APA YANG DIPIKIRKAN ITULAH YANG AKAN TERJADI
"Suatu hari, Rasulullah saw menjenguk seseorang yang sedang sakit demam. Beliau menghibur dan membesarkan hati orang tersebut.
Beliau bersabda,
_"Semoga penyakitmu ini menjadi penghapus dosamu"._
_"Semoga penyakitmu ini menjadi penghapus dosamu"._
Orang itu menjawab,
_"Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang jika menimpa orangtua yang sudah renta, bisa menyeretnya ke lubang kubur"._
_"Tapi ini adalah demam yang mendidih, yang jika menimpa orangtua yang sudah renta, bisa menyeretnya ke lubang kubur"._
Mendengar keluhan orang itu, Rasulullah saw bersabda,
_‘Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya’._
(HR. Ibnu Majah)
Jadi it's about mind set. Pikiran yang menentukan keadaan kita. Gak ada penyakit yang parah jika kita gak menganggapnya demikian. Gak ada penderitaan, susah rezeki, miskin papa kecuali jika kita menganggapnya demikian dan membiarkannya. Lihatlah wajah ikan mas di bawah ini. Gak ada yang tau apa yang dipikirkannya. Tapi pikiran itu adalah kenyataan yang harus dihadapinya.(baca : rahasia menjadi magnet rezeki)
_‘Kalau demikian anggapanmu, maka akan begitulah jadinya’._
(HR. Ibnu Majah)
Jadi it's about mind set. Pikiran yang menentukan keadaan kita. Gak ada penyakit yang parah jika kita gak menganggapnya demikian. Gak ada penderitaan, susah rezeki, miskin papa kecuali jika kita menganggapnya demikian dan membiarkannya. Lihatlah wajah ikan mas di bawah ini. Gak ada yang tau apa yang dipikirkannya. Tapi pikiran itu adalah kenyataan yang harus dihadapinya.(baca : rahasia menjadi magnet rezeki)
Sungguh indah apa yang disabdakan Rasulullah Saw. Diantaranya saya tuliskan di sini.
Perhatikan pesan-pesan Rasulullah berikut ini :
Perhatikan pesan-pesan Rasulullah berikut ini :
_"Barangsiapa yang ridha, maka keridhaan itu untuknya. Barangsiapa mengeluh, maka keluhan itu akan menjadi miliknya"_
(HR. at-Tirmidzi).
Rasulullah menginginkan kita ridha (ikhlas menerima) apa yang diberi Allah. (baca: rezeki selalu mudah bagi orang yang ridha). Rezeki itu udah dijamin oleh Allah, semua pasti kebagian gak ada yang miss (terlewat). Jumlahnya pun PAS, gak lebih apalagi kurang. Kalo kemudian ada yang miskin dan kekurangan itu karena mereka yang minta miskin. Miskin kok minta? Ya iyyalah karena sejatinya Allah gak menciptakan kemiskinan. Tapi kita yang minta dan mengusahakan untuk jadi miskin. Ya..mereka inilah yang selalu mengeluh seperti yang dikatakan Rasulullah di atas. Mengeluh artinya gak bersyukur atas apa yang diterimaNya dari Allah SWT. Kalo semua orang bersyukur dan berhenti mengeluh dunia ini pasti aman dan tenteram..
(HR. at-Tirmidzi).
Rasulullah menginginkan kita ridha (ikhlas menerima) apa yang diberi Allah. (baca: rezeki selalu mudah bagi orang yang ridha). Rezeki itu udah dijamin oleh Allah, semua pasti kebagian gak ada yang miss (terlewat). Jumlahnya pun PAS, gak lebih apalagi kurang. Kalo kemudian ada yang miskin dan kekurangan itu karena mereka yang minta miskin. Miskin kok minta? Ya iyyalah karena sejatinya Allah gak menciptakan kemiskinan. Tapi kita yang minta dan mengusahakan untuk jadi miskin. Ya..mereka inilah yang selalu mengeluh seperti yang dikatakan Rasulullah di atas. Mengeluh artinya gak bersyukur atas apa yang diterimaNya dari Allah SWT. Kalo semua orang bersyukur dan berhenti mengeluh dunia ini pasti aman dan tenteram..
_"Salah satu kebahagiaan seseorang adalah keridhaannya menerima keputusan ALLAH."_
(HR. Ahmad)
Ketentuan Allah pastilah yang terbaik. Hanya saja kadang kita gak mau nerima ketentuan yang gak sesuai dengan keinginan kita. Kita pengennya semua terjadi seperti apa yang kita mau. Tapi nyatanya kan gak demikian. Allah tahu apa yang terbaik buat kita, sementara karena kita ilmunya terbatas gak tau mengapa Allah memberi kita sesuatu?
Banyak atau sedikit rezeki itu persepsi kita saja. Banyak atau sedikit bukan kuantitasnya yang penting tapi kualitasnya. Meski secara kuantitas rezeki kita sedikit tapi jika diperoleh dengan cara yang halal dan dimanfaatkan di jalan Allah, memproduksi kebaikan dan pahala yang bisa jadi terus mengalir meskipun kita sudah meninggal, inilah sebaik-baik rezeki. Rezeki berkah kita menyebutnya...
