Bentuk Kolaborasi Antar Negara Asean Dan Faktor Pendorong, Penghambat Kolaborasi Antar Negara Asean

Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN

Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN. Pada tahun 2003, Komite ASEAN untuk Penanganan Bencana ( ASEAN Committee on Disaster Management/ACDM ) secara resmi dibuat dengan mandat mempersiapkan jadwal kerja beserta prioritas acara yang kemudian dikenal sebagai Program Regional ASEAN untuk Penanganan Bencana (ASEAN Regional Programme on Disaster Management/ARPDM).

ARPDM membuat kerangka kolaborasi antarnegara ASEAN dan juga dengan Mitra Wicara dan organisasi internasional untuk periode 2004–2011. Rangkaian jadwal terpadu ARPDM meliputi lima komponen inti dan meliputi lebih dari 29 kelompok kegiatan. Kelima komponen inti dimaksud adalah:
1. Pembentukan Kerangka Penanganan Bencana Regional ASEAN;
2. Peningkatan Kapasitas;
3. Pertukaran Informasi dan Sumber Daya;
4. Peningkatan Kolaborasi dan Penguatan Kemitraan;
5. Peningkatan Pengetahuan, Kesadaran, dan Advokasi Publik.

Kejadian tsunami telah mendorong negara-negara anggota ASEAN untuk menata kembali dan memperkuat kerja samanya di bidang penanganan bencana. Masalah penanganan peristiwa tidak sanggup lagi hanya dilakukan di tingkat sektoral tetapi harus melibatkan seluruh sektor terkait.

Tidak hanya di tingkat nasional tapi juga regional, bahkan melalui kolaborasi internasional jikalau memang diperlukan. Dalam kaitan ini, pemerintah Indonesia telah mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan Pertemuan Khusus Para Pemimpin ASEAN pasca gempa dan Tsunami (KTT Tsunami) di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2005. KTT Tsunami antara lain telah menghasilkan pernyataan bersama yang dikenal dengan nama Deklarasi Jakarta, yaitu “Deklarasi perihal Aksi untuk Memperkuat Bantuan Darurat, Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Pencegahan atas Dampak Bencana Gempa Bumi dan Tsunami”.

Interaksi dan kolaborasi antarnegara-negara ASEAN semakin berkembang seiring dengan munculnya banyak sekali kebutuhan setiap negara anggota. Kebutuhan sosial, politik, ekonomi, dan bidang-bidang lainnya menuntut suatu negara untuk berperan aktif melaksanakan kolaborasi antarnegara. Hal ini yang terkadang menyebabkan permasalahan sebagai akhir dari impian masing-masing negara untuk mendapatkan dan mewujudkan kepentingan nasionalnya. Organisasi internasional kemudian dibuat guna mengatasi dan meminimalisasi persoalan yang sanggup ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam banyak sekali bidang.


a. Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya

Kerja sama antarnegara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dilakukan semoga tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kolaborasi guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri. Kerja sama dalam bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD (Committee on Social Development). Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya antara lain sebagai berikut.
1) bidang pembangunan sosial dengan menekankan kesejahteraan golongan berpendapatan rendah, ekspansi kesempatan kerja, serta pembayaran (upah) yang wajar;
2) membantu kepada kaum perempuan dan cowok dalam usaha-usaha pembangunan;
3) menanggulangi persoalan masalah perkembangan penduduk dengan bekerja sama dengan tubuh badan internasional yang bersangkutan;
4)  pengembangan sumber daya manusia;
5)  peningkatan kesejahteraan;
6)  jadwal peningkatan kesehatan (makanan dan obat-obatan);
7)  pertukaran budaya dan seni, juga festival film ASEAN;
8)  penandatanganan janji bersama di bidang pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement (ATA)); serta

9)  penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.


