Manusia memang cinta dunia.
- Manusia adalah mahluk pencinta dunia seperti yang Allah gambarkan dalam surah Al Imran ayat 14. Mereka menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk memperoleh apa-apa yang diingininya yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Tapi anehnya rezeki dunia yang terus dikejar itu semakin dikejar malah semakin menjauh karena tak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Bagaikan minum air laut, semakin banyak diteguk malah semakin haus.
Penyebab rezeki tak kunjung membaik. Apa yang salah?
" kita terlalu cinta dunia"
Apa yang disukai manusia dari dunia? Kalau dari konteks ayat di atas sih..
a. Wanita
- Wanita adalah keindahan dunia yang jika tidak salihah bisa membawa fitnah dan malapetaka bagi dunia. Banyak pemimpin yang harus jatuh hanya karena tipu daya wanita. Banyak kita baca pejabat yang bisa disuap bukan dengan duit (karena bisa bahaya kalau tertangkap tangan KPK) tapi dengan wanita, begitu besar daya tarik wanita itu sehingga bisa dijadikan sebagai upeti, alat suap bahkan gratifikasi.
- Wanita sudah tidak dimanusiakan lagi, mereka seolah-olah sebuah komoditi yang diperdagangkan layaknya barang yang dipajang di etalase yang setiap orang bisa memesannya, memakainya dan kemudian membuangnya jika sudah bosan.
- Bagi anda yang merasa rezekinya tak kunjung membaik, apakah anda memperlakukan wanita yang ada di sekitar anda dengan baik?
- Ibu yang melahirkan anda, hormatkah anda padanya, masihkah anda memperhatikan dan peduli padanya? Apakah anda tergolong anak yang berbakti atau anak durhaka. Jika rezeki anda tak kunjung membaik perbaiki hubungan anda dengan orangtua, terutama ibu kandung anda. Jika masih hidup, perlakukan dengan baik, jika sudah meninggal jangan lupa ziarahi kuburnya dan kirimkan doa-doa kebaikan agar siksa kuburnya diringankan.
- Istri yang mendampingi hidup anda. Sudahkah anda memperlakukannya secara ma'ruf? Jangan sering menyakiti hatinya, sayangi dia, didik dia, minta kerjasama dan perkenannya untuk bersama-sama mengatur rumahtangga.
- Saudara perempuan. Selain bapak, maka saudara perempuan adalah tanggung jawab anda. Sudahkah anda memperlakukannya dengan baik, apakah anda melindunginya dan mengajaknya melakukan hal yang ma'ruf.
- Anak perempuan anda. Sudahkah anda mendidiknya dengan ilmu agama yang baik. Sudahkah anda mempersiapkannya untuk menjadi anak dan isteri salehah?
- Wanita di sekitar anda. Entah itu keluarga, tetangga, rekan kerja, teman baik bahkan sekedar kenalan, apakah anda menghormatinya atau malah ikut-ikutan melecehkannya. Apakah anda membela kehormatan seorang wanita atau malah anda yang merenggutnya?
- Jika anda tak bisa memperlakukan wanita sebagaimana seharusnya, memanusiakannya, menjaga kehormatannya, tak heran jika rezeki anda tak kunjung membaik. Kalaupun dapat tak memberikan kepuasan, karena tak ada keberkahan di dalamnya.
b. Anak-anak
- Anak-anak adalah kesenangan para orangtua itu sebabnya mereka disebut sebagai buah hati, karena anak-anak membuat hati siapa saja terutama orangtuanya jadi bahagia. Karena itu banyak orang yang merasa perkawinannya tak bahagia jika tak ada anak. Banyak orangtua yang akhirnya dilenakan, memanjakan anak-anaknya sehingga mereka menjadi manja. Karena kesibukan kerja, akhirnya tak punya waktu untuk mendidik mereka dengan ilmu agama sehingga anak-anak menjadi liar. Jika tak memperlakukan anak sebagai amanah yang harus dipertanggung jawabkan, maka anak akan membebani orangtuanya di akhirat nanti. Bisa jadi seorang anak bisa menjadi penghambat orangtuanya masuk surga.
- Sudahkah anda mendidiknya dengan baik. Apakah mereka siap menjadi anak saleh/salehah yang akan terus mengalirkan pahala bagi kita meskipun kita tak ada di dunia ini dan tak lagi mampu mendulang pahala?
- Apakah anda memperlakukan anak-anak yang ada di sekitar anda dengan baik. Anda menyantuni anak yatim. Anda memberi makan anak dari orang miskin yang kelaparan. Anda membantu anak tak mampu untuk terus bersekolah. Atau anda turut mengeksplotasi mereka, menyuruh mereka bekerja dengan ancaman, melecehkan, memukul bahkan membunuh tubuh kecil yang lemah yang seharusnya butuh perlindungan anda?
- Tanyakan pada diri. Apakah anda sudah memperlakukan anak-anak dengan baik? Jika tidak, wajarlah rezeki anda tak kunjung membaik.
c. Harta yang banyak.
