BERLOMBA-LOMBALAH DALAM KEBAIKAN
- Kunci utama pembuka rezeki, kenikmatan, hidup dan kebahagiaan dunia akhirat adalah BAGAIMANA MEMBAIKI ALLAH.
- Ya...iyyalah, Allah yang Maha Kaya, Dia yang membagi rezeki. Entengnya rezeki itu gampang dicari mudah didapat. DEKATI SAJA ALLAH.
- Berlomba-lombalah dalam beramal saleh, berbuat kebaikan. Boleh membanyakkan rezeki tapi rezeki itu memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi diri dan orang lain. Istilahnya rezekinya berberkah.
- Berlomba-lomba meningkatkan kualitas rezeki yang diterimanya bukan hanya kuantitasnya. Caranya? Tentu dengan memanfaatkan rezeki untuk menjadi tabungan amal kita.
Perbanyaklah tabungan amal lewat rezeki yang anda terima
- Baca tulisan sebelumnya "saya sangat cinta harta saya!" agar anda punya perspektif bagaimana membanyakkan tabungan amal lewat rezeki yang diperoleh. Hakikat rezeki itu apa juga bisa di baca di sini
- Kita tak bakalan hidup terus. Jika sudah cukup rezeki kita dibagi, maka datanglah ajal menjemput, putuslah rezeki dan selesailah masa kita menabung amal. Kecuali jika sebelumnya kita telah mempersiapkan dengan baik, bagaimana rezeki itu tetap bisa kita petik meskipun secara fisik tubuh kita tak ada di dunia ini lagi. Itulah amal jariyah. Ilmu yang bermanfaat dan terus digunakan oleh umat manusia, sedekah jariyah yang terus mendatangkan amal selama masih ada yang memanfaatkan dan anak saleh yang tak henti mendoakan kita.
- Untuk apa anda repot-repot membangun taman kekayaan tapi hanya sampai di dunia saja, tak memberi dampak sampai akhirat nanti yang jauh lebih abadi. Serugi-ruginya orang adalah mereka yang menjadi lebih buruk dari kemarin. Hidup ini bergerak maju ke depan. Kalau stagnan itu salah. Jadi harusnya amal kita harusnya jauh lebih banyak seiring pertambahan umur.
- Jika bisa memanfaatkan rezeki menjadi tabungan amal, maka kita menjadi orang kaya yang sesungguhnya. Amal itulah yang nanti akan jadi penolong kita menghadapi pengadilan Allah yang adil.
Banyak rezeki tapi bangkrut
- Bagaimana pula orang yang banyak rezeki tapi bangkrut? Yaitu mereka yang mengumpulkan rezeki sebanyak-banyaknya tapi...
(1) Tak perduli darimana sumbernya.
- Karena tujuannya adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya (kuantitas) saja maka sumber perolehannya apakah haram atau halal tidak menjadi pertimbangan lagi.
- Mengapa mereka bangkrut? Karena rezeki yang banyak itu tak menambah pundi-pundi amal yang dibawa menghadap Allah dan rezeki yang banyak itu tidak menolongnya lepas dari hukuman Allah. Bisa jadi justru rezeki itu melemparkannya ke neraka terbawah.
(2) Tak peduli cara memanfaatkannya
- Karena tujuannya mengumpulkan rezeki adalah untuk kesenangan duniawi semata, maka rezeki yang diperolehnya dipakai untuk membeli narkoba, membeli minuman keras, berpesta mabuk-mabukan, berzina dan bahkan dipakai untuk melenyapkan nyawa orang lain.
- Mengapa mereka bangkrut? Karena rezeki yang banyak itu bukannya menambah pundi-pundi amalnya malah jadi pemberat dosanya. Rezeki yang diberikan sebagai kasih sayang Allah padanya malah dibalas dengan maksiat dan dosa. Bukan hanya Allah yang murka padanya, tapi penghuni langit dan penghuni bumi yang dirugikan semua mengutuknya.
(3) Tak mau berbagi
- Dalam setiap rezeki kita ada hak orang lain. Rezeki itu harus berputar. Tidak boleh tinggal dibiarkan mengendap di bank, di kantong, di dompet. Karena nanti rezeki itu dihitung setelah memberi manfaat. Jika hanya tersimpan tak digunakan, rezeki itu ibarat barang yang tak berguna. Tak memberi manfaat apa-apa bagi pemiliknya.
- Mengapa bangkrut? Karena dia tidak menahan hak orang lain di tangannya. Yang namanya hak, walau bagaimanapun harus dikembalikan kepada yang berhak entah dengan cara halus atau kasar sekalipun.
- Coba perhatikan betapa banyak penyakit mematikan yang menyerang orang modern? Penyakit yang belum ditemukan obatnya. Karena perut ini penuh dengan makanan yang bukan hak kita.
(4) Kala amalnya habis dibagi
- Jika dia cukup pintar untuk memanfaatkan rezekinya agar menjadi ladang amal baginya. Maka rezeki itu menjadi kekayaan yang dibawa sampai matinya. Tapi jika selama hidup di dunia dia berbuat amal kebajikan tapi tak berhenti berbuat keburukan, seperti menggosipi orang lain, membuat orang lain sakit hati, atau menebar fitnah keji, maka tunggulah perhitungan di akhirat nanti.
- Mengapa mereka ini bangkrut? Sabda Rasulullah, tahukah kalian orang yang bangkrut? Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan umatku ialah mereka yang datang dengan pahala shalat, puasa, zakat namun ia telah menghina Fulan, menuduh Fulan, memakan harta Fulan, menumpahkan darah Fulan, memukul Fulan, sehingga pahalanya telah habis, sebelum permasalahannya selesai, dosa-dosa si Fulan akan dibebankan kepadanya, kemudian ia dicampakkan dalam neraka (H.R.Muslim)
KESIMPULAN
- Sungguh merugi orang yang bangkrut ini. Rezeki, harta dan amalannya tidak bisa menyelamatkannya dari neraka jahanam.
- Perhatikan amalan kita. Manfaatkan rezeki kita agar menjadi ladang amal yang besar dan bisa menyelamatkan leher kita dari api neraka yang membakar.
- Wallahu alam
0 Komentar untuk "Banyak Rezeki Tapi Bangkrut"