Karena kita telah menjadi hamba dunia.
- Hamba / Budak dunia adalah orang yang menghambakan dirinya pada dunia, melakukan apa saja untuk mengejar dunia, kalau perlu mengorbankan akidah dan keyakinannya.. Tahukah anda bahwa inilah salah satu penyebab mengapa rezeki kita tak berkah?
- Mengapa? Karena kita salah fokus.. harusnya menjadi hamba Allah bukannya hamba dunia. Karena dunia bakal kita tinggalkan sementara kampung akhirat yang abadi telah menunggu.
- Waspadalah diri anda jika terdapat ciri-ciri di bawah ini, maka anda adalah hamba dunia..maka wajarlah jika rezeki anda jauh dari keberkahan.
Ciri-ciri anda menjadi budak dunia.
(1) Mengentengkan shalat.
- Saat seruan Allah memanggil kita untuk meraih kemenangan, kita ogah.."Ntar aja deh, kan masih panjang waktunya." Sukanya shalat di akhir waktu, karena sibuk mengejar dunia, sibuk bekerja, sibuk nyari rezeki, maka Allah bukanlah prioritas, yang prioritas itu kerjaan..
- Silakan baca artikel Allah akan mencabut keberkahan rezeki mereka yang meremehkan shalat. Al Quran sudah menceritakan tentang hal ini di Surah Maryam ayat 59.
- Saking pentingnya shalat tepat waktu Allah menyuruh kita shalat di manapun saat tiba waktunya.
- Shalat tepat waktu adalah amal perbuatan yang paling afdhal di mata Allah, sesuai hadits Rasulullah berikut ini.
(2) Tak sempat baca Quran
- Kita terlalu sibuk mengejar dunia sampai tak sempat lagi memperhatikan tuntunan hidup seorang Muslim, kitab yang menjadi mukjizat Rasulullah beberapa abad yang lalu. Nonton bioskop, pasti ada waktu. Chatting, update status dan komen di medsos selalu ada waktu. Tapi qurannya ditelantarkan dan dibiarkan berdebu begitu saja..Silakan baca 20 amalan sakti pembuka pintu rezeki, salah satu diantaranya adalah baca quran, sempatkan hati maka waktu pasti kita punya. Tak ada orang sibuk di dunia ini, hanya masalah prioritas saja. Jika kita memprioritaskannya kita pasti bisa meluangkan waktu untuknya.
- Mau beruntung dan banyak rezeki? Bacalah Al Quran. Itu sudah diingatkan oleh Rasulullah SAW lewat haditsnya berikut ini :
(3) Terlalu sadar diri.
- Apa yang diomongin orang menjadi hal yang penting bagi kita, bukannya sibuk memperbaiki diri dan amal ibadah, kita malah sibuk memoles diri dengan make up kebohongan, senyum pencitraan, menebar kebaikan demi sebuah gengsi, nama baik, martabat... Karena kita telah menjadi hamba orang lain, kita ingin tampil dengan baik bukan karena kita memang baik, tapi karena kita ingin di cap baik.
- Rezeki kita jadi tak berkah, karena dimanfaatkan untuk menunjang tujuan pencitraan itu tadi.. Bukan pendapat Allah yang kita pedulikan tapi pendapat orang lain. Biar deh korupsi yang jelas nampak kaya dan sukses di mata orang lain. Naudzubillah.. manusia betul-betul terlupa. Berani menantang Allah demi sebuah nama baik yang diberi oleh manusia... (baca : sumpah, orang gak perlu penjelasan darimu)
(4) Sibuk menumpuk harta.
- Waktu adalah uang, jangan sia-siakan waktu yang berharga untuk meraih kesuksesan, menggapai mimpi dan harapan menjadi orang kaya, sukses dan terpandang.. (di mata manusia!!). Kita sibuk saling berlomba menumpuk harta. Materi yang banyak itu akan kita pertanggung jawabkan nanti di akhirat (baca : kisah menemani mayat selama 40 hari). Makin bertumpuk harta makin lama pengadilan yang harus kita jalani, karena semua harta itu akan ditanya..
