Seminar... oh.. seminar
- Banyak orang yang memimpikan jadi orang kaya, hidup mewah, berkelimpahan harta. Mau apa aja tinggal sebut, mau kemana aja tinggal perintah. Hidup nampak mudah dan indah. Tapi jadi kaya itu gak mudah, butuh kerja keras, butuh kemampuan yang mumpuni. Andai kaya itu mudah, anda dan saya pasti sudah kaya. Nyatanya gak begitu kan?
- Jadi pegawai yang hidupnya bergantung dari gaji, gak bisa bikin kaya. Mana ada pegawai yang kaya dengan mengandalkan gaji? Wong gajinya sudah disesuaikan dengan standar yang sialnya ditentukan oleh negara atau perusahaan. Standar yang dianggap cukup untuk bertahan hidup sekedar agar gak kelaparan dan bisa bertahan hidup dari himpitan ekonomi. Kalo ada pegawai yang kaya raya, perlu dicurigai kalo dia dapat warisan, punya usaha sampingan yang keuntungannya besar ato dia pandai menilep uang negara / perusahaan.
- Salah satu upaya yang dianggap bisa mempercepat seseorang menjadi kaya adalah berdagang alias jadi enterpreneur ato wiraswasta. Ato bahasa sederhananya, jualan. Jadi penjual itu gak ada sekolahnya. Memang sih ada sekolah marketing, bisnis, manajemen usaha, tapi tamat dari sekolah ini gak menjamin seseorang bisa jadi penjual yang sukses bikin dia kaya!
- Karena sekolah gak menjamin seseorang sukses jadi orang kaya, ada lagi trik biar bisa jadi penjual yang sukses meraih kekayaan, yaitu ikut seminar, training, dengerin celotehan para motivator, gimana caranya biar cepet kaya. Ato belajar langsung dari pakarnya, mereka yang sudah kaya duluan, trik-trik apa yang mereka lakukan sehingga bisa kaya? Bayar biaya seminar ato trainingnya gak murah lho, mulai dari ratusan ribu sampe jutaan. Mereka gak menyebut biaya seminar tapi investasi...Bener gak sih itu investasi ato malah buang-buang duit? Buktinya berapa banyak alumni seminar atau training kekayaan yang tetap kere? Meski gak menutup kemungkinan beberapa diantaranya ada juga yang berhasil, tapi hanya segelintir alias sebagian kecil saja.
Seminar dan training gak bikin kaya !
- Ya.. iyyalah. Tau gak para motivator kekayaan mencari uang dengan cara memungut dari orang lain yang bermimpi untuk kaya? Sang motivator atau trainer menjadi kaya dengan menjual mimpi. Tips dan trik memang mereka berikan tapi apakah tips dan trik itu praktis membuat seseorang menjadi kaya? Kalo memang begitu sang motivator / trainer pasti memilih pensiun dan mengaplikasikan sendiri tips dan trik yang diajarkannya. Biar dia cepat kaya dan kekayaannya terus bertambah. Tapi sang trainer malah memilih profesi sebagai seorang motivator kekayaan (apakah dia sudah kaya? Masih perlu dipertanyakan). Orang yang kaya beneran waktunya habis buat urusan usahanya, bisnisnya, investasinya, ato malah asik berlibur di tempat-tempat eksotis, menikmati hasil usahanya. Mereka gak ada waktu buat berkoar-koar di depan banyak pemimpi yang memimpikan jadi kaya hanya lewat seminar/training. Anehnya peserta seminar dan training kekayaan tetap membludak..!
- Coba deh anda cermati, kebanyakan mereka ngajarin hal-hal yang sifatnya duniawi saja. Materinya selalu tentang uang, pengembangan usaha, investasi A yang potensial dan sebagainya. Prinsipnya waktu adalah uang. Jadi waktu kita yang sangat berharga ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar bisa menghasilkan lebih banyak uang. Tujuan utamanya adalah uang. Tiada hari tanpa rencana menghasilkan uang. Padahal uang itu hanya ALAT TUKAR. ALAT...yang artinya sesuatu yang digunakan manusia untuk menunjang hidupnya. Sama seperti ponsel, ALAT komunikasi, juga seperti mobil/motor, ALAT transportasi, yang sifatnya membantu kita, bukan tujuan akhir. Jadi uang juga harusnya membantu kita mencapai tujuan yaitu ridhanya Allah.
