Inovasi Pendidikan (Resume Buku “Inovasi Pendidikan” Karya Udin Syaefudin Bab Pertama)

BAB I KONSEP INOVASI PENDIDIKAN
A.  PENDAHULUAN
Kemajuan dan perubahan kehidupan   sosial   yang   serba   cepat   ini   merupakan   tantangan   dan   atau   problem dalam      pendidikan.    Bagaimana      kita   harus    menyiapkan      bahkan     bisa menyebarkan anak didik semoga mereka bisa menghadapi kehidupan modern. Bagaimana kurikulum sekolah harus disusun semoga rekevan dengan tantangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan?. Bagaimana mendayagunakan akomodasi peralatan   teknologi   untuk   mengefektifkan   proses   belajar?.   Metodologi   apa   yang tepat   digunakan   sesuai   dengan   perubahan   pola   kehidupan   dewasa   ini?.   Masih banyak lagi permasalahan dalam bidang pendidikan yang tidak akan pernah habis alasannya ialah tantangan kehidupan yang selalu berubah dan berkembang.
B.  PENGERTIAN INOVASI
Kata ”innovation”   (bahasa   Inggris) sering diterjemahkan segala hal  yang gres atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972), tetapi ada yang menimbulkan kata innovation  menjadi   kata   Indonesia   yaitu   ”inovasi”.   Inovasi   kadang-kadang   juga digunakan untuk menyatakan penemuan, alasannya ialah hal   yang gres itu hasil penemuan. Kata   penemuan   juga   sering   digunakan   untuk  menterjemahkan   kata   dari   bahasa Inggris    ”discovery”     dan   ”invention”.    Ada    juga   yang  mengkaitkan antara pengertian  inovasi   dan   modernisasi,    alasannya ialah keduanya membicarakan usaha pembaharuan.
       Untuk memperluas  wawasan     serta   memperjelas      pengertian    penemuan pendidikan, maka perlu dibicarakan dulu perihal pengertian discovery, invention, innovation,   dan   modernisasi   sebelum   membicarakan   tentang   pengertian   penemuan pendidikan
         ”Discovery”, ”invention”, dan ”innovation” sanggup diartikan dalam bahasa Indonesia ”penemuan”, maksudnya      ketiga   kata   tersebut   mengandung   arti ditemukannya sesuatu yang baru, baik sebetulnya barangnya itu sendiri sudah ada lama    kemudian     baru   diketahui    atau  memang      benar-benar    baru   dalam    arti sebelumnya tidak ada. Demikian pula mungkin hal yang gres itu diadakan dengan maksud   untuk   mencapai   tujuan   tertentu.   Inovasi   dapat   menggunakan   diskoveri atau invensi. Untuk jelasnya marilah kita bicarakan ketiga pengertian tersebut satu persatu.
         Diskoveri   (discovery)   adalah   suatu   penemuan sesuatu   yang   sebetulnya benda     atau  hal  yang   ditemukan     itu  sudah   ada,   tetapi  belum    diketahui   orang. Misalnya penemuan benua Amerika. Sebenarnya benua Amerika itu sudah usang ada,   tetapi  baru   ditemukan     oleh   Columbus     pada   tahun   1492,    maka   dikatakan Columbus       menemukan        benua    Amerika,     artinya   orang    Eropa    yang   pertama menjumpai benua Amerika.
         Invensi (invention) ialah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya    hasil   kreasi  manusia.     Benda    atau   hal  yang    ditemui    itu  benar-benar sebelumnya   belum   ada,   kemudian   diadakan   dengan   hasil   kreasi   baru.   Misalnya penemuan   teori   belajar,   teori   pendidikan,   teknik   pembuatan   barang   dari   plastik, mode      pakaian,   dan    sebagainya.     Tentu   saja   munculnya     ide    atau   kreativitas berdasarkan   hasil   pengamatan,   pengalaman,   dari   hal-hal   yang   sudah   ada,   tetapi wujud yang ditemukannya benar-benar baru.
         Inovasi     (innovation)    ialah   suatu   ide,  barang,    kejadian,    metode    yang dirasakan      atau   diamati    sebagai    suatu   hal   yang    baru  bagi    seseorang     atau sekelompok        orang    (masyarakat),     baik   itu   berupa    hasil   invention    maupun diskoveri.     Inovasi     diadakan     untuk    mencapai      tujuan    tertentu    atau   untuk memecahkan suatu problem tertentu.

         Agar   memperoleh   gambaran   yang   lebih   jelas   tentang   pengertian   penemuan dan   juga   guna   memperluas   wawasan   perhatian,   beberapa   definisi   inovasi   yang dibentuk para mahir dikemukakan di bawah ini:
1.  An innovation is an idea for accomplishing some recognition social and in a new way or for a means of accomplishing some social (Donald P. Ely 1982, Seminar on Educational Change).
