Sinopsis Dan Analisis Cerpen Jerapah Si Panjang Leher


Sinopsis “Jerapah Si Panjang Leher” (Zarmika Sitinjak)
Pada awalnya kehidupan di alam ini baik adanya. Semua sangat dekat dekat baik jerapah, kuda, ular, kuda, burung, tikus, monyet, tupai, kelinci, ayam dan penghuni hutan lainnya. Baik besar maupun kecil, baik yang sejenis maupun yang tidak, baik yang buruk rupa dan yang tidak semuanya berteman tanpa terkecuali. Mereka saling membantu, saling menolong dan saling berbagi. Mereka lebih mengutamakan kebersamaan dan persaudaraan disbanding harus memperlihatkan kesombongan terhadap apa yang mereka miliki. Binatang-binatang yang ada di sana memanfaatkan alam untuk makanan mereka. Alampun seakan dekat dengan mereka. Pepohonan, dedaunan, tunas dan buah semuanya menawarkan hasil yang baik untuk dimakan.

“Di sini banyak buah pisang yang bisa kumakan. Tahun ini semua pohon berbuah lebat. Tak ada daerah yang paling indah selain hutan ini. Nyam nyam nyam….”,  kata si simpanse sambil asyik menikmati buah-buahan yang bertumpuk di pangkuannya. Sesekali ia bergerak dari satu batang pohon ke batang pohon lainnya ketika semua makanan yang ia pegang sudah habis.
“Betul sekali monyet. Aku bisa menikmati semua rumput-rumput yang muda dan segar di sini”, sambung si kuda putih.
Begitulah keseharian si kuda dan si monyet. Keduanya mempunyai kesamaan sifat yang suka makan. Tapi untuk problem penampilan simpanse kalah jauh dengan si kuda. Si kuda mempunyai bulu yang halus dan putih higienis sementara si simpanse tidak. Mukanya jelek. Bulunya panjang dan tidak terurus. Namun perbedaan itu tidak menciptakan si kuda sombong. Si monyetpun merasa dihargai dan tak minder berteman dengan si kuda.
Dari balik pepohonan muncul seekor jerapah. Mereka menyebutnya si panjang leher sebab jerapah memang mempunyai leher yang panjang hingga bisa mencapai puncak pohon mangga renta di hutan itu. Jika ada kesulitan yang dihadapi oleh hewan-hewan yang ada di hutan yang berurusan dengan ketinggian, beliau akan dengan bahagia hati membantunya. Ternyata si jerapah hendak bermaksud bergabung dengan si kuda dan si simpanse juga. Mereka sering menghabiskan waktu untuk bercakap-cakap dan menyaksikan tingkah lucu yang sering dibentuk si simpanse untuk menghibur temannya.
Semua tampak indah dan bersahabat. Sampai pada suatu ketika keluarga harimau berpindah ke hutan itu dan membawa peristiwa bagi kehidupan hutan. Harimau-harimau itu mengetahui bahwa hutan tersebut menghasilkan banyak makanan dan hutan tersebut bisa dijadikan daerah yang nyaman untuk ditinggali sebab bebas dari polusi. Hutan yang mereka tempati dulu telah dirusak oleh insan untuk membuka lahan industry.
“Mari kita bergegas ke sana dan temukan daerah yang nyaman untuk di huni. Bila perlu habisi mereka yang mencoba menghalangi langkah kita. Kita ialah binatang terkuat di hutan manapun. GRR….. ”.  kata si Raja hutan dengan buasnya.
Sesampainya mereka di sana, semua mahkluk di sana takut dan gemetar melihat segerombolan harimau buas itu yang mempunyai tubuh yang besar, taringnya panjang dan tajam dan cakarnya terlihat sangat mengerikan. Semakin hari mereka semakin menjadi-jadi. Mereka menguasai seluruh hutan termasuk hewan-hewan yang ada di hutan. Dengan kekuasaan mereka semua hewan-hewan dijadikan pekerja untuk mengumpulkan makanan dan melayani harimau-harimau tersebut. bagi binatang yang melawan akan ditawan dan dibentuk sengsara. Si simpanse salah satunya. Ia harus dikurung sebab melawan perintah Si Harimau. Ia disiksa oleh harimau-harimau itu.
Suatu ketika anak Si Raja Hutan itu berjalan-jalan di sekitar hutan. Cuaca pada hari itu sangat cerah. Ia menginjak lubang dan membawanya terguling-guling ke bawah jurang. Ia berteriak minta pinjaman dari sesiapa saja yang mendengar teriakannya.
“Tolong..!!! Tolong…!!! Tolong aku…!!!, teriak anak harimau itu dengan lemah.
Semakin usang tubuhnya semakin lemah memegang akar pohon renta yang berjuntai ke bawah itu. Dan akar pohon tersebut semakin usang semakin tak berpengaruh lagi menahan berat tubuh si anak harimau. Untuk beberapa ketika tidak ada yang mendengarkannya. Lalu muncullah seekor harimau lainnya berniat untuk menolongnya namun apalah daya tangan tak sampai. Ia tak bisa membantunya dengan tangan sendiri. Ia bergegas ke istana raja hutan untuk memberitahukan kabar buruk itu. Segera sesudah Raja hutan mendengar kabar itu ia eksklusif berlari sekencang-kencangnya tak tega memikirkan apa yang sedang dialami oleh anak tunggalnya. Namun begitu hingga di sana tampak si jerapah bersama anaknya. Si raja Hutan masih tak mengerti. Melihat keadaan itu, anaknya kemudian menjelaskan insiden sebenarnya. Ternyata si jerapah yang telah menolongnya dari jurang tersebut dengan lehernya yang panjang. Mendengar hal itu, Si Raja hutan kemudian menyadarinya dan berterimakasih kepadanya. Sebagai hadiah, si raja harimau menawarkan suatu ajakan yang akan dikabulkannya. Apa saja yang ia minta. Setelah berpikir matang-matang si jerapah jadinya mengungkapkan permintaannya.
 “Aku ingin engkau lepaskan sahabat-sahabatku yang engkau tawan. Aku tak tega melihat mereka tersiksa”. Kata Si jerapah.
Jerapah sama sekali tidak memanfaatkan ajakan itu untuk kepentingan dirinya sendiri. Si Raja Hutan tertunduk dan merasa aib terhadap sikapnya selama ini. Ia menyadari bahwa persahabatan itu lebih penting daripada menjadi seseorang yang ditakuti. Ia melepaskan semua binatang yang ia kurung dan meminta maaf kepada semua binatang-binatang yang ada di hutan. Kini mereka semua telah berdamai. Tak ada lagi raja yang angkuh, raja yang jahat. Tak ada lagi tawanan, juga tak ada lagi penyiksaan. Semuanya kembali ibarat semula bahkan lebih indah lagi dari sebelumnya.