- Setiap hari kita bekerja keras menghabiskan waktu dan umur untuk bekerja mencari nafkah, mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian. Tapi kebanyakan kita lalai dan dilenakan oleh harta yang banyak itu. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghitung-hitungnya, menjaganya sebisa mungkin dan menikmatinya untuk kepentingan kita.
- Semua milik kita, harta benda, uang yang banyak di bank nantinya akan kita tinggalkan. Saat Izrail datang menjemput kita hanya bawa diri yang terbungkus kain putih murahan. Hilang sudah kemegahan, keagungan yang dulu kita bangga-banggakan saat hidup di dunia, karena kita menghadap Zat yang jauh Lebih Mulia dan Lebih Agung untuk mempertanggung jawabkan perbuatan di hadapanNya. Tak akan ada yang luput dari hitunganNya. Biar amal sebesar biji sawi tetap diberi nilai, begitu juga dosa sekecil apapun tak akan luput dari pertanggung jawaban kita.
- Harta membuat mata kita buta, tertutup dari kebaikan dan silau oleh megahnya harta dan kenikmatan duniawi.
d. Kuda pilihan.
- Kalau disesuaikan dengan konteks kekinian, kuda pilihan identik dengan kendaraan yang siap mengantar kita kemana saja. Pernah memperhatikan mereka yang uangnya banyak, koleksi mobil sport yang mahal untuk dipamerkan pada orang-orang. Bahkan ada orang kaya di daerah Timur Tengah sana yang garasinya sangat luas karena dipenuhi dengan koleksi mobil sport yang mahal-mahal.
- Bagaimana dengan anda? Yang jalan kaki pengen punya kendaraan, minimal sepeda. Yang hanya sanggup beli sepeda pengen punya motor biar gak capek-capek mengayuh pedal sepeda. Yang punya sepeda motor pengen merasakan punya mobil biar gak kepanasan di musim panas dan gak basah saat musim hujan. Yang tadinya hanya sanggup beli mobil bekas yang harganya murah, pengen juga punya mobil baru yang baru keluar dari dealer. Yang sudah punya satu mobil pengen punya 2, kalo perlu yang kelasnya di atas mobil yang pertama.
- Apa gejala yang kita lihat dari perlombaan memiliki kendaraan ini? KETIDAKPUASAN! Buat apa punya mobil pribadi 20 unit jika yang dipakai cuma 1? Yang 19 itu tak bermanfaat, kecuali hanya untuk memuaskan ego pribadi. Memang itu hak setiap orang untuk membeli kendaraan seberapa banyakpun yang mereka mau. Tapi kembali lagi pada sisi kemanfaatan, apakah kendaraan itu bisa berkontribusi menghasilkan pahala untuknya atau sebaliknya?
- Jika rezeki anda seret dan tak kunjung membaik apakah anda termasuk orang yang tak kunjung puas dan tak pernah bersyukur dengan apa yang dimilikinya, seperti diungkap di atas? Jika ya... silakan perbaiki dulu diri anda, baru berharap kasih sayang Allah akan menghampiri hidup anda.
e. Binatang ternak dan sawah ladang.
- Ada orang yang uangnya dihabiskan untuk investasi, beli binatang ternak yang banyak, katanya untuk investasi. Investasi yang terus berkembang itu bukannya membuatnya bersyukur dan memperbanyak ibadah, tapi malah membuatnya lupa diri. Tanah makin diperbanyak, beli dengan harga murah dan jual saat harganya sudah naik, akhirnya dikenal sebagai tuan tanah. Beli sapi 2 ekor yang terus menerus beranak pinak sehingga jadi juragan sapi.
- Harta membuatnya gelap mata dan semakin tamak untuk merengkuh kelezatan dunia tanpa memikirkan akhirat yang abadi. Tanah banyak dan akan dijual ke penawar tertinggi. Enggan baginya mewakafkan tanah untuk mesjid, pesantren ataupun panti asuhan, padahal semuanya itu yang akan menjadi amal jariyah baginya.
- Sapinya yang banyak akan dijual dengan penawar tertinggi tapi enggan untuk menyedekahkannya sebagai hewan kurban. Dia lebih memilih dunia daripada akhiratnya.
- Sampai kemudian suatu ketika Allah menghendaki hartanya semua habis. Sawah ladangnya habis dijual untuk membayar pengacara karena anaknya terlibat kriminal berat. Sapinya satu demi satu mati terkena penyakit kuku dan mulut. Jika Allah menghendaki sekejap mata harta kita bisa diambilnya.
- Saat memulai usaha lagi dari bawah ternyata rezeki tak kunjung membaik. Kenapa? Karena sikap hidup masih sama saja dengan sebelumnya. Banyak dosa, banyak maksiat, tapi minus ibadah.
Jika anda melakukan semua hal di atas, tak perlu bertanya mengapa rezekiku tak kunjung membaik? Tak perlu protes pada Allah tanpa ada usaha untuk memperbaiki diri.
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Mengapa Rezekiku Tak Kunjung Membaik?"