Mari menjemput rezeki yang lebih banyak lagi.
- Kita sudah bahas pada artikel sebelumnya kalau dengan rutin melaksanakan shalat dhuha bisa membuka tabir misteri dan keajaiban rezeki. Setelah rutin melaksanakannya kok rezeki masih macet? Alasannya pun bisa dibaca di sini.
Mau menjemput rezeki lebih banyak lagi?
- Tidaklah sulit untuk menjemput rezeki yang lebih banyak lagi. Caranya gampang yaitu dengan mendhawamkan infaq dan sedekah. Kapan? Mulai sekarang, mulai hari ini! Tak perlu nunggu kaya apalagi nunggu ikhlas! Lagi susah pun, sedekah harus makin gencar. Sebab sedekah saat sempit itu jauh lebih utama dibanding saat lapang. Sedekah di saat lapang sebagai tanda mensyukuri nikmat Allah demi meraih kasih sayangNya. Sementara bersedekah di saat sempit sebagai tanda SOS minta tolong agar diberi kemudahan oleh Allah.
Menafkahkan harta cukup sebagian saja.
- Menafkahkan harta di jalan Allah tak perlu seluruhnya karena Allah hanya minta sebagian dari rezeki kita. Seperti yang dikemukakan dalam firmanNya :
" Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) SEBAGIAN dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (Q.S.Al Baqarah 254).
- Banyak orang menafsirkan SEBAGIAN sebagai 2,5% saja. Padahal bersedekah lebih banyak itu jauh lebih baik. Tak perlu harus membatasi diri dengan 2,5%. Beri lebih banyak jika ingin. Bukan persoalan mampu atau tidak di sini. Tapi persoalan ingin dan tak ingin saja. Banyak orang yang punya uang banyak dan mampu bersedekah tapi tak dilakukannya karena memang tak ingin.
- Jika kita mendhawamkan atau mengoptimalkan sedekah sebagai kegiatan rutinitas sehingga bersedekah sudah seperti gerak refleks yang gak perlu pake mikir lagi, maka kita akan menjumpai keajaiban rezeki yang luar biasa.
- Harta yang kita beri itu akan kembali akan kembali dengam berlipat ganda. Satu butir diganti menjadi 700 butir, itu janji Allah. Janji Allah tak pernah diingkari.
Lalu mengapa harus kikir?
- Kalau sudah percaya Allah takkan mengingkari janji, mengapa kita masih menggenggam erat tangan kita; bersikap kikir? Mengapa kita kok malah enggan mengeluarkan sebagian rezeki dari Allah itu untuk dimanfaatkan? Ketehauilah kalau reseki yang disedekahkan itulah sebagai JALAN MENJEMPUT REZEKI YANG LEBIH BANYAK DAN LEBIH MUDAH.
- Allah menganggap orang kikir adalah orang yang menganiaya diri sendiri. Orang kikir mengira bahwa dengan kekikirannya itu maka hartanya semakin bertambah atau minimal tidak berkurang. Justru sebaliknya, semakin seseorang kikir semakin jauh rezeki yang berkah darinya.
" Sekali-kali janganlah orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya, menyangka bahwa kekikiran itu baik bagi mereka. Sebenarnya kekikiran itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Ali Imran 180).
Mendirikan shalat dan menginfakkan harta.
- Mendirikan shalat sangat terkait dengan menginfakkan harta benda. Dalam firman Allah shalat dan infak selalu bergandengan satu sama lain.
- "Katakanlah kepada hambaKu yang telah beriman , hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan."Ya, tidak ada jual beli dan persahabatan pada hari kiamat. Maksudnya pada hari itu tak ada lagi tebusan. Meskipun dia kaya raya selama di dunia atau penguasa sekalipun tidak dapat menebus dosa-dosanya. Tidak ada pertolongan dari siapapun kecuali dari amalnya.Tak ada yang miskin karena rajin infaq. Padahal kalau pake logika berfikir kita kalau infak atau sedekah itu kan mengambil sebagian harta untuk orang lain dan harusnya berkurang. Tapi kenyataannya tidak demikian malah rezeki makin bertambah-tambah. Mereka yang tidak berpikiran panjang bersedekah ini sangat yakin dengan janji Allah.
- "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang sebaik-baiknya (Q.S.Saba' 39).Sedikit atau banyak pasti diganti Allah di dunia belum lagi di akhirat beroleh pahala.
Orang waras sadar infak dan sedekah.
- Orang waras dan bisa berpikir tentu akan memanfaatkan infak dan sedekah ini untuk menjemput rezeki yang lebih besar lagi. Allah menjanjikan 2 keuntungan kepada ahli infak yaitu rezeki ditambah dan pahala di akhirat.
- Saya tutup artikel ini dengan hadits Rasulullah dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Sikap dermawan (pemurah) itu tidak ada bedanya seperti pohon yang batangnya di surga, dahan-dahannya menjulur ke dunia. Barangsiapa mengait pada bagian dahannya, maka ia ditarik ke surga. Sebaliknya kikir itu seperti pohon yang pangkalnya berada di surga, dahan-dahan-dahannya menjulur ke dunia. Barangsiapa yang mengait pada dahannya, tentu ia terseret ke neraka."
Wallahu alam
0 Komentar untuk "Mau Menjemput Rezeki yang Lebih Banyak ?"