ARTIKEL KE 715
PESAN-PESAN YANG HUKUMNYA HARAM
Akhir-akhir ini saya seringkali menerima pesan di ponsel yang isinya bikin dahi berkernyit. Dan bukan cuma satu orang yang ngirim, tapi banyak.. Pesan ini terus disebarkan dan akhirnya jadi viral..
Pesan berantai yang dikirim satu orang ke orang lainnya, kalo isinya bagus sih gak apa-apa tapi kalo udah jatuh ke syirik...?
Pesan berantai hukumnya jadi SYIRIK bila manusia udah menentukan qada dan qadar sendiri mendahului ketetapan Allah.
Pesan berantai yang dikirim satu orang ke orang lainnya, kalo isinya bagus sih gak apa-apa tapi kalo udah jatuh ke syirik...?
Pesan berantai hukumnya jadi SYIRIK bila manusia udah menentukan qada dan qadar sendiri mendahului ketetapan Allah.
*CONTOH PESAN BERPOTENSI SYIRIK :
❌"Siapa yang GAK meneruskan pesan ini, akan ditimpa musibah".
❌"Siapa yang nerusin pesan ini dalam waktu dua jam orang yang tersayang akan datang ke rumah anda".
❌"Siapa yang nerusin pesan ini dalam waktu dua jam orang yang tersayang akan datang ke rumah anda".
❌"Siapa yang mengabaikan pesan ini, anda akan kehilangan orang yang tersayang".
❌"Siapa yang mengirimkan pesan ini kepada 4 orang, dalam masa 4 jam, anda akan mendapat rezeki yang melimpah ruah".
❌"Kirimkan pesan ini minimal ke 12 orang di kontak anda, maka anda akan mendapat berita yang baik dalam masa 2 jam".
Ada 1001 macam lagi pesan yang intinya membuat penerimanya jadi deg-degan dan tanpa pikir panjang langsung tekan tombol share. Siapa juga yang ingin dirinya atau orang yang disayanginya ditimpa musibah? Siapa yang gak kegirangan orang tersayangnya datang. Siapa yang ogah dapat rezeki nomplok dengan cara yang mudah? Siapa yang nolak dapat berita bagus dalam 2 jam ke depan?
Tapi jika menerima pesan kek gini harusnya kita lebih cerdas atau ABAIKAN saja.
Masa' ganjaran atau musibah yang akan datang ditetapkan oleh manusia sendiri?
Manusia gak layak menjatuhkan sesuatu hukum ke sesama manusia apapun alasannya ...
Karena manusia gak punya kemampuan untuk mengetahui yang gaib (musibah, nasib baik, rezeki)
(baca : tembok penghalang masuknya rezeki)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi Ibnu Shayyad, seorang yang dianggap bisa meramal. Beliau ngetes kemampuannya: ‘Tebak kata yang kusimpan dalam hatiku!’ Ibnu Shayyad mengatakan, ‘Dukh..’ Mendengar jawaban ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Duduklah, kamu tidak akan melebihi batas kemampuanmu.’ (HR. Bukhari).
Allah pun menegaskan,
Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27).
Di ayat lain :
‘Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Luqman : 34)
Dua ayat di atas udah tegas banget kalo gak ada yang tahu apa yang akan diusahakannya sebentar, 2 jam lagi, besok, lusa, setahun ke depan. Gak ada yang tahu persisnya seperti apa. Itu masuk bagian dari takdir Allah. Kita hanya bisa berusaha tapi gak bisa memastikan hasilnya. Untuk diri sendiri aja kita gak pasti apalagi buat menentukan rezeki atau nasib orang lain? Sebagai manusia yang berakal kita harusnya bisa membedakan antara keyakinan yang benar (yang syar'i) dengan informasi / ramalan yang bersifat tahayul mengenai suatu peristiwa yang akan terjadi.
(baca :mitos tentang rezeki)
(baca : tembok penghalang masuknya rezeki)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi Ibnu Shayyad, seorang yang dianggap bisa meramal. Beliau ngetes kemampuannya: ‘Tebak kata yang kusimpan dalam hatiku!’ Ibnu Shayyad mengatakan, ‘Dukh..’ Mendengar jawaban ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Duduklah, kamu tidak akan melebihi batas kemampuanmu.’ (HR. Bukhari).
Allah pun menegaskan,
Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. Al-Jin: 26 – 27).
Di ayat lain :
‘Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Luqman : 34)
Dua ayat di atas udah tegas banget kalo gak ada yang tahu apa yang akan diusahakannya sebentar, 2 jam lagi, besok, lusa, setahun ke depan. Gak ada yang tahu persisnya seperti apa. Itu masuk bagian dari takdir Allah. Kita hanya bisa berusaha tapi gak bisa memastikan hasilnya. Untuk diri sendiri aja kita gak pasti apalagi buat menentukan rezeki atau nasib orang lain? Sebagai manusia yang berakal kita harusnya bisa membedakan antara keyakinan yang benar (yang syar'i) dengan informasi / ramalan yang bersifat tahayul mengenai suatu peristiwa yang akan terjadi.
(baca :mitos tentang rezeki)
BAHAYA PELAKU KESYIRIKAN
Kalo percaya sama pesan-pesan tersebut di atas artinya kita udah jatuh pada syirik. Mempercayai ada mahluk yang memiliki kemampuan seperti kemampuan Allah SWT. Percaya kalo menyebarkan pesan bakal dapat kabar baik, rezeki, keberuntungan dan kalo tidak, malah jadi takut karena nantinya bisa kena musibah... Ini semua berpotensi syirik makanya haram untuk mempercayai apalagi menyebarluaskannya.. Dosa syirik adalah dosa yang tak terampunkan.
Berharap dapat untung malah buntung karenanya. Berharap dapat rezeki malah rezeki terhalang karena dosa syirik.
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.
[QS. An-Nisa':116] (Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
[QS. Al-Hajj: 31]
0 Komentar untuk "Waspadai Pesan-Pesan Haram"