Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan SD Kelas Bawah. Dalam pembahasan di atas telah dikemukakan bahwa anak berguru dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa, dengan demikian taktik yang paling baik untuk mendukung berguru anak pun berbeda pula. Keragaman strategi ini penting untuk dipertimbangkan ketika guru merencanakan kegiatan belajar. Dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan, guru harus mempertimbangkan secara cermat strategi mengajar yang akan dipakai untuk memudahkan anak belajar. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai segala usaha guru dalam menerapkan banyak sekali metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian taktik pembelajaran menekankan kepada bagaimana acara guru mengajar dan acara anak belajar.
Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran yang dapat dipertimbangkan oleh guru. Pemilihan strategi dan metode ini akan memfasilitasi anak berguru baik secara individual, berguru dalam kelompok kecil, belajar dalam kelompok besar maupun belajar di luar kelas.
Apa saja Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan SD Kelas Bawah? Pemilihan taktik pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: (1) karakteristik tujuan pembelajaran, (2) karakteristik anak dan cara belajarnya, (3) daerah berlangsungnya kegiatan, (4) tema pembelajaran, serta (5) pola kegiatan.
Apa saja Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan SD Kelas Bawah? Pemilihan taktik pembelajaran hendaknya mempertimbangkan beberapa faktor penting, yaitu: (1) karakteristik tujuan pembelajaran, (2) karakteristik anak dan cara belajarnya, (3) daerah berlangsungnya kegiatan, (4) tema pembelajaran, serta (5) pola kegiatan.
1) Karakteristik Tujuan Pembelajaran
Setiap tujuan pembelajaran memiliki karakteristik tertentu artinya apakah tujuan pembelajaran tersebut cenderung menekankan pengembangan aspek kognitif, kreativitas, bahasa, sosial, emosi, motorik kasar dan halus, pengembangan moral dan agama, disiplin serta seni.
Guru dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak, dengan memakai taktik pembelajaran yang memungkinkan anak sanggup mengembangkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis melalui cara-cara yang menyenangkan.
Agar tercapai tujuan pembelajaran yang lebih menekankan aspek kognitif, dipakai taktik pembelajaran yang sanggup membantu dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga dapat mengolah perolehan belajarnya, menemukan berbagai jenis alternatif pemecahan masalah, membantu anak mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan tentang ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah, mengklasifikasikan serta mengembangkan kemampuan berpikir teliti.
2) Karakteristik Anak
Karakteristik anak merupakan faktor penting lainnya yang harus dipertimbangkan oleh guru dalam menentukan dan memakai taktik pembelajaran . Sebelumnya telah dibahas perihal karakteristik anak. Karakteristik anak itu yaitu unik, aktif, rasa ingin tahunya tinggi, egosentris, berjiwa petualang, daya konsentrasinya pendek, daya imajinasinya tinggi dan senang berteman.
3) Tempat Berlangsungnya Kegiatan
Selain tujuan dan karakteristik anak, faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan strategi pembelajaran adalah tempat dilaksanakannya kegiatan. Artinya apakah kegiatan pembelajaran itu akan dilaksanakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, serta ukuran tempat yang akan digunakan.
4) TemaPembelajaran
Tema merupakan bahan ajar yang disajikan kepada anak. Penggunaan tema dalam pembelajaran yaitu suatu hal yang amat penting, alasannya yaitu pembelajaran tema relevan dengan karakteristik perkembangan anak yang bersifat holistik. Melalui tema anak-anak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya yang meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional dan estetika.Tema yang dipilih pun harus relevan dengan minat anak, dapat dikembangkan melalui kegiatan pengalaman langsung, dan dimulai dengan lingkungan yang terdekat dengan anak.
5) Pola Kegiatan
Dalam kaitannya dengan pola kegiatan, Gordon dan Browne dalam Muslichatoen mengemukakan ada tiga jenis pola kegiatan yang sanggup dipilih guru yaitu; (1) pola kegiatan dengan pengarahan pribadi oleh guru, (2) pola kegiatan semi kreatif, dan (3) pola kegiatan kreatif. Dalam pola kegiatan melalui pengarahan langsung oleh guru, partisipasi anak, cenderung pasif, alasannya yaitu pembelajaran lebih banyak dikendalikan oleh guru melalui petunjuk, contoh, kiprah atau perintah; sedangkan kegiatan anak lebih banyak mengamati, dan melaksanakan hal-hal yang diarahkan oleh guru.
Dalam pola kegiatan seni kreratif, guru memberi kesempatan kepada anak untuk melaksanakan kegiatan yang sanggup menghasilkan karya hasil tiruan atau mencontoh. Setiap anak diberi kebebasan untuk mewujudkan kreativitasnya akan tetapi kebebasan ini belum sepenuhnya diberikan kepada anak karena anak masih mendapat bimbingan dan pengarahan guru.
Pola kegiatan kreatif yaitu pola kegiatan yang menghadapkan anak pada banyak sekali dilema yang perlu dipecahkan baik oleh perorangan maupun oleh kelompok. Sifat masalah yang harus dipecahkan tentu saja masalah yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan usia anak. Peran guru dalam pola kegiatan kreatif hanyalah sebagai fasilitator atau yang menunjukkan bimbingan dan pinjaman apabila anak membutuhkannya.Atas dasar berbagai pertimbangan tersebut,
Jelaslah bawa pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran harus sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu waktu, guru mungkin harus menentukan taktik pembelajaran yang lebih menekankan pada pola kegiatan pengarahan pribadi dengan cara menginformasikan atau menjelaskan, tetapi dalam kesempatan lain mungkin guru harus menggunakan pola kegiatan yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya.
0 Komentar untuk "Kriteria Pemilihan Taktik Pembelajaran Di Tk Dan Sd Kelas Bawah"