Renungan




Surat Ar-Rum Ayat 54 ۞ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ Arab-Latin: Allāhullażī khalaqakum min a'fin umma ja'ala mim ba'di a'fing quwwatan umma ja'ala mim ba'di quwwatin a'faw wa syaibah, yakhluqu mā yasyā`, wa huwal-'alīmul-qadīr Terjemah Arti: Allah, Dialah yang membuat kau dari keadaan lemah, kemudian Dia menimbulkan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menimbulkan (kamu) setelah berpengaruh itu lemah (kembali) dan beruban. 
Dia membuat apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. Terjemahan Makna Bahasa Indonesia (Isi Kandungan) Allah Yang membuat kalian dari air yang lemah lagi hina dina, yaitu sperma, kemudian setelah sebelumnya kalian lemah sebagai anak-anak, Dia memberi kalian kekuatan lelaki, kemudian setelah kekuatan ini hadirlah kelemahan masa renta dan senja. Allah membuat apa yang Dia kehendaki berupa kelemahan dan kekuatan. Dia-lah yang Maha Mengetahui makhlukNya, yang juga Mahakuasa atas segala sesuatu. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 54. Allah lah yang membuat kalian -wahai manusia- dari air yang hina, kemudian Dia merubah masa kecil kalian yang lemah menjadi orang remaja yang kuat, kemudian mengembalikan masa remaja kalian yang berpengaruh itu menjadi masa renta yang lemah. Allah membuat lemah dan berpengaruh sekehendak-Nya dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya dan Dia Mahakuasa, tidak ada sesuatu pun yang melemahkan-Nya. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 54. اللهُ الَّذِى خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ (Allah, Dialah yang membuat kau dari keadaan lemah) Ini merupakan perumpamaan lainnya yang dibentuk Allah sebagai tanda atas kesempurnaan kuasa Allah, yaitu penciptaan insan itu sendiri dengan tahap-tahap yang berbeda. Dan makna ‘dari keadaan lemah’ yakni dari bentuk air mani. Dan pendapat lain menyampaikan maknanya yaitu masa bayi dan kecil. ثُمَّ جَعَلَ مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا (kemudian Dia menimbulkan (kamu) setelah berpengaruh itu lemah) Yakni dikala telah mencapai lanjut usia. وَشَيْبَةً ۚ( dan beruban) Makna (الشيبة) yakni benar-benar lemah. يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۖ( Dia membuat apa yang dikehendaki-Nya) Dari segala sesuatu, termasuk keadaan berpengaruh dan lemah pada manusia. وَهُوَ الْعَلِيمُ (dan Dialah Yang Maha Mengetahui) Dalam pengaturan-Nya. الْقَدِيرُ (lagi Maha Kuasa) Dalam membuat apa yang Dia kehendaki. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 54. Allah yaitu Dzat yang menimbulkan kalian orang-orang lemah (dan berfirman: “Dari kelemahan, sehingga kelemahan itu menjadi dasar penciptaan kalian”). Karena kelemahan itu yaitu awal mula penciptaan(mu) dari sperma kemudian menjadikan(mu) sebagai remaja yang berpengaruh setelah lemahnya masa kanak-kanak, kemudian menjadikanmu orang renta yang lemah dan beruban setelah kuat. Allah membuat sesuatu yang dikehendaki berupa kelemahan, kekuatan, masa muda dan masa tua. Dialah Dzat yang Maha Mengetahui makhluknya dan Maha Kuasa atas sesuatu yang dikehendaki Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili Kemudian Allah memperlihatkan permisalan tahapan penciptaan insan menyerupai tnda-tanda yang memperlihatkan atas keagungan kuasa Allah; Maka Allah menjelaskan bersama-sama Dia membuat insan pertama kalinya dari mani yang hina, kemudian keluar dari Rahim ibunya dengan keadaan lemah, kemudianmenjadi anak kecil, kemudian menjadi perjaka yang berpengaruh dan sanggup berkerja untuk menafkahi dirinya sendiri beserta yang ia tanggung (nafkahnya), kemudian menjadi seorang syaikh (sepuh) yang lemah hingga final umurnya, beliau menjadi lemah sebagaimana belum dewasa dari banyaknya segala kuasanya (ketika masih muda). Kemudian Allah menjelaskan bersama-sama Dialah yang membuat sesuai kehendak-Nya dari urusan lemah dan kuatnya manusia, semua itu dengan ilmu dan kuasa Allah serta penjagaan-Nya. