Tata Cara Sujud Dalam Shalat

TATA CARA SUJUD DALAM SHALAT


Pengertian Shalat Shalat secara bahasa berarti berdo’a. dengan kata lain, shalat secara bahasa mempunyai arti mengagungkan. Sedangkan pengertian shalat berdasarkan syara’ yakni ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan di sini yakni bacaan-bacaan al-Qur’an, takbir, tasbih, dan do’a. Sedang yang dimaksud dengan perbuatan yakni gerakan-gerakan dalam shalat misalnya berdiri, ruku’, sujud, duduk, dan gerakan-gerakan lain yang dilakukan dalam shalat.   Sedangkan berdasarkan Hasbi ash-Shiddieqy shalat yaitu beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah, berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan.


Adapun yang menjadi shalat wajib bagi seorang muslim yakni shalat lima waktu yang dikerjakan sebanyak lima kali sehari dalam waktu-waktu tertentu. Kecuali berhalangan oleh sebab-sebab tertentu yang dibenarkan oleh agama, selebihnya Shalat Wajib dihentikan ditinggalkan oleh Muslim yang telah pubertas. Shalat Wajib terdiri atas; Shalat Subuh(2 raka’at), Shalat Dzuhur (4 raka’at), Shalat Ashar (4 raka’at), Shalat Maghrib (3 raka’at), dan Shalat ‘Isya (4 raka’at).


Shalat fardu dan juga shalat sunah harus dilakukan secara khusyu. Adapun yang dimaksud Kata khusyu’ terambil dari kata khasya’a  ( خشع ) yang dari segi bahasa berarti membisu dan tenang. Dia yakni kesan khusus yang terdapat dalam benak seseorang terhadap objek kekhusyu’anya, sehingga yang bersangkutan mengarah sepenuh hati kepadanya sambil mengabaikan selainnya.

Dalam ibadah shalat, khusyu’ yakni kondisi jiwa yang diliputi rasa takut jangan hingga shalatanya tertolak. Hal itu ditandai dengan mengonsentrasikan jiwanya sambil mengabaikan segala sesuatu yang tidak berkaitan dengan shalat. Kondisi jiwa semacam ini tidak terjangkau hakikatnya oleh pandangan lahiriah manusia, alasannya yakni ia yakni hubungan eksklusif antara hamba dan Tuhannya.

Mari kita lanjutkan pembahasan ihwal tata cara shalat mengenai Tata Cara Sujud dalam Shalat. Ingat yang harus diketahui oleh seluruh kaum muslimim muslimat bahwa Rukun sholat ada empat belas, yaitu :
  1. Niat, artinya menyengaja dalam hati untuk melaksanakan salat,
  2. Berdiri bagi yang kuasa (apabila tidak bisa untuk bangun maka boleh duduk / berbaring),
  3. Takbiratul ihram dengan membaca “Allahu Akbar”,
  4. Membaca surah al-Fatihah,
  5. Ruku dengan tumaninah,
  6. I’tidal dengan tumaninah,
  7. Sujud dengan tumaninah,
  8. Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah,
  9. Membaca tahiyat awal,
  10. Duduk tamat (duduk pada rakaat tamat sebelum salam),
  11. Membaca tasyatul akhir,
  12. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW,
  13. Mengucapkan salam yang pertama, serta
  14. Tertib, artinya teratur dan berurutan.

Pada posting ini akan diulaskan secara singkat ihwal Tata Cara Sujud dalam Shalat. SUJUD termasuk dalam salah satu gerakan shalat. Lalu bagaimana tata cara sujud yang benar, Rasulullah SAW telah memperlihatkan referensi pada kita ihwal sujud yang baik. Penjelasannya berdasarkan hadits-hadits yakni sebagai berikut:

Rasullah mengajarkan bahwa apabila hendak sujud, ia mengucapkan takbir [dan ia merenggangkan tangannya dari lambungnya], kemudian sujud. (HR. Abu Ya’la dengan sanad jayyid dan Ibnu Khuzainah dengan sanad lain yang shahih).

Rasullah mengajarkan bahwa turun ke sujud mendahulukan dua tangan, sebagaimana dengan sabda beliau, “Apabila seseorang di antara kau bersujud, janganlah ia turun menyerupai cara unta, tetapi hendaklah ia letakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya,” (HR. Abu Dawud, Tamam dalam Al-Fawaid).

Kewajiban melaksanakan sujud dengan tuma’ninah. Nabi SAW selalu memerintahkan baik ruku’ maupun sujud dengan tepat dan mengumpamakan orang yang tidak melaksanakan hal itu menyerupai orang yang sedang kelaparan. Beliau juga menyatakan apabila orang yang tidak melaksanakan sujud dan ruku’ dengan lurus, maka shalatnya batal.

