WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID –Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengungkapkan, pihaknya tetap fokus memperjuangkan biar semua guru sanggup berstatus PNS, PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), atau GTY (guru tetap yayasan).
Harus ada solusi untuk memuliakan guru dan membebaskan mereka dari status honorer. Sebab, status guru honorer dengan pendapatan Rp 100 ribu per bulan bahkan kurang dari itu bahu-membahu ialah penghinaan terhadap profesi guru.
"Guru harus dibebaskan dari status honorer. Jangan boleh lagi mereka digaji Rp 100 ribu per bulan. Itu sangat merendahkan dan menghina profesi guru," kata Ramli, Rabu (6/11).
BACA JUGA : NADIEM MAKARIM BARU MENDIKBUD, SRI MULYANI SAMPAIKAN KABAR BURUK SOAL BOS GOJEK, ANAK SD BINGUNG
Dia menjelaskan, sistem honorer harus dihapuskan sehingga tidak ada lagi guru yang mengisi ruang kelas statusnya tidak jelas. Harus terang statusnya, apakah PNS, PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) atau GTY.
Pendapatan guru minimal mencapai upah minimum yang ditetapkan pemerintah berdasarkan minimal kelayakan hidup.
Dia menambahkan, IGI harus memandang pendidikan secara menyeluruh. Tidak hanya berdasarkan kepentingan kelompok apalagi sekadar kepentingan pribadi. IGI harus menjadi solusi bukan menjadi serpihan dari masalah.
Soal pembelajaran bahasa Inggris, berdasarkan Ramli itu hanya alat. Tidak boleh jadi ilmu buat semua siswa. Cukuplah bagi yang mau menekuninya. Jika ia alat maka harus tuntas pada level pendidikan paling dasar yaitu SD, sehingga sanggup dipakai pada level pendidikan selanjutnya.
"Jika nanti S2 gres sanggup jadi tools (alat), kapan digunakannya?," tandas Ramli Rahim.
Sumber :jpnn.com
Demikian isu dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.WEB.ID, Kami senantiasa memperlihatkan isu dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.
0 Komentar untuk "Ketum Igi: Guru Digaji Rp 100 Ribu Per Bulan, Itu Penghinaan"