Objek Studi Geografi sanggup dikelompokkan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Tulisan pada artikel kali ini menjelaskan Pengertian dari 2 Objek Studi Geografi tersebut.
a. Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.
b. Atmosfer (lapisan udara), terutama ialah lapisan atmosfer bawah yang dikenal sebagai troposfer.
c. Hidrosfer (lapisan air), baik yang berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.
d. Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan, dan insan sebagai komunitas bukan sebagai individu.
e. Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia.
Makara secara faktual objek material geografi mencakup gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, menyerupai aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara, air serta tumbuhan dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.
Dalam objek formal ada tiga hal pokok dalam sudut pandang keruangan, yang terdiri atas:
a. Pola dari sebaran tanda-tanda tertentu di muka bumi (spatial paterns),
b. Keterkaitan atau korelasi sesama antargejala (spatial system), dan
c. Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada suatu tanda-tanda (spatial process).
Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai dimana tanda-tanda itu terjadi, dan mengapa tanda-tanda itu terjadi di tempat tersebut. Di sini ilmu geografi diperlukan bisa menjawab banyak sekali pertanyaan sebagai berikut.
1) Apa (what), berkaitan dengan struktur, pola, fungsi dan proses tanda-tanda atau insiden di permukaan bumi.
2) Dimana (where), berkaitan dengan tempat atau letak suatu objek geografi di permukaan bumi.
3) Berapa (how much/many), berkaitan dengan hal-hal yang menyatakan ukuran (jarak, luas, isi, dan waktu) suatu objek geografi dalam bentuk angka-angka.
4) Mengapa (why), berkaitan dengan rangkaian waktu dan tempat, latar belakang, atau interaksi dan interpendensi suatu gejala, peristiwa, dan motivasi manusia.
5) Bagaimana (how), berkaitan dengan pembagian terstruktur mengenai suatu pola, fungsi, dan proses tanda-tanda dan peristiwa.
6) Kapan (when), berkaitan dengan waktu insiden yang berlangsung, baik waktu yang lampau, sekarang, maupun yang akan datang.
7) Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu insiden atau peristiwa.
Sebagai pola suatu daerah yang mengalami kekeringan. Dalam memandang insiden ini pertanyaan yang harus dijawab menyerupai berikut.
1) Apa (what) yang terjadi?
Jawab: kekeringan
2) Dimana (where) kekeringan itu terjadi?
Jawab: di Kabupaten Gunung Kidul
3) Berapa (how much/many) banyak air yang masih bisa dimanfaatkan?
Jawab: kalau dalam keadaan normal, debit sungai mencapai 1 l/S, namun dikala kemarau panjang sama sekali tidak ada debit.
4. Mengapa (why) kekeringan itu bisa terjadi?
Jawab: alasannya ialah dampak iklim dan faktor litologi penyusun di daerah tersebut.
5) Bagaimana (how) kekeringan itu berlangsung?
Jawab: kekeringan melanda seluruh daerah kerikil gamping di wilayah gunung kidul, hal ini ditandai dengan mengeringnya sumur-sumur penduduk, sungai, dan telaga atau sumber mata air yang ada.
6) Kapan (when) kekeringan itu terjadi?
Jawab: terutama pada ekspresi dominan kemarau tiba (April - Oktober)
7) Siapa (who) yang harus terlibat dalam mengatasi kekeringan tersebut?
Jawab: seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, dan pemerintah pusat.
Sumber artikel pengertian objek studi geografi (material dan formal) dengan penjelasannya: Geografi untuk SMA/MA Kelas X.
1. Objek Material
Objek material geografi ialah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum dan luas ialah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:a. Litosfer (lapisan keras), merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmu geologi.
b. Atmosfer (lapisan udara), terutama ialah lapisan atmosfer bawah yang dikenal sebagai troposfer.
c. Hidrosfer (lapisan air), baik yang berupa lautan, danau, sungai dan air tanah.
d. Biosfer (lapisan tempat hidup), yang terdiri atas hewan, tumbuhan, dan insan sebagai komunitas bukan sebagai individu.
e. Pedosfer (lapisan tanah), merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik, organik, maupun kimia.
