Lebih Kaya dari Milyuner
Apa beneran ada orang yang lebih kaya dari Bill Gates? Sampai tahun 2017 kemarin menurut Majalah Forbes, lelaki yang bernama lengkap William Henry Gates III, masih menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia. Apakah Bill juga merasa kalo dirinya adalah orang terkaya di dunia? Belum tentu !
Seseorang pernah bertanya padanya, adakah orang yang lebih kaya dari dirimu ?....
Bill Gates menjawab hanya satu orang. Dia mulai menceritakan kisahnya..
Bertahun-tahun yang lalu, aku menuju Bandara New York (John F. Kennedy Airport sekarang), aku ingin membaca koran yang digelar disana. Aku tertarik pada salah satu tulisan di koran tersebut dan ingin membelinya. Kurogoh saku jasku dan mengambil beberapa koin tapi setelah kuhitung ternyata koinku tidak cukup untuk membeli selembar koran.
Tiba-tiba seorang anak kulit hitam memanggilku dan memberikan selembar koran dan mengatakan, "Koran ini untuk anda."
Aku berkata, "Tapi koinku tidak cukup." dia menjawab, "Tidak masalah, aku memberikannya pada anda secara gratis." Aku mengucap terima kasih dan mulai membaca koran kemudian melupakan kejadian itu.
Tiga bulan telah berlalu, aku pergi lagi ke bandara yang sama. Secara kebetulan cerita itu terjadi lagi, aku ingin membaca koran, koinku tak cukup untuk membelinya dan anak yang sama memberikan koran secara gratis. Untuk kedua kalinya aku bilang aku tidak bisa menerimanya begitu saja tanpa membayarnya. Darimana dia mendapatkan keuntungan jika selalu saja memberi koran secara gratis, begitu kataku.
Lalu ia menjawab dengan yakin, 'Aku suka melakukannya, itulah keuntunganku." Aku terhenyak dan menghargai nilai-nilai yang dimilikinya.
Setelah 19 tahun berlalu, usaha dan kerja kerasku dengan microsoft mulai membuahkan hasil dan memberiku banyak keuntungan. Karena aku sudah kaya aku memutuskan untuk menemukan anak itu. Walau bagaimanapun aku merasa berutang 2 lembar harga koran padanya dan begitu kagum dengan prinsip hidupnya.
Bukan hal mudah untuk menemukannya lagi, waktu yang lama telah mengubah fisik si anak menjadi anak muda yang tegap. Begitulah jika Tuhan berkehendak, Aku menemukannya setelah satu setengah bulan mencarinya.
Aku senang sekali saat berjumpa lagi dengan dirinya..
Aku bertanya, "Apakah kau kenal aku ?" Dia bilang, "Ya, siapa yang tak kenal padamu, kau terkenal, namamu Bill Gates."
Dia seorang penjual koran tentu saja dia baca berita-berita tentang keberhasilan microsoft.
Aku bilang lagi, "Beberapa tahun yang lalu kau memberiku surat kabar gratis 2 kali. Sekarang, aku ingin mengimbangimu. Aku akan memberikan semua yang kau inginkan." Aku mengharapkan binar-binar di matanya karena ada orang yang mau memberikan apapun yang diinginkannya, bukankah ini kesempatan sekali seumur hidup? Tapi jawabannya sama sekali tak kusangka.
Pemuda kulit hitam itu menjawab,
"Bill, anda tidak dapat mengimbangiku!"
Aku heran dan bilang kenapa? dia berkata : "Karena aku memberimu ketika aku miskin, sedangkan anda ingin memberiku ketika anda kaya? jadi bagaimana anda bisa mengimbangiku?" Kemudian dia berlalu begitu saja meninggalkanku dan melanjutkan aktivitasnya..seolah tak terjadi apa-apa...
Aku mengaguminya, mengagumi prinsipnya dan kurasa pria kulit hitam itu lebih kaya dari aku.
Moral cerita
Apa yang kita dapat dari cerita di atas?