2.  An innovation is any idea, practice, or mate artifact perceived to be new by the relevant unit of adopt. The innovation is the change object. A change is  the   altera   in   the   structure   of   a   system   that   requires   or   could   be   required relearning     on   the  part   of  the   actor   (s)  in  response    to  a  situation.   The requirements of the situation often involve a res to a new requirement is an inventive process producing an invention. However, all innovations, since not everything   an   individual   or   formal   or   informal group   adopt   is   perceived   as new. (Zaltman, Duncan, 1977:12)
3.  The   term   innovation   is   usually   employed   in   three   different   contexts.   In   one context it is synonymeus with invention; that is, it refers to a creative process whereby two or more existing concepts or entities are combined in some novel way to produce a configuration not previously known by the person involved. A person or organization performing this type of ac tivity is usually said to be innovative. Most of the literature on creativity treats the term innovation in this fashion. (Zaltman, Duncan, Holbek, 1973:7)
4.  Innovation is ….. the creative selection, organization and utilization of human and   material   resources       in   new   and   unique   ways   which   will   result   in   the attainment      of  a   higher    level  of   achievement      for  the   defined    goals   and objectives. (Huberman, 1973:5)
5Innovation is a species of the genus “change”. Generally speaking it seems useful to define an innovation as a deliberate, novel, specific change, which is thought to be more efficacious in accomplishing the goal of system. From the point    of  view   of  this  book    (innovation     in  education),     it  seem   helpful   to consider innovations as being willed and planned for rather than as accruing haphazardly. (Matthew B. Miles, 1964:14).
6.  An innovation is an idea, practice, or object that  is perceived as new by an individual or other unit of adoption. It matters little, so far as human behavior is concerned, whether or not an idea is “objectively” new as measured by the lapse   of   time   since   its   first   use   or   discovery.   The  perceived   newness   of   the idea for the individual determines his or her reaction to it. If the idea seems new to the individual, it is an innovation. (M. Rogers, 1983:11
Dari     beberapa     definisi   inovasi    yang   dibuat    para   ahli   tersebut,   sanggup diketahui      bahwa    tidak    terjadi  perbedaan      yang    mendasar      tentang    pengertian inovasi   antara   satu   dengan   yang   lain.   Jika   terjadi  ketidaksamaan   hanya   dalam susunan      kalimat    atau  penekanan   maksud,     tetapi   pada  dasarnya     pengertiannya sama. Semua definisi tersebut menyatakan bahwa penemuan ialah suatu ide, hal-hal yang   praktis,   metode,   cara,   barang-barang   buatan   manusia,   yang   diamati   atau dirasakan      sebagai    suatu    yang    baru   bagi    seseorang     atau   kelompok      orang (masyarakat).   Hal   yang  baru   itu   dapat   berupa   hasil invensi  atau   diskoveri,   yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.
C.   PENGERTIAN INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi   pendidikan   adalah   inovasi   dalam   bidang   pendidikan   atau   penemuan untuk memecahkan problem pendidikan. Kaprikornus penemuan pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang gres bagi seseorang atau   sekelompok   orang   (masyarakat)   baik   berupa   hasil   invensi   atau   diskaveri, yang     digunakan     untuk   mencapai     tujuan    pendidikan     atau  untuk    memecahkan problem pendidikan.
Pendidikan ialah suatu sistem, maka penemuan pendidikan meliputi hal-hal   yang   berhubungan   dengan   komponen   sistem   pendidikan,   baik   sistem   dalam arti sekolah, akademi tinggi atau forum pendidikan yang lain, maupun sistem dalam     arti  yang   luas  misalnya    sistem   pendidikan     nasional.   Mattew     B.  Miller menjelaskan       pengertian    inovasi    pendidikan     sebagai    berikut:   ”To    give   more concreteness      the  universe    called   ”educational    innovations”     some    samples    are described billow. They are organized according to the aspect of a social system which   they   appear   to   be   most   clearly   associated.   In   most   cases   social   system involved should be taken to be that of a school or cell although some innovations take place within the context of many larger systems.”
         Berikut     ini  contoh-contoh     inovasi    pendidikan     dalam   setiap   komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang dikemukakan oleh B. Miles,    dengan    perubahan    isi  disesuaikan    dengan    perkembangan pendidikan berilmu balig cukup akal ini.
