Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang sangat ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi warna/pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia, termasuk sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis dalam pembentukan SDM berkualitas. Kondisi tersebut diiringi dengan tumbuh dan berkembangnya tuntutan demokratisasi pendidikan, akuntabilitas, tuntutan kualitas serta jaminan mutu dari dunia kerja. Kondisi tersebut di atas mensyaratkan sekolah dan tenaga pendidik dan kependidikan untuk mempunyai kualitas yang hebat dan sebagai jaminan mutu hasil proses pendidikan yang dilakukan. Seiring dengan aneka macam tuntutan kualitas tersebut pemerintah telah melahirkan aneka macam peraturan perundangan yang intinya menunjukkan jaminan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.
Berbagai upaya peningkatan mutu telah banyak dilakukan, tetapi pendidikan masih dihadapkan kepada aneka macam permasalahan antara lain yang paling krusial ialah rendahnya mutu pendidikan. Dari aneka macam kajian, ternyata salah satu faktor penyebabnya antara lain adalah: minimnya tugas serta masyarakat dalam memilih kebijakan sekolah sebagai akhir masyarakat kurang merasa memiliki, kurang tanggung jawab dalam memelihara dan membina sekolah dimana anak-anaknya bersekolah. Padahal apabila dikaji lebih lanjut beberapa komponen penentu peningkatan mutu sekolah antara lain ialah administrasi pemberdayaan masyarakat. Untuk itulah salah satu kebijakan dalam peningkatan administrasi sekolah ialah implementasi administrasi berbasis sekolah. Pendekatan ini sangat memerlukan partisipasi yang tinggi dari masyarakat, baik yang terwadahkan dalam komite sekolah, dewan pendidikan maupun masyarakat secara umum.
Keberhasilan penerapan administrasi berbasis sekolah tersebut sangat tergantung pada kemampuan kepala sekolah untuk sanggup berperan secara aktif dalam pengelolaan sekolah dengan memberdayakan semua komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan sekolah, khususnya dalam memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Ini berarti kompetensi kepala sekolah dalam pemberdayaan masyarakat perlu menerima perhatian untuk ditingkatkan secara terus-menerus.
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor:13 tahun 2007, menegaskan bahwa salah satu indikator kompetensi kepala sekolah ialah kemampuan dalam administrasi pemberdayaan masyarakat. Kompetensi ini menjadi sangat penting dalam kala otonomi kini ini.
Adapun Isi dari Buku yang kami bagikan kali ini mencakup pembahasan :
- Fungsi Umum Pendidikan dan Sekolah
- Pendidikan Dan Sekolah
- Keluarga Sebagai Medium Proses Sosialisasi
- Mengapa Pendidikan Memerlukan Masyarakat
- Perlunya Pengelolaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
- Prinsip-prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
- Prosedur Pelaksanaan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat
- Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
- Bentuk-bentuk Partisipasi Orang Tua Murid/ Masyarakat yang Diharapkan Oleh Sekolah (Khususnya Sekolah)
- Upaya Menggalang Masyarakat
- Promosi Sekolah Kepada Masyarakat
- Peranan Kepala Sekolah Menggalang Dukungan Masyarakat
- Penyusunan Program Peran Serta Masyarakat.
- Model Perlibatan Masyarakat melalui Komite Sekolah
- Kerjasama dengan Pemerintah/Masyarakat Secara Umum
- Kerjasama Sekolah dengan Masyarakat Terorganisasi
Semua Pembahasan yang sudah di sebutkan diatas dibahas secara lengkap dalam Buku Manajemen tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Sekolah. Bagi anda yang membutuhkan bisa dengan gampang didapatkan melalui link dibawah ini :
Buku Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Sekolah DISINI
Demikianlah kiranya membuatkan Buku Manajemen tentang Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan Sekolah. Semoga bisa menambah rujukan dan pelengkap ilmu khusus Kepala Sekolah dimanapun berada.
0 Komentar untuk "Buku Tugas Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Sekolah"