Analisis Unsur Intrinsik Fabel Jerapah Si Panjang Leher
1.       Tema
Tema yang terkandung dari dongeng fabel di atas ialah persahabatan bisa menahklukkan kejahatan.

2.       Alur
Alur yang dipakai dalam dongeng fabel di atas ialah alur maju.

3.       Tokoh dan penokohan
·   Si Jerapah
Si Jerapah ialah binatang yang suka menolong, baik hati dan tidak mementingkan diri sendiri. Jerapah dengan bahagia hati membantu teman-temannya yang kesuliltan dengan leher panjangnya. Itulah bukti kebaikan hatinya menolong binatang-binatang yang kesulitan. Ketika ia di berikan sebuah hadiah oleh Si Raja Hutan, ia lebih menentukan untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya daripada memikirkan dirinya sendiri.
·   Si Monyet
Si Monyet ialah binatang yang suka makan, rakus, jahil dan pelucu. Secara penampilan ia kelihatan buruk dan mempunyai bulu yang tidak teratur.
·   Si Kuda
Si Kuda ialah binatang yang cantik, mempunyai bulu yang putih higienis dan teratur, binatang yang suka makan dan sedikit rakus. Kecantikan yang ia miliki tak lantas membuatnya sombong ataupun angkuh.
·   Si Raja Hutan
Si Raja Hutan ialah binatang yang berpengaruh dan buas. Namun ia juga seekor binatang yang arogan dan jahat. ia memakai kekuatan yang ia miliki untuk dijadikan alat menguasai seluruh wilayah di hutan.

4.       Latar
·         Latar tempat     : Di hutan belantara.
·         Latar waktu      : Pagi hari. Siang hari.
·         Latar suasana   : Menyenangkan, menegangkan, mengharukan.

5.       Sudut pandang
Sudut pandang yang dipakai dalam fabel Jerapah Si Panjang leher ialah sudut pandang orang ketiga.

6. Amanat
Anjuran untuk mengatasi kejahatan secara bersama-sama

Unsur ekstrinsik Fabel Jerapah Si Panjang Leher
1.       Nilai sosial
Nilai sosial yang sanggup kita petik dari fabel di atas ialah hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita bisa dilakukan pada siapa saja tanpa memandang ibarat apa orang tersebut. kita bisa bercermin dari perilaku binatang-binatang tersebut yang mendapatkan teman-temannya secara apa adanya. Menerima kekurangan dan kelebihan setiap orang.
2.       Nilai budaya
Budaya tolong-menolong yang tergambar dari perilaku Si Jerapah ialah budaya yang bernilai positif. Berbeda dengan budaya yang tercermin dari perilaku Si Raja Hutan yang jahat. Di sini yang berpengaruh yang akan berkuasa.
3.       Nilai pendidikan
Nilai pendidikan yang sanggup kita petik dari fabel di atas ialah saling menghargai, mau menolong orang yang lemah dan tidak memakai keperkasaan yang kita miliki untuk menciptakan orang takut akan kita. Orang yang berpengaruh bukan berarti mendapatkan kuasa sepenuhnya. Namun hal yang bisa menciptakan orang semoga menghargai kita ialah ketika kita dekat juga dengan mereka.
Sumber: https://sch.paperplane-tm.site/search?q=fabel-jerapah-si-panjang-leher


= Baca Juga =



Related : Sinopsis Dan Analisis Cerpen Jerapah Si Panjang Leher

0 Komentar untuk "Sinopsis Dan Analisis Cerpen Jerapah Si Panjang Leher"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)