 Pembinaan personalia. Pendidikan yang merupakan penggalan dari sistem sosial tentu   menentukan   personal   (orang)   sebagai   komponen  sistem.   Inovasi   yang sesuai   dengan   komponen   personel   misalnya:   peningkatan   mutu   guru,   sistem kenaikan pangkat, hukum tata tertib siswa, dan sebagainya.
-    Banyaknya      personal    dan   wilayah   kerja .  Sistem   sosial  tentu  menjelaskan tentang   berapa   jumlah   personalia   yang   terikat   dalam sistem   serta   dimana wilayah     kerjanya.   Inovasi   pendidikan     yang    relevan   dengan    aspek    ini misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan   200 siswa).   Sekolah   Dasar   di   Amerika   satu   guru   dengan   27   siswa,   perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
-   Fasilitas fisik.  Sistem sosial    termasuk      juga    sistem    pendidikan mendayagunakan banyak sekali sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi   pendidikan   yang   sesuai   dengan   komponen   ini  misalnya:   perubahan bentuk    tempat   duduk    (satu  anak   satu   kursi  dan   satu meja),    perubahan pengaturan   dinding   ruangan   (dinding   batas   antar   ruang   dibuat   yang   gampang dibuka, sehingga pada diharapkan dua ruangan sanggup disatukan), perlengkapan perabot   laboratorium   bahasa,   penggunaan   CCTV   (TVCT-   Televisi   Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
-    Penggunaan      waktu .  Suatu   sistem   pendidikan    tentu  memiliki   perencanaan penggunaan      waktu.   Inovasi  yang   relevan  dengan    komponen     ini  misalnya: pengaturan waktu berguru (semester, catur wulan, pembuatan kegiatan pelajaran yang    dapat  memberi    kesempatan     mahasiswa    untuk   memilih    waktu   sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya.
-    Perumusan   tujuan .   Sistem   pendidikan   tentu   memiliki   rumusan   tujuan   yang jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, mi salnya: perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD diubahsuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan   tantangan   kehidupan),   perubahan   rumusan   tujuan   pendidikan nasional dan sebagainya.
-    Prosedur .  Sistem   pendidikan    tentu  mempunyai     prosedur   untuk  mencapai tujuan.   Inovasi   pendidikan    yang  relevan   dengan   komponen      ini  misalnya penggunaan   kurikulum   baru,   cara   membuat   persiapan   mengajar,   pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
-    Peran    yang   diharapkan .  Dalam    sistem   sosial  termasuk   sistem   pendidikan diperluka kejelasan  peran   yang   diperlukan    untuk   melancarkan    jalannya pencapaian     tujuan  inovasi   yang   relevan  dengan    komponen     ini,  misalnya: peran     guru   sebagai    pemakai     media    (maka     diperlukan    keterampilan memakai banyak sekali macam media), kiprah guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
-    Wawasan   dan   perasaan.   Dalam   interaksi   sosial   biasanya   berkembang   suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.   Kesamaan   wawasan   dan   perasaan   dalam   melakukan   tugas   untuk mencapai      tujuan   pendidikan     yang   sudah    ditentukan    akan   mempercepat tercapainnya      tujuan.  Inovasi    yang   relevan   dengan    bidang    ini  misalnya wawasan       pendidikan    seumur     hidup,   wawasan      pendekatan     keterampilan proses,   perasaan   cinta   pada   pekerjaan   guru,   kesediaan   berkorban,   kesabaran sangat     diperlukan    untuk    menunjang      pelaksanaan     kurikulum     SD    yang disempurnakan, dan sebagainya.
-    Bentuk korelasi antar penggalan (mekanisme kerja). Dalam sistem pendidikan perlu   ada   kejelasan   hubungan     antara  bagian   atau  mekanisme      kerja  antara bagian    dalam    pelaksanaan    kegiatan   untuk   mencapai     tujuan.  Inovasi   yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan pembagian kiprah antara    seksi  di  kantor  departemen     pendidikan    dan   mekanisme     kerja  antar seksi, di akademi tinggi diadakan perubahan korelasi kerja antara jurusan, fakultas, dan biro pendaftaran perihal pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
-    Hubungan dengan sistem yang lain . Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam beberapa hal harus berafiliasi atau bekerja sama dengan sistem yang lain.   Inovasi   yang   relevan   dengan   bidang   ini   misalnya:   dalam   pelaksanaan perjuangan kesehatan sekolah bekerjasama atau berafiliasi dengan Departemen Kesehatan, data  pelaksanaan KKN harus   kerjasama     dengan    Pemda setempat, dan sebagainya.
-    Strategi. Yang  dimaksud  dengan    strategi  dalam   hal  ini  ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.
