Tidak ada doa menolak rezeki
- Yang ada hanya doa mohon kelancaran dan kemudahan rezeki. Karena pada dasarnya kita mau kalau rezeki kita lancar dan berkah. Malah saat susah rezeki kita malah berdoa agar keran rezeki kita kembali terbuka dan mengalir dengan lancar.
- Rezeki susah juga tidak ada hubungannya dengan kesialan. Tidak ada orang yang sial sehingga hidupnya tak pernah beruntung. Bahkan rezekipun menjauhinya karena kesialannya. Semua orang dijadikan hanif (baik) tapi pikirannya yang membuatnya sial atau beruntung. Jika pikirannya mengatakan bahwa ia orang tersial di dunia maka tangan dan kakinya akan membuktikan hal tersebut dengan melakukan hal-hal yang memang membuatnya sial. Mengapa? Ia terlalu fokus pada kesialan yang akan menimpanya, bukan fokus pada hal-hal yang membuatnya beruntung. Dia jadi malas bekerja karena sudah terlanjur berpikir negatif, bahwa sekeras apapun dia bekerja tetaplah akan sial. Inilah pola pikir yang membuat rezeki menjauh.
- Lalu mengapa doa-doa yang sama sudah dihafal dan diamalkan tapi rezeki yang datang tidak sesuai harapan? Silakan baca penjelasannya di sini doa sama tapi rezekinya beda.
Bolehkah menolak rezeki?
- Umar bin Khattab berkata, Rasulullah SAW pernah memberikan harta kepadaku namun aku berkata, " Berikanlah pada orang yang lebih fakir dariku. Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka kaupun berkata, "berikanlah pada yang lebih fakir dari aku." Maka Rasulullah SAW bersabda
- " Ambillah, dan bila kamu diberikan sesuatu harta sedangkan engkau tidak mengidam-ngidamkannya dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu mengejarnya dengan hawa nafsumu." (H.R.Bukhari - Muslim)
- Dari hadits di atas jelaslah jika seseorang memberi kita sesuatu, meskipun tidak meminta atau mengidamkannya sebaiknya diterima, disamping untuk menjaga perasaan di pemberi juga mungkin itu adalah rezeki yang memang ditujukan untuk kita, hanya datangnya lewat orang lain.
- Rezeki itu sudah jelas siapa pemiliknya, karena Allah telah menuliskannya bersama dengan dirinya sejak kelahirannya di dunia ini. Dan sepanjang dia masih hidup maka rezeki itu akan terus mengalir dan akan terputus begitu nyawa meninggalkan tubuhnya.
- Bisa menolak pemberian yang diberikan secara ikhlas oleh orang lain tapi lakukan dengan cara yang ma'ruf dan alasannya jelas yang tak menyakiti hati pemberi yang dermawan, seperti yang dilakukan oleh orang tua ini atau apa yang dikatakan bocah luar biasa ini.
- Rezeki memang telah dijamin tapi perolehannya hanya bisa diperoleh lewat doa dan ikhtiar yang tak putus. Kalaupun rezeki itu didapat, kejar keberkahannya lewat sumber rezeki yang halal dan pemanfaatan serta penggunaan rezeki itu di jalan Allah. Jadi rezeki tak mungkin bisa ditolak karena jika Allah menentukan rezeki itu untuk si A maka si A akan mendapatkannya. Itu pasti ! Begitupun sebaliknya. Meskipun si A sudah berusaha pontang panting menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rezeki itu, tapi jika bukan untuknya maka rezeki itu tetap tak akan dimilikinya.
- Hati-hati dengan pemberian yang "ada apa-apanya", ada tujuannya. Seperti banyak kasus yang membelit para pejabat dan anggota dewan yang terhormat. Meski kita tak pernah meminta tapi orang memberi karena ada maksud terselubung di belakangnya itu harus diwaspadai. Apakah itu suap, uang pelicin, gratifikasi atau apapun namanya itu sebaiknya DITOLAK. Kategorinya rezeki haram.. rezeki yang diperoleh dengan jalan yang tak semestinya dan dimurkai Allah.
- Mengapa orang menyuap? Karena ingin tujuannya tercapai lewat cara yang tak semestinya dan kalau perlu melanggar aturan. Ini SALAH !
- Mengapa orang memberi uang pelicin? Karena ingin urusannya beres dan cepat kelar di luar jalur yang biasa , atau dirinya tak memenuhi persyaratan sehingga perlu pelicin untuk meloloskannya. Ini juga SALAH.
- Semua pemberian yang menuntut kita untuk berbuat salah dan melanggar perintah Allah itu harus ditolak. Untuk apa kaya tapi dari rezeki haram? Hidup juga tak akan berkah.
- Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Bolehkah Menolak Rezeki?"