Asmaul Husna yaitu nama baik dan indah yang dimiliki oleh Allah SWT. yang semuanya berjumlah 99. Diantara nama baik tersebut, ada yang disebut As-Salam. As-Salam artinya ialah yang mempunyai sifat mutlak Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Kali ini kita akan membahas mengenai As-Salam, sifat Allah yang Maha Sejahtera. Berikut yaitu dalil ihwal As-Salam dalam surah Al-Hasyr ayat 23:
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَArtinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Kita harus meneladani sifat Allah yaitu salah satunya yaitu As-Salam yang artinya Maha Sejahtera atau Maha Pemberi Keselamatan. Bagaimana cara kita meneladaninya?
(1). Membantu Orang dengan Ikhlas
Membantu orang dapat bermacam-macam, kita dapat memulainya dari hal yang kecil (sepele) terlebih dahulu. Misalnya, kita membeli dagangan di pedagang kecil (terutama orang yang tua), mengajarkan sedikit ilmu kepada orang lain, membagi isu lowongan kerja di grup chat, dan lain-lain.
(2). Menebarkan Salam dan Senyum
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa "Islam yang baik yaitu yang memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal". Banyak sekali orang yang menyepelekan mengucapkan salam, padahal mengucapkan salam termasuk hal yang wajib dan dianjurkan. Misalnya, kita memasuki suatu rumah atau berpapasan dengan teman, disitulah kita harus mengucapkan salam. Selain itu, jangan lupa untuk selalu tersenyum, sebab senyum merupakan suatu sedekah dan dapat menciptakan orang lain disekitar menjadi ikut bahagia.
(3). Tidak Mencela atau Menghina Orang
Allah Ta'ala berfirman dalam surah Al-Hujuraat ayat 49:
وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ
"Dan janganlah kau saling memanggil dengan gelar (yang buruk)"
Dalam surah diatas disebutkan bahwa kita dihentikan saling memanggil orang dengan julukan yang jelek dan mengandung celaan. Misalnya, ada sahabat kita yang gendut dan kita memanggilnya dengan julukan "gentong". Mungkin sebagian orang mengira itu hanya candaan, tetapi kita tidak mengetahui isi hati orang yang dijuluki julukan tersebut. Bisa saja beliau merasa sakit hati sebab dipanggil dengan julukan tersebut.
Sebaiknya dianjurkan kita memanggil dengan julukan yang baik dan mengandung pujian. Misalnya memanggil orang lain dengan sebutan "yang mulia","yang 'alim (berilmu)", dan sebagainya.
Sekian goresan pena kecil dari saya, agar bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mohon maaf bila ada kesalahan kata ataupun kalimat.
0 Komentar untuk "Meneladani Sifat Asmaul Husna As-Salam Dalam Kehidupan Sehari-Hari"