Setelah mengarungi kesendirian untuk waktu yang cukup lama ternyata Allah belum berkenan mempertemukan kita dengan rezeki jodoh, belahan jiwa yang akan menjadi pasangan abadi mengabdi di jalan Allah. Bukankah setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan ? Lalu di mana pasangan kita? Sudah bosan juga dengan begitu banyak pertanyaan yang khas ditanyakan pada jomblowers sejati yaitu "Kapan Nikah?" Kadang kita suka kikuk tidak tahu harus menjawan apa.
Jika rezeki jodoh tak kunjung datang???
Apakah langit runtuh jika rezeki jodoh tak kunjung datang? Apakah dunia berakhir? Tentu saja tidak. Semua berjalan seperti biasa. Rezeki jodoh adalah rahasia Allah. Tidak ada hubungannya dengan angka-angka statistik yang menunjukkan "katanya" jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki (saya menyebut katanya karena tidak ada angka real yang bisa jadi acuan pembenaran hal ini). Tidak ada hubungannya kalau semua laki-laki sudah diborong sampai tidak ada yang tersisa buat kita. Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan daripada apa yang kita inginkan.
Jika Allah menakdirkan kita jomblo maka itulah yang terbaik.
Siapa yang meragukan rencana Allah? Dialah perencana yang sangat mumpuni, perencana yang tidak memiliki kesalahan sedikitpun. Dia tahu rezeki apa yang cocok buat kita. Jika menurutNya rezeki kita adalah lebih baik sendiri maka itulah yang terbaik. Kesendirian tidak harus membuat kita meratapi nasib. Jika kita memiliki pekerjaan, berkaryalah seoptimal mungkin. Jika kita tidak memiliki pekerjaan dan masih tinggal bersama orang tua, abdikan hidup untuk mereka, rawat mereka yang sudah renta dengan penuh kasih sayang. Bagi kita yang tinggal bersama saudara (adik/kakak yang telah berkeluarga), jika mereka memiliki anak kecil peliharalah dan ikutlah andillah mendidik mereka. Jika diberkahi kemampuan berbisnis, kelolalah dengan baik dan tetap di koridor Allah, jangan lupa sedekah.
Manfaatkan rezeki umur dengan baik.
Umur hanya sekedar angka-angka yang terus bergerak mendekatkan kita ke kematian. Jika kita tidak dikaruniai pasangan yang akan menjadi salah satu tiket kita ke surga, kita tetap bisa mendapatkannya dengan senantiasa berbuat baik pada orang tua, mengasihi anak yatim, mengorganisir kegiatan amal. Bahkan mungkin kita bisa lebih banyak berbuat dibanding mereka yang menikah. Bersyukurlah karena kita punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri dibandingkan mereka yang menikah. Meskipun kadang-kadang timbul rasa iri melihat teman-teman satu demi satu menikah, punya anak yang lucu-lucu. tapi itulah hidup.
Bahagia adalah pilihan
Pilihlah untuk selalu merasa bahagia. Tidak peduli kondisi nasib dan kehidupan yang menurut kita tidak enak. Rezeki jodoh itu hak prerogatif Allah, kita hanya bisa meminta. Pernahkah kita meminta sesuatu pada orang tua saat kita kecil? Apakah permintaan kita selalu dikabulkan orang tua, tidak bukan? Karena orang tua tahu apa yang terbaik untuk kita saat itu. Orang tua pasti punya alasan yang jelas menunda atau tidak mengabulkan permintaan kita. Apalagi Allah, Pencipta kita yang Maha Tahu segalanya. Berbaik sangka lah kepada Allah. So.. isi hidup dan kesendirian dengan penuh makna. Makna yang akan selalu dikenang orang saat kita tiada karena kita sudah memberi manfaat yang banyak bagi semua orang.
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Bisakah Bahagia Jika Tak Diberi Rezeki Jodoh oleh Allah ?"