- Bukannya sibuk menumpuk amal, kita malah sibuk menumpuk harta. Artinya prioritas hidup kita adalah dunia bukannya kampung akhirat yang kekal...
(5) Mata hati tertutup.
- Jika kita tak suka mendengar tausiyah, ceramah agama, karena peringatan-peringatan yang diberikan para juru dakwah itu sangat mengena dengan kehidupam kita sehari-hari. Kita tak suka di nasehati, ogah diceramahi, emoh diperingati bahwa apa yang kita lakukan salah.
- Sebenarnya kita tahu kalau kita salah, hanya kita terlalu sombong untuk mengakuinya. Allah sudah mengatakan dalam Al Quran, khusus untuk orang sombong ini ...
- Meskipun ayat di atas ditujukan untuk orang kafir...tapi bagi mereka yang tak mau mendengar nasehat, bukankah hatinya tertutup..tak bisa menerima cahaya kebenaran?
(6) Menunda beramal.
- Beramal waktu kecil nunggu gede, setelah gede nunggu sarjana, setelah sarjana nunggu kerja, setelah kerja nunggu waktu luang, setelah ada waktu luang nunggu setelah hal-hal yang nyenengin di lakukan, setelah melakukan hal-hal yang nyenengin nunggu setelah istirahat, setelah istirahat nunggu besok aja..!! Yakinkah kalo besok itu masih ada? Ajal datang gak pernah disangka..
- Salah satu ciri kita menjadi hamba dunia adalah berprinsip TAR SOK.. ntar besok aja, gimana ntar aja, ntar kalo udah tua, ntar kalo udah pensiun.. Padahal amal itu yang bakal jadi bekal kita menuju pengadilan Allah. Kalo gak dikumpulkan dari sekarang, apa yakin bisa cukup? Setelah dikurangi dosa yang bejibun jangan-jangan malah minus..??
- Wajar jika rezeki kita gak berkah.. gak memberi manfaat bagi kita dan orang lain. Rezeki banyak malah membuat kita makin jauh dariNya...
(7) Terlena dengan kecanggihan dunia.
- Kita selalu sibuk dan update dengan teknologi baru...handphone baru, TV baru, tablet baru, konsol game terbaru. Kita gak pernah ketinggalan dengan trend terbaru, mulai dari fashion sampai gaya hidup. Kita bakal merasa malu jika kupdet (kurang updet), disangka gaul jauh lebih penting.
- Akhirnya orang suka nongkrong di tempat-tempat gaul, istilahnya sih bersosialisasi, kalo perlu sampe larut, ngobrol ngalor ngidul gak jelas juntrungannya.. Selalu nyari info barang keluaran terbaru.. jangan sampe ketinggalan gak beli..
- Rezeki yang diberi Allah habis untuk memuaskan nafsu belanja barang barang baru, makan di restoran habis 500 ribu rupiah itu biasa. Tapi sedekah 50 ribu aja kok rasanya berat. Padahal yang 500 ribu keluar jadi ampas kotoran di pagi hari sementara yang 50 ribu itu abadi? Bisakah rezekinya berkah jika kaya' gini?
(8) Sibuk gosip.
- Kalo kita sudah lebih tertarik dengan kehidupan orang lain dan ikut-ikutan menggosipi mereka, menceritakan keburukan dan aibnya, memfavoritkan kemalangan mereka, artinya kita bener-bener sudah jadi hamba dunia.
- Kitalah penggemar infotainment, gosip-gosip kehidupan para selebritis. Jika sehari saja tak bergosip bikin mulut kita kelu dan gak nyaman.. Kita sudah menganggap enteng ghibah...
- Padahal ghibah itu menutup rezeki....
PENUTUP
- Rasulullah SAW sudah mengingatkan bagi mereka yang bersedia menjadi hamba dunia dalam sabdanya berikut ini :
- Jika selama ini kita begitu sibuknya dengan dunia.. maka mungkin Allah telah memenuhi kedua tangan kita dengan kesibukan karena kita memilih mendekati dunia dan menjauhiNya??
Tanyakan pada diri anda kembali..
Wallahu alam...
0 Komentar untuk "Mengapa Rezeki Kita Tak Berkah?"