REZEKI ITU MUDAH.
Banyak yang berpikir bahwa nyari rezeki itu susah. Padahal sebenarnya mudah. Yang bikin susah karena kita yang buat susah. Nyari rezeki itu gak perlu jauh-jauh, gak perlu dibikin ribet.
Dulu orang pada pikir, rezeki itu wujudnya uang, Banyak order, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini, Intinya : harta banyak, melimpah gak kekurangan.
Dulu orang pada pikir, rezeki itu wujudnya uang, Banyak order, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini, Intinya : harta banyak, melimpah gak kekurangan.
Setelah mencari tau apa makna rezeki dalam Islam, ternyata saya salah besar.
Ternyata,
- Langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rezeki. Karena banyak orang di luar sana yang justru lebih ringan langkahnya ke tempat-tempat maksiat dimana dosa ditabur dan kemaksiatan dipanen. Banyak orang yang memilih nonton film porno daripada dengerin kajian agama.
- Langkah kaki yang dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid, adalah rezeki. Karena banyak orang di luar sana yang shalatnya bolong-bolong, malah ada yang gak sholat sama sekali meski ngakunya muslim. Banyak orang di luar sana yang lebih milih ke mall ketimbang ke mesjid. Padahal tiap hari banting tulang katanya nyari rezeki, sementara Pemilik Rezeki gak dicariin di rumahNya, di mesjid-mesjid, di mushala.. (baca : mengapa rezeki kita hanya segitu-gitu saja).
- Hati yang Allah jaga jauh dari perasaan iri, dengki, dan kebencian, adalah rezeki. Karena banyak orang di luar sana, hidupnya gak tenang, selalu dalam penderitaan bukan karena miskin harta tapi karena hatinya dipenuhi dengan perasaan negatif. Selalu iri, dengki, benci sama rezeki orang lain, sama kesuksesan orang lain, gak pernah punya rasa syukur..
- Punya temen yang sholeh/sholehah dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rezeki. Karena banyak orang di luar sana yang terjerumus dalam lembah maksiat karena salah memilih temen. Banyak yang ditipu dan diperbudak karena salah milih temen.
- Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga rezeki. Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, bahkan lupa diri. Allah menjaga kita dengan caraNya sendiri.
- Punya orang tua yang sakit-sakitan, adalah rezeki, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga. Kapan lagi kita bisa berbakti pada orang tua seperti halnya bakti kita saat orang tua diuji dengan penyakit? (baca : jadikan orangtuamu raja maka rezekimu akan seperti raja)
- Tubuh yang sehat, adalah rezeki. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rezeki karena sakit adalah penggugur dosa. Banyak orang di luar sana yang gak memperoleh apa-apa dari penyakitnya selain penderitaan dan keluh kesah.
- Bahkan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk-bentuk rezeki yang kita gak sadari...
Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita berkecukupan, rezeki banyak dan melimpah, hidup penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan, sementara begitu banyak hak Allah yang gak kita tunaikan? Begitu gampangnya kita ninggalin ibadah? Mungkinkah itu istidraj?
MEMBUAT REZEKI MUDAH.
1. Sisa umur ini pendek,
"selagi selera.....makanlah"
"selagi layak........pakailah"
"Selagi manfaat......belilah"
"Selagi bisa........berbagilah"
"Silaturahmi......lakukanlah"
Nikmati hidup apa adanya.
"selagi selera.....makanlah"
"selagi layak........pakailah"
"Selagi manfaat......belilah"
"Selagi bisa........berbagilah"
"Silaturahmi......lakukanlah"
Nikmati hidup apa adanya.
2. Dulu kita berusaha, untuk memiliki. Kini saatnya untuk melepas, harta, tahta, anak, istri semua akan kembali kepada-NYA. Bahagia terletak pada keikhlasan. Jika kita memahami bahwa sesungguhnya kita gak punya apa-apa maka dengan mudah kita bisa menerima rasa kehilangan..
3. Sehari berlalu, umur berkurang, berbuat baiklah karena kita tidak tahu kapan akan dipanggil. Ini adalah masa tenggat, di mana kita masih bisa ngumpulin pahala, banyak-banyakin bekal, buat hidup jadi lebih enteng di hari penentuan nanti.
4. Hidup ini sangat singkat dalam sekejap kita mulai tua dan pasti masuk pusara.. Karena mati itu pasti, tinggal menunggu waktu saja.
5. Jangan selalu melihat ke atas, pasti akan selalu kurang, lihatlah ke bawah, kita bisa merasa cukup dan syukuri apa adanya pasti bahagia. Bersyukurlah.. Bukan kuantitas alias banyaknya harta yang bikin bahagia tapi kualitasnya dengan memiliki hati yang selalu bersyukur.
6. Yang terbaik adalah berbuat baik, membantu orang lain, Jangan menyakiti, latih diri dengan berbaik sangka , agar sehat lahir batin. Termasuk berbaik sangka pada Allah.
7. Kasih orang tua gak ada batas. Sadarlah, bila anak sakit, orang tua bagai teriris, bila orang tua sakit anak cuma lihat sekejap bahkan kadang gak bertanya. Orang tua mesti memaklumi itu dan jangan nyumpahin anak.
Anak-anak memakai uang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai uang anak pasti kikuk. Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.
Anak-anak memakai uang orang tua seperti keharusan, tetapi orang tua memakai uang anak pasti kikuk. Cukupilah diri sendiri jangan berharap pemberian anak.
8. Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua. Sadarilah itu. Gak usah baper dan sok kuasa. Doakan yang terbaik selalu untuk anak-anak kita.
9. Orang tua selalu mendoakan anak, tapi anak belum tentu mendoakan orang tuanya. Maka bekali kubur kita dengan amal yang banyak, jangan bergantung pada doa anak. Memang tugas kita untuk membimbing dan menghasilkan anak saleh tapi takdir Allah pada anak-anak kita adalah misteri.
10. Kebaikan dan keburukan sebagai ujian dan gak akan berakhir sampai kita mati. Sikapi dengan rasa syukur dan sabar. Protes atas kejadian buruk gak akan nyelesein masalah. Terima takdirNya dengan ikhlas dan serahkan kembali kepadaNya.
Jika semua ini dilakukan, Insya Allah hidup lebih mudah dan rezeki juga akan mudah. Karena semua kita buat mudah..
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Ternyata Rezeki itu.....Mudah !"