- Sangat jarang seminar kekayaan membicarakan tentang pengembangan diri agar menjadi hamba yang paling dicintai Allah, peningkatan amal saleh untuk investasi akhirat, bagaimana meningkatkan saldo kebajikan sebagai bekal masa depan di hari pembalasan nanti. Padahal inilah kekayaan yang abadi, yang akan terus menemani di kuburan sampai di akhirat nanti.
- Pernahkah anda membaca kisah para sahabat yang kaya raya, yang tetap berniaga untuk menghidupi dirinya, tapi mereka tak menjadikan kekayaan itu tujuan akhir, tapi malah memanfaatkannya sebagai sarana meraih investasi akhirat yang kekal lewat zakat, sedekah, amal jariyah. Raga mereka bekerja tapi hati mereka selalu merindukan kebersamaan dengan Allah. Mereka inilah yang dimaksud dalam surah An Nur ayat 36 berikut ini :
- Kembali ke persoalan mengapa training dan seminar gak bikin kaya. Karena kekayaan itu bukan teori tapi action. Melakukan tindakan yang menuntun kita semakin dekat menuju kekayaan. Jangan lupa siapa Pemilik Kekayaan, yaitu Allah SWT. Libatkan Allah dalam usaha anda. Usaha dagang, lakukan dengan jujur, jangan lupa sedekah, lengkapnya silakan baca artikel ini, bagaimana menjalankan usaha agar terus mendatangkan rezeki. Sekali lagi ini cuma teori, silakan dipraktekkan. Cari ridha Allah, karena kekayaan dan rezeki yang banyak hanya bisa diperoleh lewat keridhaanNya.
Mencari ridha Ilahi.
- Diberi rezeki kesehatan. Jadikanlah kesehatan yang Allah beri menjadi sebab semakin dekatnya kita padaNya. Pakai tubuh yang sehat dan tegap untuk banyak-banyak beribadah dan melakukan amal saleh.
- Diberi rezeki harta. Jadikanlah harta yang diberi itu semakin membuat kita bersyukur kepadaNya. Rasa kebersyukuran kita itu ditunjukkan lewat menggunakannya di jalan Allah.
- Diberi rezeki keluarga yang harmonis. Jadikan pasangan hidup dan anak kita sebagai sarana untuk menggapai ridha Allah, beribadah bersama dan menjalani kehidupan rumah tangga sesuai tuntunan agama.
- Diberi rezeki wajah yang menawan dan tubuh aduhai. Jadikanlah wajah dan tubuh itu sebagai jalan menggapai ketaatan padaNya dengan cara menjaga diri dari yang bukan mahram, menjaga kesucian perkawinan dan sarana cinta dan setia pada pasangan.
- Diberi rezeki ilmu. Jadikanlah ilmu itu bermanfaat bagi diri dan orang banyak. Sebarkan kebaikan lewat ilmu, bukan sebaliknya.
- Diberi rezeki jabatan tinggi. Jadikan jabatan itu sebagai amanah, untuk menjalankannya dengan baik, memberi kemanfaatan bagi banyak orang, dan tidak menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi.
- Diberi rezeki iman Islam. Jadikanlah hidayah yang Allah beri agar tetap istiqomah sampai akhir hayat, meninggal dalam keadaan Islam dan khusnul khotimah.
- Yakin dan percayalah bahwa :
SETIAP NIKMAT YANG TIDAK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH , MAKA NIKMAT ITU SIA-SIA BELAKA, ATAU MENJADI PETAKA BAGI KITA.Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Rajin Ikut Training dan Seminar Kekayaan, Kok Gak Kaya-Kaya?"