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan perihal luasnya ilmu-Nya, besarnya kemampuan-Nya dan sempurnanya hikmah-Nya, di mana Dia membuat insan dari keadaan yang lemah, yakni tahapan pertama penciptaannya, yaitu mani yang selanjutnya menjelma segumpal darah dan menjelma segumpal daging hingga menjadi makhluk hidup dalam rahim, selanjutnya ia dilahirkan dan menjadi kanak-kanak. Setelah itu, kekuatannya semakin bertambah hingga datang usia muda, dewasa, dan usia seorang bapak di mana keadaan lahir dan batinnya telah sempurna. Setelah tahapan ini dilalui, maka ia bertahap menjadi lemah kembali; tua, beruban dan pikun. Yaitu air mani yang hina. Yakni masa kanak-kanak. Pemuda. Karena sudah tua. Sesuai kebijaksanaan-Nya. Termasuk kebijaksanaan-Nya yaitu Dia memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya kekuatan mereka yang diliputi oleh dua kelemahan; ketika kecil dan ketika sudah tua, di mana hal ini memperlihatkan kekurangannya. Jika bukan alasannya yaitu penguatan dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala, tentu beliau tidak akan hingga pada usia berpengaruh dan mempunyai kemampuan. Di samping itu, bila kekuatannya semakin bertambah, tentu beliau akan bersikap sombong dan melampuai batas serta berbuat yang semena-mena. Selain itu, biar insan mengetahui sempurnanya kemampuan Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang senantiasa kekal, di mana dengan kemampuan-Nya Dia membuat segala sesuatu, mengatur segala urusan tanpa mencicipi kelemahan dan kelelahan. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I — هداية الإنسان بتفسير القران Ayat ini menjelaskan bahwa insan itu dikala masih bayi berada dalam kondisi lemah, bahkan sebelum itu mereka dalam ketiadaan. Allah-lah yang membuat kau dari keadaan lemah, yakni pada masa bayi. Kemudian beliau menimbulkan kau setelah keadaan lemah itu menjadi berpengaruh dan berdaya, yakni pada masa dewasa, sehingga kau sanggup melaksanakan banyak hal, kemudian beliau menimbulkan kau setelah berpengaruh dan berdaya itu lemah kembali dan beruban, yakni masa tua. Demikianlah, beliau akan terus membuat apa yang beliau kehendaki, antara lain menciptakanmu dari lemah menjadi berpengaruh dan sebaliknya. Dan beliau maha mengetahui atas segala pengaturan ciptaan-Nya, mahakuasa atas segala sesuatu yang beliau kehendaki, termasuk membangkitkanmu kembali dari kematian. 55. Pada hari kebangkitan orang yang dahulu banyak berbuat dosa bersumpah dengan sungguh-sungguh, meski sejatinya hanya sumpah palsu. Dan pada hari ketika terjadinya kiamat, orang-orang yang berdosa bersumpah dengan penuh kesungguhan bahwa mereka berdiam dalam kubur hanya sesaat saja. Begitulah dahulu ketika di dunia mereka dipalingkan dari kebenaran alasannya yaitu kebiasaan mereka berbohong.


Referensi: https://tafsirweb.com/7418-surat-ar-rum-ayat-54.html


Related : Renungan

0 Komentar untuk "Renungan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)