Doa atau bacaan pada waktu sujud.
Ketika sujud, Rasulullah sering membaca do’a ini, namun terkadang juga ia membaca lainnya, berikut akan diuraikan sedikit dari sekian banyak do’a yang dibaca Rasulullah SAW, yaitu:
  • Subhaana rabbiyal a’laa, yang artinya “Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi,” (3 kali)
  • Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdih, yang artinya “Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya,” (3 kali)
  • Subbuuhun qudduusun rabbulmalaa ikati warruuh, yang artinya “Mahasuci dan Mahakudus, Tuhan seluruh malaikat dan ruh,” (HR. Muslim dan Abu ‘Awanah).
  • Subhaanaka allaahumma wabihamdika, laailaaha illaa anta, yang artinya “Mahasuci Engkau, wahai Tuhan, dan segala puji bagi-Mu, tiada dewa kecuali Engkau,” (HR. Muslim, Abu ‘Awanah, Nasa’i, dan Ibnu Nashr).
  • Allaahummaghfirlii maa asrartu wamaa a’lantu, yang artinya “Ya Allah, ampunilah saya atas segala dosa yang kulakukan secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan,” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Nasa’i).


Tentang melamakan sujud. Dapat dicermati dari dongeng para sobat Rasulullah SAW, “Kami keluar bersama Rasulullah SAW pada suatu ketika ketika shalat [Zhuhur atau ‘Asar]. Ketika itu ia menggendong Hasan atau Husain. Nabi SAW maju, kemudian meletakkan gendongannya [di sebelah kanannya], kemudian ia bertakbir untuk melaksanakan shalat, kemudian sujud. Salah satu sujudnya ia lakukan usang sekali.” Kata perawi: “Aku angkat kepalaku [di tengah orang banyak], tetapi ternyata kulihat anak yang digendongnya masih berada di atas punggung Rasulullah SAW, padahal ia tengah sujud, kemudian saya kembali bersujud. Ketika Rasulullah SAW selesai melaksanakan shalatnya, orang-orang bertanya: ‘Wahai Rasulullah, engkau melaksanakan sujud dalam shalatmu [ini] usang sekali hingga kami mengira telah terjadi sesuatu pada Tuan atau Tuan mendapat wahyu.’ Beliau bersabda: ‘(Semuanya itu tidak, tetapi cucuku ini menunggangiku dan saya tidak bahagia tergesa-gesa hingga anak ini puas dengan keinginannya)’,” (HR. Nasa’i, Ibnu ‘Asakir, dan Hakim).

Berikut ini Video Tata Cara Sujud Dalam Shalat




Ingat shalat harus dilakukan secara khusus sebagai mana firman Allah: Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya. (QS. Al-Mukminuun ayat 1 dan 2). Ayat ini menjelaskan manfaat dari kekhusyukan sholat itu, akan ada laba yang akan didapatkan oleh orang-orang yang khusyu itu diantaranya:

1. Sholat yang khusyu’ akan mengantarkan kita pada tujuan utama dari sholat yaitu untuk mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha ayat 14: Sesungguhnya Aku ini yakni Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Dan dengan mengingat Allah maka kita akan mendapat kedamain dan ketenangan dalam hati, “orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d ayat 28).”

2. Manusia yakni makhluk yang gampang stress atau panik dan gelisah dalam menjalani setiap episode kehidupan, ketika ditimpa oleh kesusahan lantaran kesempitan ekonomi atau cobaan yang tiada henti yang tiba menyapa diri maka ia akan bingung dan gelisah, ketika diberi fasilitas dan kelapangan rezeki ia akan diselimuti oleh rasa ketakutan dan kecemasan kehilangan apa yang telah dia sanggup lantaran sifat keserakahan telah menggerogotinya. Semua penderitan kehidupan menyerupai ini tidak akan dialami oleh orang-orang yang mencapai kesempurnaan sholat menyerupai yang disebutkan dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-22; Sesungguhnya insan diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.

3. Sholat khusyu’ yakni sholat yang berkualitas yang akan memperlihatkan efek yang berpengaruh dalam mencegah seseorang terhadap perbuatan yang keji dan mungkar. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan bantu-membantu mengingat Allah (shalat) yakni lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan (QS. Al-Ankabut ayat 45). Satu-satu formulasi untuk menghidarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar yang dimurkai dan akan diberikan belasan berupa azab neraka oleh Allah bagi orang yang melakukannya yakni sholat lantaran sholat mempunyai imbas dan kekuatan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar itu dan sholat bukan sembarang sholat asal sholat tapi sholat yang mempunyai mutu dan kualitas tinggi yang dalam bahasa al-Qur’an dan agama kita disebut dengan istilah Sholat Khusyu’.


4. Dalam diri orang-orang yang khusyu’ ketika melaksanakan sholat akan menempel sifat sabar dan ketika kedua sifat kekhusyukan sholat dan kesabaran menempel pada diri insan maka hidupnya akan menjadi gampang setiap perkara yang tiba akan sanggup teratasi sebagaimana pernyataan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 45; Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan bantu-membantu yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',



Related : Tata Cara Sujud Dalam Shalat

0 Komentar untuk "Tata Cara Sujud Dalam Shalat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)