Narapidana Dapat Raih Gelar Sarjana Aturan Dengan Kuliah Di Penjara, “Apabila Tidak Ada Aral Melintang, Kelas Akan Dibuka Pada Februari 2020”

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berencana mengadakan aktivitas pendidikan strata 1 di rumah tahanan dan forum pemasyarakatan bagi narapidana. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengatakan, pihaknya telah memberikan ke Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir terkait biaya pendidikan bagi napi tersebut.

"Saya sudah ketemu Menteri BUMN kemarin minta CSR dari beberapa BUMN untuk dicarikan dana untuk aktivitas itu. Kemudian aku sudah lemparkan wangsit ini kepada Menteri Ristek Dikti jikalau ada beasiswa," kata Yasonna di kantornya, Jumat (5/12).Lebih lanjut berdasarkan Yasonna, kementeriannya akan menggandeng Universitas Katolik Indonesia (UKI), Universitas Trisakti, dan Universitas Taruma Negara untuk menunjukkan pendidikan kepada narapidana itu.

Adapun pendidikan tersebut hanya diperuntukkam bagi napi muda dengan spesifikasi kejahatan tertentu. Napi yang bisa mengikuti pendidikan tersebut nantinya juga akan dipilih berdasarkan kemampuan. Kemenkumham juga akan menunjukkan kuota untuk setiap Rutan. Misalnya, sambung Yasonna, 30 sampai 35 orang masing-masing untuk di Rutan Cipinang, Pondok Bambu, dan Salemba.

"Mereka kini di dalam penjara, ada yang narkoba, ada yang membunuh, yang memperkosa, tidak aku kasih," imbuh Yasonna.

Program tersebut diadakan dengan tujuan ingin membina napi berdasarkan fungsi forum pemasyarakatan. Nantinya akan disediakan kelas di rutan dan tenaga pengajar tiba ke Rutan. Apabila tidak ada aral melintang, kelas tersebut akan dibuka pada Februari 2020 khusus jurusan hukum. Namun, dalam pengembangannya kelak, Kemenkumham membuka peluang untuk membuka jurusan lainnya, kecuali jurusan teknik karena membutuhkan akomodasi laboratorium. (Adinda Ade Mustami - http://www.tribunnews.com)