Adapun      macam      dan   pola   strategi   yang   digunakan     sangat    sukar   untuk diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya memakai pola urutan sebagai berikut:
1) Desain .  Ditemukannya   suatu   inovasi   dengan   perencanaan   penyebarannya berdasarkan   suatu   penelitian   dan   obeservasi   atau   hasil   penilaian   terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
2) Kesadaran        dan    perhatian .    Suatu    potensi    yang    sangat    menunjang berhasilnya   inovasi   ialah   adanya   kesadaran   dan   perhatian   sasaran   inovasi  (baik   individu   maupun     kelompok)      akan   perlunya   inovasi.   Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi perihal inovasi.
3) Evaluasi .    Para   sasaran   inovasi   mengadakan       penilaian   terhadap   vasi tentang     kemampuannya        untuk    mencapai     tujuan,  tentang    kemungkinan dapat   terlaksananya     sesuai   dengan    kondisi   situasi, pembiayaannya  dan sebagainya.
4) Percobaan .      Para   sasaran   inovasi    mencoba     menerapkan      inovasi   untuk membuktikan   apakah   memang   benar   penemuan   yang   dinilai   baik   itu   sanggup diterapkan   seperti   yang   diharapkan.   Jika   ternyata   berhasil   maka   penemuan telah direncanakan.

BAB II INOVASI DAN MODERNISASI
Pada   waktu   membicarakan   inovasi   sering   orang   mengajukan   pertanyaan tentang     modernisasi,    karena    antara   keduanya     tampak   persamaan      yaitu   kedua- duanya merupakan perubahan sosial. Agar sanggup mengetahui apa perbedaan dan juga   kaitan   antara   inovasi   modernisasi,   perlu   d ipahami   apa   inovasi   dan   apa modernisasi,       baru   kemudian      dicari   kaitan    antara    keduanya.     Inovasi    telah dibicarakan maka kini dibicarakan modernisasi.
Istilah    (term)   “modern”      mempunyai       banyak sekali     macam     arti  dan    juga mengandung   berbagai  macam     tambahan     arti  (connotations).    Istilah  moden     ini digunakan tidak hanya untuk orang-orang tetapi juga untuk bangsa, sistem politik, ekonomi      lembaga     seperti   rumah    sakit,  sekolah,   perguruan  tinggi,  perumahan, pakaian, serta bebagai macam kebiasaan. Pada umumnya kata modern digunakan untuk   menunjukkan   terjadinya   perubahan   ke   arah   yang   lebih   baik,   lebih   maju dalam arti lebih menyenangkan, lebih meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan cara gres (modern) sesuatu akan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan. Misalnya dalam perkembangan transportasi, alasannya ialah kuda lebih modern   daripada gerobak   yang   ditarik   orang,   tetapi   mobil   lebih   modern   daripada      kereta   kuda, pesawat      lebih   modern     daripada    mobil.   Jadi   “modern”     dari   satu   segi   sanggup diartikan sesuatu yang gres dalam arti lebih maju atau lebih baik daripada yang sudah ada. Baik dalam arti lebih menawarkan kesejahteraan atau kesenangan bagi kehidupan.
         Eissentadt     menjelaskan     bahwa     menurut    sejarahnya     modernisasi     ialah proses perubahan sistem sosial, ekonomi, dan politik, yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara dari periode ke 17 hingga periode ke 19, dan kemudian telah   berkembang  pula   di   berbagai   Negara   di   Eropa.  Dalam   abad   ke   19   dan   20 berkembang   pula   ke   Amerika   Selatan,   Asia,   dan   Afrika.   Proses   perkembangan atau    perubahan    itu  berlangsung     secara   bertahap,    dan   tidak  semua    masyarakat berkembang       dalam    tahap   urutan   yang    sama.   Jadi   modernisasi     pada   dasarnya merupakan       proses   perkembangan,       secara   kebetulan    Eropa   Barat   dan   Amerika Utara   telah   berkembang       lebih  dahulu,   dan   sekarang   bangsa   dari    dunia   ketiga sedang     berjuang    untuk   menyamakan        diri  mencapai    status   kehidupan     modern. Dengan kata lain modernisasi ialah bekerja sama dengan dunia dengan maksud agar    dapat   meningkatkan       hal-hal   yang    esensial   dalam    kehidupan,     walaupun mungkin juga terjadi kekacauan atau perpecahan. (M. Francais Abraham, 1980:4).
Agar   lebih   jelas   dan   lebih   luas   wawasan   serta   pemahaman   kita   perihal pengertian,   batasan   atau   definisi   modernisasi,   perhatikan beberapa   definisi   atau pengertian modernisasi yang dikemukakan para mahir berikut ini.
