ARTIKEL KE 735
KENIKMATAN BERKURANG SAAT MENUA
Begitu tubuh menua, berkurang pula rezekinya/kenikmatannya. Mata yang tadinya tajam mulai buram dan harus dibantu kacamata baca. Lutut yang tadi kuat mulai berderak saat digerakkan. Punggung yang tadinya tegap kini mulai bungkuk. Telinga yang tadinya awas mulai sedikit tuli. Rambut yang tadinya hitam berkilat kini sudah mulai berganti putih karena uban nampak di mata-mata..
Secara fisik kita menua, berkurang pulalah kenikmatan yang dirasakan.
Ini proses alamiah dan harus diterima. Karena suka ataupun tidak tubuh akan tetap menua dan tak bisa dihalangi.. Belum ada obat yang bisa menghentikan penuaan..
Lalu apa pesan di balik usia?
Semakin bertambah usia semakin lemah tangan menggenggam..karena Allah sedang mendidik kita agar melepaskan cinta dunia.
Jangan cinta dunia karena kita akan meninggalkannya. Silakan cari rezeki Allah di dunia dengan tangan anda tapi jangan bergantung pada dunia, bergantunglah pada yang menciptakan dunia.
Jika Allah tidak mengurangi rezekiNya saat tubuh mulai menua, mungkin manusia tak ingat mati dan enggan untuk taubat. Karena merasa kuat tubuhnya, merasa mampu melakukan apa saja (termasuk maksiat dan dosa) tanpa ada yang membatasi. Dikuranginya kenikmatan membuat anda berpikir kembali tentang hakikat penciptaan manusia dan mengapa kita berada di dunia ini..
Jika Allah tidak mengurangi rezekiNya saat tubuh mulai menua, mungkin manusia tak ingat mati dan enggan untuk taubat. Karena merasa kuat tubuhnya, merasa mampu melakukan apa saja (termasuk maksiat dan dosa) tanpa ada yang membatasi. Dikuranginya kenikmatan membuat anda berpikir kembali tentang hakikat penciptaan manusia dan mengapa kita berada di dunia ini..
Semakin bertambah usia semakin kabur matanya... Karena Allah sedang mencerahkan mata hati untuk melihat akhirat.
Mata adalah jendela jiwa, lewat mata anda bisa melihat apa saja, yang baik maupun yang buruk sepenuhnya dalam kontrol anda. Jika kenikmatan mata tak dikurangi saat usia menua bisa jadi manusia takkan ingat bahwa apa yang dilihatnya nanti akan ditanya. Terus menerus menggunakan matanya untuk melihat yang haram.
(baca : memberdayakan tubuh untuk menarik rezeki)
Mata adalah jendela jiwa, lewat mata anda bisa melihat apa saja, yang baik maupun yang buruk sepenuhnya dalam kontrol anda. Jika kenikmatan mata tak dikurangi saat usia menua bisa jadi manusia takkan ingat bahwa apa yang dilihatnya nanti akan ditanya. Terus menerus menggunakan matanya untuk melihat yang haram.
(baca : memberdayakan tubuh untuk menarik rezeki)
Semakin bertambah usia semakin sensitif....karena Allah sedang mengajar bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah mengecewakan. Allah memberitahu anda untuk tak bergantung pada mahlukNya karena bisa saja mereka mengecewakan hati tapi bergantunglah pada Allah yang selalu memberi pengharapan. Andalkan Sang Khalik bukan mahlukNya. Karena Dia Maha Sempurna sementara mahlukNya penuh keterbatasan.
Semakin bertambah usia semakin gugur gigi-giginya....karena Allah sedang mengingatkan bahwa suatu hari anda akan gugur kedalam tanah selamanya. Tanpa dikurangi kenikmatannya maka mulut bisa jadi menikmati semua makanan yang belum tentu baik bagi tubuh, belum lagi kalau haram. Usia yang banyak harusnya membuat anda berpikir untuk banyak beribadah dan memberi makanan rohani berupa kemanfaatan bukannya semakin menyuburkan kerasukan dan ketamakan. Memang hidup butuh makan tapi sayang sekali kalo hidup hanya untuk makan. Makanan yang masuk nantinya akan keluar juga berupa kotoran, tapi jika makanan rohani yang dikonsumsi akan bertahan lama dan bisa jadi penolong anda di Hari Perhitungan kelak. Kalo hidup sekedar hidup babi hutan juga hidup.
Semakin bertambah usia semakin ditarik nikmat kekuatan tulang dan sendi....karena Allah sedang mengingatkan bahwa tak lama lagi nyawanya akan ditarik. Tulang yang tadinya kuat bisa jadi membawa ke tempat maksiat mendukung terjadinya tumpukan dosa. Berkurangnya kekuatan tulang dan tubuh membuat anda lebih bijaksana menggunakannya. Jangan sampai ajal menjemput sementara anda lagi bermaksiat terhadapNya. Berapa banyak kabar yang kita terima tentang si Fulan yang berumur 50 tahun meninggal di hotel X setelah memesan jasa pijat plus-plus? Naudzubillah min dzalik.
Semakin bertambah usia semakin banyak rambut putih....karena Allah sedang mengingatkan anda kain kafan putih. Uban yang mulai menghiasi rambut jadi tanda bahwa usia anda telah banyak digunakan dan semakin dekat ke kematian. Usia yang seharusnya bisa berpikir lebih bijaksana dan matang. Sisa umiur akan dikemanakan? Apakah digunakan di jalanNya atau sebaliknya?
(baca: pesan AA Gym untuk jelita dan lolita)
(baca: pesan AA Gym untuk jelita dan lolita)
Begitu juga hati...semakin bertambah usia semakin sepi dan ingin bersendirian...karena Allah sedang mendidik kita untuk melepaskan diri dari cinta manusia. Kala anak-anak sudah besar dan menjalani hidupnya sendiri, tinggallah anda dan pasangan yang merasa sepi tanpa kehadiran mereka. Isi hati yang sepi itu dengan kecintaan pada Allah. Jika manusia akan meninggalkan anda untuk melanjutkan hidupnya maka Allah tak akan kemana-mana. Carilah Dia di sepertiga malam dalam tahajud dan agungkan asmaNya di melalui zikir harian.
❤ Akhirnya...hanya cinta Allah yang kekal sebagai bekal menuju akhirat.
Wallahu alam
Wallahu alam
0 Komentar untuk "Mengapa Rezeki Berkurang Saat Menua?"