat juga menolong bangun di sisi akseptor didik dengan kedua tangan agak mengangkat panggul akseptor didik dan membawanya ke arah depan pada di saat yang serupa memperingatkan akseptor didik mudah-mudahan tetap menekuk kepala sedalam-dalamnya
  • Cara keempat, menolong menekukkan kepala dan menempatkannya di lantai di antara kedua tangan

-

Related : Penjasorkes Vii Belahan 6 Senam Lantai

0 Komentar untuk "Penjasorkes Vii Belahan 6 Senam Lantai"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)