1.  Moore.    What   is   involved   in   modernization   is   a   “total   transformation   of   a traditional or pre-modern society into the types of technology and associated social      organization      that   characterize      the    “advanced ”       economically prosperous,   and   relatively   politically   stableations     of   the   western   world.   But what     exactly   does   (or  should)    modernization      mean?.   Unquestionably,       the people     of  the  third  world   nations    tend  to  know    very   well   that  people   in industrialized societies have a higher standard of living, and they tend to want better   services   (such   as  education,    and   medical    care)   and   more   material wealth.   Unquestionably,   too,   the   masses   and   the   leaders   in   these   countries want   political   and   economic   equality   with   the   other   nations   of   the   world. (Donald P Ely, 1982, Seminar on Educational Change)
2.  Everett   Rogers.  Modernization   in   the   process   by   which   individuals   change from a traditional way of life to a more complex, t echnologically advanced, rapidly changing style of life. (Francis Abraham, 1980:5).
3.  Black. Modernization is the process by which historically evolved institutions
are   adapted   to   the   rapidly   change   functions   that   reflect   the   unprecedented increase   in   man’s   knowledge,   permitting   control   over   his   environment,   that accompanied the scientific revolution (Francis Abraham, 1980:5).
4.  Lerner. Modernization   is   simply   “   a   secular   trend   unilateral   direction   from traditional to participant life ways”. (Francis Abraham, 1980:5)
5.  Marion Levy, takes “the measure of modernization the rational inanimate to animate      source   of  power.    The   higher   that  ratio,   higher   is  the  degree   of modernization”. (Francis Abraham, 1980:5)
6.  And   Chodak      identifies   three   types   of   modernization,   named   (1)  Industrial modernization        which     arises    out    of   the   necessity,    (2)   Acculturative modernization   which   is   the   creation   of   semi-developmental,   buffer   culture, which result from the super-position of the foreign culture on the traditional culture; (3) Induced modernization which consists of organized effort aimed at infrastructure     building    and   planned    socio-economy       development.      (Francis Abraham, 1980:5)
7Inkeles, described modernity in terms of a number of psychological variables that   constitute   a  kind   of  mentality    characteristic   the   typical   modern     man  (Francis Abraham, 1980:5)
Dari     beberapa      definisi    atau    pendapat      tentang    modernisasi       yang  dikemukakan oleh    para   ahli   tersebut,   dapat    disimpulkan      bahwa     semuanya sependapat       modernisasi      adalah     proses    perubahan      sosial    dari   masyarakat tradisional   (yang   belum   modern)   ke   masyarakat   yang  lebih   maju   (masyarakat industri yang sudah modern). Di antara gejala masyarakat yang sudah maju (modern)      ialah   bidang    ekonomi     telah   makmur,      bidang   politik   sudah    stabil, terpenuhi pelayanan kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
Perbedaan   rumusan   definisi   modernisasi   antara   para  ahli   tersebut   hanya perbedaan      penekanan.      Ada    yang   menekankan       pada    perubahan      sosial  secara menyeluruh,   seperti   yang   dikemukakan   More,   Black,   and   Chodak,   mereka   ini mengartikan       modernisasi      sebagai     proses    perubahan     kehidupan      masyarakat. Sedangkan       Rogers,    Lerner,   dan    Inkeles   menekankan       pada   perubahan     pribadi (individu),   artinya   perubahan   individu   dari   gaya   atau   pola   hidup   tradisional   ke gaya   atau   pola   hidup   modern.   Perubahan   sikap,   sifat   atau   gaya   hidup   individu terjadi   sebagai   akibat   terjadinya   perubahan    kehidupan     masyarakat    yakni   dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang sudah maju (industri).
Inkeles   mengemukakan   secara   detail  tentang  ciri-ciri  manusia   modern, berdasarkan penelitiannya pada masyarakat yang industrinya sudah maju. Antara lain   ia   mengemukakan   bahwa   ada   12   aspek   yang   menjadi   tanda   (karakteristik) insan modern yaitu:
1.  Bersikap     terbuka    terhadap     pengalaman      baru,   artinya   jika   menghadapi tawaran     atau  ajakan   hal-hal   yang   baru   yang   lebih  menguntungkan untuk kehidupannya akan selalu mau memikirkan dan kemudian mau menerimanya, tidak menutup diri terhadap perubahan.
2.  Selalu    siap   menghadapi      perubahan     sosial,  artinya   siap  untuk   mendapatkan perubahan-perubahan yang   terjadi  dalam masyarakat,   misalnya     partisipasi dalam bidang politik, peningkatan kesempatan kerja bagi wanita, perpindahan penduduk,  pergaulan    atau    hubungan     orang    tua   dengan    cowok dan sebagainya. Manusia modern siap untuk memahami perubahan yang terjadi di sekitarnya.