1. Kita tidak harus menunggu kaya untuk memberi
Apa yang dilakukan oleh anak kulit hitam di atas adalah contoh bahwa memberi tak harus menunggu kaya. Meski tak punya banyak uang di kantong, tak punya harta banyak untuk disumbangkan, jika melihat seseorang yang butuh uang dan sedikit harta anda, lakukan saja! Bahkan justru di saat rezeki anda sedang seret teori bantu membantu ini malah bisa melancarkannya, insya Allah.
Kalo sudah sedekah kok rezeki masih macet, solusinya juga bisa di baca di sini.
Intinya kalo mau sedekah / memberi lakukan saja. Biasanya kalo dipikir dan ditimbang-timbang ujungnya malah gak sedekah.
Kemarin dalam perjalanan fieldtrip kampus, saya ketemu dengan buruh migran (TKI) yang kerjanya bersihin toilet orang Taiwan di sini dan mengadu kalau sudah tiga bulan kerja di Taiwan tapi belum digaji dan spontan saya keluarkan uang rupiah kepadanya. Meskipun saat itu beasiswa saya belum masuk dan kebetulan masih punya rupiah di dompet, langsung saya berikan padanya. Pengalaman saya sih kalo dipikir nantinya bakal gak sedekah atau nilainya dikurangin. TKI itu nolak tapi saya maksa, mungkin uang itu nilainya tak banyak dan tak bisa digunakan di Taiwan kecuali kalo ditukar ke NT dolar, tapi saya gak mikir ke situ dan berharap mungkin suatu ketika bisa dia gunakan.
Spontanitas itu perlu kalo urusan sedekah..karena manusia itu dasarnya suka berkeluh kesah dan kikir. Apabila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila diberi kecukupan ia amat kikir (Al Ma'arij: 19-21)
2. Pelit itu gak berguna.
Anak lelaki kulit hitam di atas kalo dia mau pelit kan bisa aja. Gak ada yang gratis di dunia yang keras ini. Tapi itu gak dilakukannya. Dia malah ikhlas selembar korannya tak berganti dengan uang, dua kali lagi !
Mikir gak sih kalo sebenarnya kita gak punya apa-apa, semua rezeki (harta) yang kita punya itu titipan. Kalo mau lebih dicermati dalam harta itu ada hak orang lain karenanya dikatakan juga kalo harta itu ujian bagi manusia. Karena harta (rezeki) itu baru bermanfaat jika digunakan (di jalanNya) dan dirasakan faedahnya bagi banyak orang. Kalo harta disimpan di bank, masuk brankas, dikoleksi dan dipandang-pandangin, dikumpul buat dipamerin, manfaatnya hanya dirasakan oleh pemiliknya. Dan apakah pemiliknya menikmatinya? Bisa jadi tapi disertai dengan perasaan was-was agar hartanya gak dicuri atau diambil orang.
Setan membisikkan (menakut nakuti) dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (pelit) sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia (Al Baqarah : 268).
Ayooo..pilih janji Allah atau janji setan?
3. Lebih berbahagia memberi dari pada menerima...
Anak lelaki itu merasakan kebahagiaan saat memberi dan itu jauh lebih berharga dari perasaan menerima. Sehingga meskipun Bill Gates bersedia memberikan apapun yang diinginkanNya dia gak peduli karena rasanya gak akan sama.
Pernahkah anda merasakan perasaan berbahagia saat memberi? Tentu saja karena menyenangkan orang lain itu membahagiakan. Saya sudah menulis tentang ini di artikel sebelumnya. Bill Gatespun melakukannya, bersama dengan istrinya Melinda ia melakukan kegiatan amal dan menjadi philantrophist.
Jika ingin hidup tentram, bahagia selamanya banyak-banyakin memberi. Gak perlu berupa duit sih, banyak cara bersedekah yang bisa kita lakukan, bahkan senyumpun sedekah. Dan bonusnya memberi itu membaikkan rezeki..
Bergantunglah pada Zat yang Maha Memberi jangan pada makhlukNya karena Dia Maha Kaya sementara mahlukNya kekayaannya terbatas. Bill Gates boleh jadi orang terkaya di planet ini tapi kekayaannya gak ada apa-apanya dibanding Allah.
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Orang Ini Lebih Kaya Dari Bill Gates"