(HR. Ahmad)
Ketentuan Allah pastilah yang terbaik. Hanya saja kadang kita gak mau nerima ketentuan yang gak sesuai dengan keinginan kita. Kita pengennya semua terjadi seperti apa yang kita mau. Tapi nyatanya kan gak demikian. Allah tahu apa yang terbaik buat kita, sementara karena kita ilmunya terbatas gak tau mengapa Allah memberi kita sesuatu?
Banyak atau sedikit rezeki itu persepsi kita saja. Banyak atau sedikit bukan kuantitasnya yang penting tapi kualitasnya. Meski secara kuantitas rezeki kita sedikit tapi jika diperoleh dengan cara yang halal dan dimanfaatkan di jalan Allah, memproduksi kebaikan dan pahala yang bisa jadi terus mengalir meskipun kita sudah meninggal, inilah sebaik-baik rezeki. Rezeki berkah kita menyebutnya...
Jadi waspada dengan pikiran.
Jika kita memikirkan rezeki kita cukup, maka kita akan tercukupi.
Jika kita memikirkan rezeki kita mudah, maka kita akan dimudahkan mendapatkannya.
Jika kita memikirkan rezeki susah didapat, maka kita betulan susah mendapatkannya.
Jika kita memikirkan bahagia, maka kita akan bahagia (meski rezekinya seadanya)
Jika kita memikirkan rezeki kita cukup, maka kita akan tercukupi.
Jika kita memikirkan rezeki kita mudah, maka kita akan dimudahkan mendapatkannya.
Jika kita memikirkan rezeki susah didapat, maka kita betulan susah mendapatkannya.
Jika kita memikirkan bahagia, maka kita akan bahagia (meski rezekinya seadanya)
Jika kita berpikiran sedih, maka kita menjadi sedih (meski rezekinya keliatan banyak)
Jika kita berpikiran gagal, kita menjadi gagal (meski kita merasa sudah berusaha)
Jika kita berpikiran sukses, maka kita niscaya sukses.
Jika kita berpikiran sakit, kita juga menjadi sakit.
Jika kita berpikiran sehat, maka kita pun akan sehat.
Inilah _*The Law of Attraction*,_ Hukum Tarik Menarik, merupakan Sunnatullah yang berlaku di alam semesta.
_*You are what you think*_
Anda adalah apa yang Anda pikirkan.
Anda adalah apa yang Anda pikirkan.
Selalulah berpikir yang positif dan jangan pernah biarkan pikiran negatif membelenggu otak dan kehidupan kita.
Jadi tetap semangat dan jangan pernah menyerah pada keadaan.
Jadi tetap semangat dan jangan pernah menyerah pada keadaan.
Tugas kita hanya 2, yaitu : *Berusaha optimal dan berdoa*.
Sedangkan selanjutnya itu kuasa ALLAH SWT.
Sedangkan selanjutnya itu kuasa ALLAH SWT.
Nabi SAW bersabda :
_"Ketika seorang hamba berkata *Laa Haula Wa Laa Quwwata Ila Billah*, maka ALLAH berfirman, "Lihatlah (hai para malaikat), orang ini telah menyerahkan urusannya kepadaKu"._
(HR. Ahmad).
_"Ketika seorang hamba berkata *Laa Haula Wa Laa Quwwata Ila Billah*, maka ALLAH berfirman, "Lihatlah (hai para malaikat), orang ini telah menyerahkan urusannya kepadaKu"._
(HR. Ahmad).
Manfaatkanlah waktumu sebaik-baiknya.. karena keadaan dirimu saat ini lebih baik daripada keadaan dirimu di masa yang akan datang. Ibnus Sammak -rohimahulloh- mengatakan: "Apakah yang dinanti oleh orang yang rambutnya telah memutih setelah sebelumnya hitam,
Yang wajahnya mengeriput setelah sebelumnya mulus,
Yang punggungnya membungkuk setelah sebelumnya tegak,
Yang penglihatannya merabun,
Yang anggota badannya melemah,
Yang tidurnya menjadi sedikit,
Dan bagian tubuhnya pelan-pelan rusak di masa hidupnya?! Maka, Rahmat Allah bagi orang yang memahami hal ini dan memperhatikannya dengan baik, lalu memanfaatkan hari-harinya". [Siyaru A’lamin Nubala' 8/330] ----- Ironisnya, banyak orang mengundur-undur rencana baiknya, menunda kebaikan, padahal keadaannya di masa depan biasanya tidak lebih baik daripada keadaannya saat ini.
Oleh karena itu, mulailah dari sekarang berpikir positif dalam menapaki hari.
Semoga bermanfaat..
Oleh karena itu, mulailah dari sekarang berpikir positif dalam menapaki hari.
Semoga bermanfaat..
0 Komentar untuk "Tugas Kita Hanya Berusaha Optimal dan Berdoa"