3.  Berpandangan         yang    luas,    artinya   pendapat-pendapatnya         tidak   hanya berdasarkan apa yang ada pada dirinya, tetapi mau mendapatkan pendapat yang tiba dari luar dirinya serta sanggup memahami adanya perbedaan pandangan dengan orang lain. Ia sanggup memahami perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya.
4.  Mempunyai       dorongan    ingin  tahu   yang  berpengaruh .  Manusia   modern     akan  selalu berusaha   memperoleh   informasi   tentang   apa   yang   terjadi   di   lingkungannya dan juga informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kehidupannya.
5.  Manusia modern lebih berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang     daripada   masa    yang   lampau.    Manusia    modern    tidak  hanya    akan mengenang kejayaan atau kegagalan masa lalu, tetapi lebih aktif untuk berfikir bagaimana masa kini dan yang datang.
6.  Manusia      modern    berorientasi   dan   juga   percaya   pada   perencanaan      baik jangka   panjang   maupun   jangka   pendek .   Kehidupan   manusia   moden   selalu direncanakan sebelumnya melalui perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
7.  Manusia      modern     lebih  percaya     pada   hasil   perhitungan     manusia    dan pemikiran     manusia    daripada    takdir  atau   pembawaan .     Ia  percaya    bahwa insan sanggup mengontrol kejadian di sekitarnya.
8   Manusia modern menghargai ketrampilan teknik dan juga menggunakannya sebagai dasar derma imbalan.
9.  Wawasan      pendidikan    dan   pekerjaan.   Manusia    modern    memiliki    wawasan yang   lebih   maju   tentang   pendidikan   dan   pekerjaan.   Pendidikan   di   sekolah formal lebih ditekankan untuk menguasai ketrampilan membaca, menulis dan berhitung daripada untuk melakukan pendidikan agama atau moral, alasannya ialah ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan sanggup digunakan untuk memecahkan problem kehidupan. Demikian pula insan modern akan mempunyai pekerjaan yang sanggup memberi keuntungan      walaupun mungkin melanggar sangsi kepercayaan tradisional.
10.Manusia modern menyadari dan menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang lemah menyerupai wanita, anak-anak, dan bawahannya.
11.Memahami perlunya produksi . Manusia modern dalam mengambil keputusan akan   mempertimbangkan   juga   sejauh   mana   dampak   terhadap   hasil   produksi dari    suatu  industri   (ia  sebagai   pegawai    perusahaan   ikut    menyadari    akan kepentingan perusahaan).
Berdasarkan uraian tersebut kini tiba saatnya untuk membicarakan kaitan antara   inovasi   dan   modernisasi.   Inovasi   dan   modernisasi   keduanya   merupakan perubahan   sosial,   perbedaannya   hanya   pada   penekanan   ciri   dari   perubahan   itu. Inovasi menekankan pada ciri adanya sesuatu yang diamati sebagai sesuatu yang baru    bagi  individu   atau  masyarakat     sedangkan    modernisasi    menekankan      pada adanya proses perubahan dari tradisional ke modern, atau dari yang belum maju ke   yang   sudah   maju.   Jadi   dapat   disimpulkan   bahwa   diterimanya   suatu   penemuan sebagai   tanda   adanya   modernisasi.   Misalnya   untuk   meningkatkan   kesejahteraan perlu    diadakan    transmigrasi.    Transmigrasi      merupakan     hal   yang    baru   bagi masyarakat, maka transmigrasi ialah suatu inovasi. Masyarakat yang sudah mau menerima      ide  transmigrasi    dan  mau    melaksanakan     transmigrasi    berarti  sudah memenuhi       ciri  masyarakat     modern     yang    siap  menghadapi       perubahan     dan meninggalkan   pola   pikir   tradisi   yang   bersemboyan   (bahasa   Jawa)   ”mangan   ora mangan   yen   kumi”   artinya   meskipun   tidak   makan   asal  tetap   berkumpul   dengan sesama saudara.


BAB III KARAKTERISTIK DAN STRATEGI INOVASI PENDIDIKAN
Everett M. Rogers (1993:14-16) mengemukakan karakteristik penemuan yang sanggup mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi, sebagai berikut:
1. Keuntungan relatif,  yaitu  sejauh  mana inovasi  dianggap    menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat laba atau kemanfaatan suatu penemuan sanggup diukur berdasarkan nilai ekonominya, atau mungkin dari faktor status sosial  (gengsi),   kesenangan,   kepuasan,   atau   karena   mempunyai   komponen   yang sangat     penting.   Makin     menguntungkan  bagi   penerima     makin    cepat tersebarnya inovasi.