Makara secara faktual objek material geografi mencakup gejala-gejala yang terdapat dan terjadi di muka bumi, menyerupai aspek batuan, tanah, gempa bumi, cuaca, iklim, gunung api, udara, air serta tumbuhan dan fauna yang terkait dengan kehidupan manusia.
2. Objek Formal
Objek formal ialah sudut pandang dan cara berpikir terhadap suatu tanda-tanda di muka bumi, baik yang sifatnya fisik maupun sosial yang dilihat dari sudut pandang keruangan (spasial).Dalam objek formal ada tiga hal pokok dalam sudut pandang keruangan, yang terdiri atas:
a. Pola dari sebaran tanda-tanda tertentu di muka bumi (spatial paterns),
b. Keterkaitan atau korelasi sesama antargejala (spatial system), dan
c. Perkembangan atau perubahan yang terjadi pada suatu tanda-tanda (spatial process).
Dalam geografi selalu ditanyakan mengenai dimana tanda-tanda itu terjadi, dan mengapa tanda-tanda itu terjadi di tempat tersebut. Di sini ilmu geografi diperlukan bisa menjawab banyak sekali pertanyaan sebagai berikut.
1) Apa (what), berkaitan dengan struktur, pola, fungsi dan proses tanda-tanda atau insiden di permukaan bumi.
2) Dimana (where), berkaitan dengan tempat atau letak suatu objek geografi di permukaan bumi.
3) Berapa (how much/many), berkaitan dengan hal-hal yang menyatakan ukuran (jarak, luas, isi, dan waktu) suatu objek geografi dalam bentuk angka-angka.
4) Mengapa (why), berkaitan dengan rangkaian waktu dan tempat, latar belakang, atau interaksi dan interpendensi suatu gejala, peristiwa, dan motivasi manusia.
5) Bagaimana (how), berkaitan dengan pembagian terstruktur mengenai suatu pola, fungsi, dan proses tanda-tanda dan peristiwa.
6) Kapan (when), berkaitan dengan waktu insiden yang berlangsung, baik waktu yang lampau, sekarang, maupun yang akan datang.
7) Siapa (who), berkaitan dengan subjek atau pelaku dari suatu insiden atau peristiwa.
Sebagai pola suatu daerah yang mengalami kekeringan. Dalam memandang insiden ini pertanyaan yang harus dijawab menyerupai berikut.
1) Apa (what) yang terjadi?
Jawab: kekeringan
2) Dimana (where) kekeringan itu terjadi?
Jawab: di Kabupaten Gunung Kidul
3) Berapa (how much/many) banyak air yang masih bisa dimanfaatkan?
Jawab: kalau dalam keadaan normal, debit sungai mencapai 1 l/S, namun dikala kemarau panjang sama sekali tidak ada debit.
4. Mengapa (why) kekeringan itu bisa terjadi?
Jawab: alasannya ialah dampak iklim dan faktor litologi penyusun di daerah tersebut.
5) Bagaimana (how) kekeringan itu berlangsung?
Jawab: kekeringan melanda seluruh daerah kerikil gamping di wilayah gunung kidul, hal ini ditandai dengan mengeringnya sumur-sumur penduduk, sungai, dan telaga atau sumber mata air yang ada.
6) Kapan (when) kekeringan itu terjadi?
Jawab: terutama pada ekspresi dominan kemarau tiba (April - Oktober)
7) Siapa (who) yang harus terlibat dalam mengatasi kekeringan tersebut?
Jawab: seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah, akademisi, dan pemerintah pusat.
Sumber artikel pengertian objek studi geografi (material dan formal) dengan penjelasannya: Geografi untuk SMA/MA Kelas X.
0 Komentar untuk "Pengertian Objek Studi Geografi (Material Dan Formal) Dengan Penjelasannya"