PENGERTIAN AKTIVITAS SISWA DALAM BELAJAR |
Untuk melihat acara berguru sanggup dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya dari sudut pandang ilmu jiwa usang dan modern. Menurut John Locke dengan konsepnya Tabularasa, mengibaratkan bahwa insan itu mirip kertas putih yang tidak ada coretan sama sekali. Makara mau dijadikan apa kertas putih itu (peserta didik) tergantung dari tugas orang renta yang mendampinginya. Dan jikalau di sekolah tidak lepas dari tugas guru sebagai pendidik.
Kalau berdasarkan pendapat Herbert bahwa jiwa yakni keseluruhan jawaban yang secara mekanis dikuasai oleh hukum-hukum asosiasi. Makara hal ini pendidik yang aktif yakni memberikan tanggapan-tanggapan sedangkan akseptor didik pasif hanya berdasarkan alur dari aturan asosiasi tadi. Makara akseptor didik kurang mempunyai aktifitas dan kreativitas. Kalau dipadukan antara pendapat John Locke dan Herbert, bahwa dalam proses berguru mengajar pendidiklah yang lebih memegang peranan aktif sementara akseptor didik sendiri pasif.
Selanjutnya jikalau berdasarkan ilmu jiwa modern menerjemahkan bahwa jiwa insan itu sebagai sesuatu yang dinamis, mempunyai potensi dan energi sendiri secara alami. Peserta didik juga sanggup aktif alasannya yakni adanya dorongan dari banyak sekali macam kebutuhan. Peserta didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai potensi untuk berkembang. Makara dalam hal ini guru hanya menawarkan pola sementara akseptor didik yang didominasi untuk aktif. Dan yang penting bagi pendidik yakni menyediakan kondisi yang kondusif.
Jadi dalam rangka keberhasilan akseptor didik dalam berguru memang sangat penting sekali dilihat acara akseptor didik. Aktivitas artinya “ kegiatan / keaktifan” jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik (Mulyono, Anton, 2001: 26). Dalam KKBI (2008:31), acara yakni keaktifan atau kegiatan. Sedangkan acara berguru meliputi acara mental, intelektual, emosional, sosial, dan motorik dalam (Sudjana, 1991:5).
Menurut Rusman (2011:324), pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan acara siswa dalam mengakses banyak sekali isu dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapat banyak sekali pengalaman yang sanggup meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.
Menurut Uno dan Mohamad (2012: 75-76), 10 ciri pembelajaran aktif yakni sebagai berikut.
a. Pembelajaran berpusat pada siswa,
b. Pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata,
c. Mendoronga anak untuk berpikir kritis,
d. Melayani gaya berguru siswa yang berbeda-beda,
e. Mendorong siswa untuk berinteraksi multiatah,
f. Menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar,
g. Pembelajaran berpusat pada siswa,
h. Penataan lingkungan berguru sehingga siswa gampang belajar,
i. Guru memantau proses berguru siswa, dan
j. Guru menawarkan umpan balik terhadap hasil kerja siswa.
Menurut KBBI (Sugondo, 2008:31), dinyatakan bahwa acara yakni keaktifan; kegiatan; kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilakukan di tiap bab di dalam perusahaan.
Definisi dari beberapa pakar di atas sanggup penulis simpulkan bahwa acara yakni suatu kegiatan yang menyangkut fisik dan nonfisik dengan memakai potensi dirinya dalam menyebarkan banyak sekali pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai suatu tujuan.
0 Komentar untuk "Pengertian Kegiatan Siswa Dalam Belajar"