2.  Kompatibel      (compatibility)   ialah  tingkat  kesesuaian    inovasi  dengan    nilai  (values), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai   dengan    nilai  atau  norma   yang   diyakini   oleh  penerima   tidak   akan diterima    secepat   inovasi  yang   sesuai  dengan    norma    yang  ada.   Misalnya penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang keyakinan agamanya      melarang    penggunaan     alat  tersebut,  maka   tentu  saja  penyebar penemuan akan terhambat.
3.  Kompleksitas      (complexity)   ialah  tingkat   kesukaran    untuk   memahami      dan memakai penemuan bagi penerima. Suatu penemuan yang gampang dimengerti dan gampang digunakan oleh peserta akan cepat tersebar, sedangkan penemuan yang   sukar   dimengerti   atau   sukar   digunakan   oleh   penerima   akan   lambat proses     penyebarannya.       Misalnya     masyarakat      pedesaan     yang     tidak mengetahui       tentang   teori   penyebaran     bibit   penyakit   melalui    kuman, diberitahu   oleh   penyuluh   kesehatan   agar   membiasakan   memasak   air   yang akan     diminum,     karena    air  yang   tidak   dimasak     jika  diminum      sanggup menimbulkan sakit perut. Tentu saja permintaan itu sukar diterima. Makin gampang dimengerti suatu penemuan akan makin cepat diterima oleh masyarakat.
4. Trialabilitas (trialability) ialah sanggup dicoba atau tidaknya suatu penemuan oleh penerima. Suatu penemuan yantg dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada      inovasi    yang    tidak    dapat    dicoba    lebih    dulu.   Misalnya penyebarluasan penggunaan hibrida padi gogo akan cepat diterima oleh masyarakat      jika  masyarakat     dapat   mencoba     dulu   menanam      dan   sanggup melihat hasilnya.
5.  Dapat     diamati   (observability)   ialah  mudah     tidaknya   diamati   suatu  hasil inovasi.    Suatu   inovasi   yang   hasilnya   mudah    diamati  akan    makin    cepat diterima    oleh   masyarakat,     dan   sebaliknya    inovasi   yang   sukar   diamati hasilnya,    akan   lama   diterima   oleh  masyarakat.    Misalnya    penyebarluasan penggunaan   bibit   unggul   padi,   karena   petani   dapat   dengan   mudah   melihat hasil   padi  yang   menggunakan      bibit  unggul   tersebut,  maka    mudah    untuk memutuskan   mau   menggunakan   bibit   unggul   yang   diperkenalkan.   Tetapi mengajak petani   yang buta aksara untuk mau berguru membaca dan menulis tidak sanggup segera dibuktikan alasannya ialah para petani sukar untuk melihat hasil yang konkret menguntungkan sehabis orang tidak buta aksara lagi.
Zaltman,     Duncan,    dan  Holbek    mengemukakan        bahwa    cepat   lambatnya penerimaan       inovasi   dipengaruhi     oleh    atribut  sendiri.   Suatu    inovasi    sanggup merupakan kombinasi dari banyak sekali macam atribut (Zaltman, 1973: 32-50). Untuk memperjelas   kaitan   antara   inovasi   dengan   cepat   lambatnya   proses   penerimaan (adopsi),    maka    kita   lihat  secara   singkat   atribut   inovasi   yang   dikemukakan Zaltman, sebagai berikut:
1.  Pembiayaan   (cost),   cepat   lambatnya   penerimaan   inovasi   dipengaruhi   oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk    pembinaan      selanjutnya.   Walaupun      diketahui   pula   bahwa    biasanya tingginya     pembiayaan     ada   kaitannya   dengan    kualitas  inovasi    itu  sendiri. Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar. Ditinjau dari pengembangan pribadi   anak,   kemandirian   dalam   usaha   (belajar)   mempunyai   nilai   positif, tetapi alasannya ialah pembiayaan mahal maka balasannya tidak sanggup disebarluaskan.
2. Balik modal (returns to investment), atribut ini hanya ada dalam penemuan di bidang      perusahaan     atau   industri.   Artinya    suatu    inovasi    akan    sanggup dilaksanakan   kalau   hasilnya   dapat   dilihat   sesuai   dengan   modal   yang   telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk bidang pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan alasannya ialah hasil pendidikan tidak sanggup diketahui dengan konkret dalam waktu relatif singkat.
3Efisiensi,   inovasi   akan    cepat  diterima    jika  ternyata   pelaksanaan     sanggup menghemat waktu dan juga terhindar dari banyak sekali masalah/hambatan.
