Tidak ada Rezeki yang Nyasar
Setiap hari kamu berusaha sekuat tenaga. Mengisi usia produktifmu dengan bekerja, mencari rezeki Ilahi yang terserak di bumi. Mungkin kamu tak tahu di mana rezekimu. Tapi jangan takut, rezekimu tahu dengan pasti di mana kamu berada. Dia tidak mungkin nyasar di pangkuan orang lain. Karena Allah yang memerintahkannya menuju kamu. Meski harus berjalan jauh dari langit, mengarungi lautan, menyusuri lembah dan turun gunung dia pasti menemukanmu. Allah telah menakdirkanmu bertemu dengan rezekimu.Apa yang harus dimaknai dari paragraf di atas?
# ALLAH MENJAMIN REZEKIMU
- Allah telah berjanji untuk menjamin rezekimu. Pantaskah kamu melalaikan ketaatan padaNya demi alasan mencari dan mengejar apa yang telah dijanjikanNya? Melalaikan ketaatan dan tugas utama sebagai Khalifah di muka bumi demi mengkhawatirkan apa yang telah dijaminNya bukankah itu kekeliruan yang besar?
# ALLAH SENANG DENGAN USAHAMU
- Sesungguhnya Allah Taala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal (H.R.Ad Dailami). Mengapa kamu membiarakn dirimu digerogoti kemalasan mencari rezekiNya? Mengapa kamu bersusah-susah mencari rezek yang haram sementara yang halal jauh lebih disukaiNya? Meski yang haram menarik hatimu tapi dibenci olehNya, itukah yang kamu mau?
# REZEKI HANYA BISA DIRAIH DENGAN KETAATAN
- Rasul bersabda, "Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat Jibril as) membisikkan ke dalam benakku bahwa jiwa tidak akan wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaknya engkau bertakwa kepada Allah SWT dan memperbaiki mata pencaharianmu (carau mencari rezeki). Apabila rezeki itu datangnya terlambat janganlah kamu mengejarnya dengan jalan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang ada di sisiNya hanya bisa diraih dengan ketaatan (H.R.Abu Zar dan Al Hakim)
# TUGAS KITA MENYIAPKAN JAWABAN
- Tak perlu gundah dan susah hati mengkhawatirkan rezeki yang tak pasti datangnya atau berusaha sangat keras menggapainya dengan menghalalkan segala cara yang penting rezeki yang diinginkannya bisa diraih dan miliki.
- Karena tugas utama kita bukan khawatir dan mengejar mati-matian rezeki Allah tapi menyiapkan jawaban " dari mana sumbernya dan dipakai untuk apa rezeki tersebut?". Kelak di akhirat nanti jawaban itu akan menentukan nasib kita. Apakah menjadi penghuni surga yang nyaman atau di lempar ke dalam neraka yang berisi api menyala-nyala.
- Agar jawabannya benar maka prakteknya pun harus benar.
# HAKIKAT REZEKI ITU BUKAN JUMLAH TAPI KEMANFAATANNYA
- Banyak orang yang tertipu oleh dunia. Mencari rezeki, membanting tulang, menghabiskan umur produktif (umur yang efektif untuk beribadah) hanya untuk berlomba-lomba mengumpulkan harta benda yang ditumpuk dan dihitung-hitung jumlahnya. Tapi mereka lupa bahwa hakikat rezeki itu bukan dari jumlahnya, bukan nominalnya, bukan dari hitung-hitungannya tapi sejauh mana rezeki itu memberi manfaat bagi diri, bagi keluarga, bagi umat, bagi masyarakat. Seberapa banyak rezeki yang bisa dinikmatinya? Kalau uang banyak dan bisa membeli dunia dan isinya tapi tidak bisa menikmatinya itu sial namanya. Bisa beli makanan enak tapi tidak bisa memakannya karena tubuh digerogoti penyakit yang mengharuskannya mengurangi atau berpantang makanan enak. Kasihan bukan?
- Buat apa hidup berlimpah rezeki tapi tidak bisa menikmatinya?
- Buat apa bekerja keras, menghabiskan umur hanya untuk mencari simpanan uang (gaji/harta) yang nantinya akan ditinggal mati?
# REZEKI ITU URUSAN ALLAH
- Keliru jika bekerja dimaknai semata-mata sebagai upaya mencari rezeki / uang saja. Bekerja itu adalah bagian dari ibadah. Mencari rezeki dari sumber yang halal, memanfaatkan sumberdaya yang halal dalam bekerja serta memanfaatkan hasilnya ke jalan yang diridhoiNya. Bekerja saja dengan baik, serahkan rezeki /hasilnya pada Allah, karena rezeki itu memang urusan Allah.
# BEKERJA UNTUK BERSYUKUR
- Bekerja untuk bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikanNya kepada kita. Hidup senantiasa berbgai manfaat dan menegakkan ketaatan padaNya.
# REZEKI TAK SELALU TERLETAK DI PEKERJAAN KITA
- Jangan pernah menyangka karena kita disuruh untuk ikhtiar, berupaya keras maka rezeki pasti didapat sebagai upah atas kerja keras kita. Belum tentu rezeki itu terletak di pekerjaan kita, Allah taruh sekehendakNya.
- Bukankah St Hajar harus berlari bolak balik Shafa dan Marwa sampai 7 kali tapi rezeki zam-zam yang dicarinya justru diberiNya di bawah kaki Ismail kecil, bayi yang tak berdaya?
# REZEKI ITU KEJUTAN BAGI HAMBA
- Ikhtiar itu sekedar perbuatan menjemput rezeki. Menempuh jalan halal meskipun itu penuh onak dan berliku.Tapi barang yang dijemput itu rahasia Allah. Seringnya datang dari arah yang tak terduga dan tak disangka-sangka. Itulah mengapa dikatakan rezeki itu kejutan bagi hamba. Agar hamba bersyukur atas kemurahan Rabbnya.
# REZEKI ITU HANYA TITIPAN
- Apa yang Allah karuniakan pada kita termasuk rezeki adalah titipan. Yang namanya barang titipan Pemiliknya mau agar barang titipan itu dijaga dengan baik dan dimanfaatkan sebesar-besarnya. Dan kalau yang punya minta kita harus ikhlas menyerahkan. Jadi jangan sedih kalau rezekimu hilang, melayang, diambil orang atau lenyap tak berbekas tersapu bencana.
- Rezeki yang diberi Allah statusnya hanya "HAK PAKAI" yang halalnya akan dihisab dan haramnya akan diazab, entah di dunia tapi pastinya di akhirat nanti.
# DOA ADALAH BENTENG REZEKI YANG AMPUH
- Doa adalah komunikasi yang intens antara hamba dan Tuhannya. Melaui doa yang dipanjatkan stiap hari hamba memohon ditunjukkan jalan yang benar, diberi bimbingan dan petunjuk kelimpahan rezeki dan pemanfaatannya.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya lah maka kesempurnaan hidup menjadi paripurna.
Wallahu alam
0 Komentar untuk "Rezeki Tak Mungkin Nyasar, Dia Tahu Pasti Letak Keberadaanmu"