b.   Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan

Kerja sama politik ini ditujukan untuk membuat keamanan, stabilitas, dan perdamaian antarnegara di ASEAN. Kerja sama ini menyepakati adanya ZOPFAN, traktat persahabatan dan kolaborasi (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast Asia), dan daerah bebas senjata nuklir di Asia Tenggara ( Treaty on Southeast Asian Nuclear Weapon-Free Zone/SEANWF ). Selain itu, kolaborasi dalam bidang politik, membuat ASEAN Regional Forum (ARF) untuk membahas kasus-kasus terkini yang menjadi perhatian ASEAN. Beberapa Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah:
1) Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana ( Treaty on Mutual Assistance in Criminal Matters/MLAT).
2) Konvensi ASEAN perihal Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter Terrorism/ACCT).
3) Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas daerah melalui obrolan serta kolaborasi di bidang pertahanan dan keamanan.
4)   Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5) Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang meliputi pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pembersihan uang penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional.
6) Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antar parlemen.


c.   Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di Bidang Pendidikan

Kerja sama bilateral maupun multirateral di bidang pendidikan terus dilakukan oleh negara-negara ASEAN demi tercapainya tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatnya daya saing internasional. Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di Contoh Bentuk Kerja Sama Antar Negara – Negara ASEAN di dalam bidang pendidikan, yakni sebagai berikut:
1)   ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012), dengan tema  ASEAN Community 2020: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity . Pada pertemuan  ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
2)   Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memperlihatkan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memperlihatkan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan daerah negara berkembang.
3) Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk berguru di banyak sekali universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang).
4)   Olimpiade di  bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2020 .


Faktor Pendorong, dan Penghambat Kerja Sama Antar Negara ASEAN
Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat daerah atau  region. ASEAN merupkan kolaborasi atau korelasi antara dua negara atau lebih demi mencapai suatu kesepakatan. Adapun faktor pendorong dan penghambat dalam kolaborasi sebagai berikut.

a.    Faktor pendorong Kerja Sama Antar Negara ASEAN
Setidaknya ada dua faktor pendorong terbentuknya kerja sama, yaitu didasari kesamaan ataupun perbedaan potensi alam yang dimiliki oleh suatu negara.
1) Kesamaan dan perbedaan sumber daya alam. Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara sanggup mendorong terbentuknya kolaborasi antarnegara. Sebagai contoh, beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kolaborasi yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Perbedaan sumber daya pangan di setiap negara ASEAN juga melahirkan kerja sama. Indonesia mengekspor hasil pertanian ke Singapura. Indonesia juga mengimpor beras dari Myanmar dan Thailand untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Kesamaan dan perbedaan wilayah (kondisi geografis). Karena  kesamaan  letak  geografis,  beberapa  negara  di  suatu  kawasan  pada umumnya mengadakan kolaborasi untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara. Contoh: negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kolaborasi melalui organisasi ASEAN.

b.   Faktor penghambat Kerja Sama Antar Negara ASEAN
Beberapa faktor penghambat kolaborasi di daerah ASEAN antara lain.
1)  Perbedaan Ideologi
Faktanya, dikala ini hampir tidak ada negara ASEAN yang menutup diri dari kolaborasi antarnegara ASEAN.
2)  Konflik dan peperangan
Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi di dalam negeri maupun antara negara mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja sama.
3)  Kebijakan protektif
Suatu negara yang menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Misalnya, tidak mendapatkan impor hasil pertanian alasannya sanggup mempengaruhi kondisi pendapatan hasil pertanian di dalam negerinya. Dampak kebijakan ini juga sanggup mempengaruhi korelasi antarnegara sehingga menghambat kolaborasi yang harmonis.
4)  Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kolaborasi antarnegara tiap-tiap negara mempunyai kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini sanggup menghambat kolaborasi yang harmonis.





Related : Bentuk Kolaborasi Antar Negara Asean Dan Faktor Pendorong, Penghambat Kolaborasi Antar Negara Asean

0 Komentar untuk "Bentuk Kolaborasi Antar Negara Asean Dan Faktor Pendorong, Penghambat Kolaborasi Antar Negara Asean"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)