4.  Resiko   dari   ketidakpastian,   inovasi   akan   cepat   diterima   jika   mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi peserta penemuan
5.  Mudah     dikomunikasikan ,     Inovasi   akan   cepat  diterima   bila  isinya  gampang dikomunikasikan dan gampang diterima klien.
6. Kompatibilitas,      cepat   lambatnya      penerimaan      inovasi   tergantung     dari kesesuainnya dengan nilai-nilai (value) warga masyarakat.
7Kompleksitas,     inovasi   yang   dapat   mudah    digunakan    oleh   penerima    akan cepat tersebar dengan cepat
8. Status ilmiah,  Suatu penemuan yang gampang dimengerti dan gampang digunakan oleh peserta akan cepat tersebar, sedangkan penemuan yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh peserta akan lambat proses penyebarannya
9.  Kadar   keaslian,  warga   masyarakat   dapat   cepat   menerima   inovasi   apabila dirasakan itu hal yang gres bagi mereka
10.Dapat dilihat kemanfaatannya,  suatu inovasi   yang hasilnya gampang diamati akan   makin   cepat   diterima   oleh   masyarakat,   dan   sebaliknya   inovasi   yang sukar diamati hasilnya, akan usang diterima oleh masyarakat
11.Dapat   dilihat   batas   sebelumnya,   suatu   inovasi   akan   makin   cepat   diterima oleh masyarakat apabila sanggup dilihat batas sebelumnya.
12.Keterlibatan    sasaran    perubahan,    inovasi   dapat  mudah    diterima   apabila waraga masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
13.Hubungan      interpesonal.   Maka    jika  hubungan     interpersonal   baik,  sanggup mempengaruhi temannya untuk mendapatkan inovasi. Dengan hubungan   yang baik   maka    orang   yang   menentang    akan   menjadi   bersikap   lunak,   orang simpati    akan   menjadi   tertarik  dan  orang   yang   tertarik  akan   mendapatkan inovasi.
14.Kepentingan   umum   atau   pribadi   (publicness   versus   privateness).   Inovasi yang    bermanfaat    untuk   kepentingan     umum     akan   lebih  cepat   diterima daripada penemuan yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja.
15.Penyuluh penemuan (gatekeepers). Untuk melancarkan korelasi dalam perjuangan mengenalkan       suatu  inovasi   kepada    organisasi   sampai   organisasi    mau menerima      inovasi,  diperlukan    sejumlah    orang   yang    diangkat   menjadi penyuluh     inovasi.   Misalnya     untuk    pelaksanaan    program     KB,    maka diharapkan orang-orang yang bertugas mendatangi warga masyarakat untuk menjelaskan     perlunya   melaksanakan     program    KB.   Tersedianya    penyuluh penemuan akan mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi.
Demikian   berbagai   macam   atribut   inovasi   yang   sanggup mempengaruhi   cepat   atau lambatnya   penerimaan   suatu   inovasi.   Dengan     memahami   atribut   tersebut   para pendidik    dapat   menganalisa    inovasi   pendidikan    yang  sedang    disebarluaskan, sehingga   dapat   memanfaatkan   hasil   analisisnya   untuk   membantu   mempercepat proses penerimaan inovasi.

RANGKUMAN
Kata penemuan sering diterjemahkan segala hal yang gres atau pembaharuan dan   kadang-kadang   juga   dipakai   untuk   menyatakan   penemuan,   karena   hal   yang baru    itu   hasil  penemuan.      Kata   penemuan      juga   sering   digunakan      untuk menterjemahkan kata dari bahasa Inggris ”discovery” dan ”invention”. Ada juga yang   mengkaitkan   antara   pengertian   inovasi   dan   modernisasi,   karena   keduanya membicarakan perjuangan pembaharuan.
Pendidikan ialah suatu sistem, maka penemuan pendidikan meliputi hal- hal   yang   berhubungan   dengan   komponen   sistem   pendidikan,   baik   sistem   dalam arti sekolah, akademi tinggi atau forum pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas contohnya sistem pendidikan nasional, antara lain: training personalia,    banyaknya    personal   dan   wilayah   kerja,  fasilitas  fisik,  penggunaan waktu,     perumusan     tujuan,   prosedur,   peran   yang    diperlukan,    wawasan     dan perasaan, bentuk korelasi antar bagian, korelasi dengan sistem yang lain, serta strategi.

DAFTAR PUSTAKA

Syaefudin, Udin.(2012) Inovasi Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Related : Inovasi Pendidikan (Resume Buku “Inovasi Pendidikan” Karya Udin Syaefudin Bab Pertama)

0 Komentar untuk "Inovasi Pendidikan (Resume Buku “Inovasi Pendidikan” Karya Udin Syaefudin Bab Pertama)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)