Uang...lagi lagi uang
Assalamualaikum..KENALKAN.
Namaku : UANG...
Nama panggilan : DUIT...
Nama ukhuwah : FULUS...
Nama tenar : MONEY...
Wajahku biasa saja...
Fisikku juga lemah...
Namun aku mampu merombak tatanan dunia...
Aku juga "bisa" merubah Perilaku...
Bahkan sifat Manusia...
Karena manusia mengidolakan aku...
Banyak orang merubah kepribadiannya...
Mengkhianati teman...
Menjual tubuh...
Bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku...!!!
Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat...
Tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat...
Menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina...
Aku bukan iblis...
Tapi sering orang melakukan kekejian demi aku...!!!
Aku juga bukan orang ketiga...
Tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku...
Kakak dan adik beradu dan saling benci karena aku...
Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku...!!!
Sangat jelas juga aku bukan Allah...
Tapi manusia menyembah aku seperti Allah...
Bahkan kerap kali hamba-hamba Allah lebih menghormati aku...
Padahal Allah sudah pesan jangan jadi hamba uang...
Seharusnya aku melayani manusia...
Tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku...???
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun...
Tapi banyak orang rela mati demi aku...
Perlu aku ingatkan...
Aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda...
Tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda...!!!
Kalau suatu hari anda di panggil Allah...
Aku tidak akan bisa menemani anda...
Apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda...
Anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA...!!!
Saat itu...
Allah pasti akan hitung-hitungan dengan anda...
APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dengan baik...
Atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai tuhan kalian...???
➡ Ini informasi terakhirku :
Aku TIDAK ADA DI SURGA...
Jadi jangan cari aku disana...
➡ SARANKU :
1. Jangan terlalu sayang sama aku...!!!
2. Jangan lupa berdoa, dan beramal agar aku jadi BERKAH di dunia dan akhirat...!!!
Uang dalam Islam.
- Pada zaman Rasulullah uang yang dikenal bukanlah uang kertas seperti halnya yang berlaku saat ini. Sebelum zaman beliau transaksi dilakukan dengan sistem barter alias pertukaran barang. Misalnya gandum ditukar dengan kambing misalnya. Sistem uang diciptakan karena ada beberapa kelemahan dalam sistem barter seperti gak ada standar berapa banyak gandum yang harus ditukarkan untuk mendapatkan seekor kambing misalnya, juga harus ada kerelaan kedua belah pihak untuk menukarkan barangnya, misalnya orang yang punya gandum memang betul butuh kambing dan yang punya kambing butuh gandum, sehingga transaksi bisa dilakukan. Tapi jika tidak barter gak bisa dilakukan.
- Juga menggunakan mata uang logam seperti dinar (emas), dirham (perak) dan fulus (tembaga). Seorang Islam bernama al-Ghazali (w.1111 M), telah membahas fungsi uang dalam perekonomian.Secara panjang lebar, ia membahas fungsi uang dalam bab “syukur” pada kitab Ihya Ulumuddin. Dalam Bab itu ia mengatakan, “Di antara nikmat Allah ialah berlakunya dinar dan dirham. Dengan dinar dan dirham itu, kehidupan dunia bisa diatur, padahal keduanya tak lebih dari logam, yakni barang yang pada asalnya tidak berguna apa-apa. Tetapi semua orang tertarik pada kedua mata uang itu, sebab setiap orang membutuhkan bermacam-macam barang untuk makan, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan lainnya”.
- Adapun uang kertas diciptakan oleh ekonomi kapitalis seperti saat ini yang rentan terhadap inflasi dan keterpurukan ekonomi.
Uang itu penting tapi bukan yang terpenting
Mengapa?
- Yang namanya alat tugasnya hanya membantu kita memperoleh kebutuhan / keinginan kita. Dengan syarat bahwa kebutuhan / keinginan itu bisa dibeli dengan uang.
- Uang adalah alat bantu, gak punya kuasa, gak punya kekuatan. Kebesaran pengaruhnya terletak di tangan manusia yang memiliki uang itu. Karena yang paling penting adalah orangnya dan bukan uangnya maka kedudukan uang bukanlah yang terpenting.
(2). Uang tidak bisa membeli semuanya.
- Uang bisa membeli obat tapi tak bisa membeli kehidupan. Uang bisa membeli makanan tapi tak bisa membeli rasa kenyang. Uang dikeluarkan untuk membiayai pernikahan tapi tak bisa membeli kebahagiaan dan keturunan. Uang bisa membeli kebutuhan hidup tapi tak bisa membeli kenyamanan, ketenangan, kekeluargaan dan pertemanan. Uang bisa membeli buku dan layanan internet tapi tak bisa membeli kecerdasan dan kebijaksanaan.
- Karena banyak hal yang gak bisa dibeli dengan uang harusnya kita gak usah memposisikannya di tempat terpenting.
(3). Uang bisa jadi rezeki atau setan.
- Tergantung pada orang yang memegang uang. Jika dia manfaatkan uang untuk kebaikan dan kebermanfaatan maka uang menjadi rezeki. Jika uang dipakai untuk meningkatkan kualitas hidup baik secara fisik maupun spiritual maka uang menjadi rezeki.
- Sebaliknya jika uang digunakan untuk melakukan maksiat dan dosa, serta uang menjadikan kualitas hidupnya jadi menurun maka uang menjadi setan baginya.
(4). Jangan terlalu mengejar uang.
Mengapa?
- Karena akan menjadikan kita fokus pada dunia. Sehingga membuat kita jauh dari Allah. Hidup bisa jadi kehilangan arah.
- Uang toh tak bisa membeli kebutuhan esensial manusia yaitu kebahagiaan dan ketentraman. Karena itu terkait dengan hati, dengan perasaan. Banyak orang yang bisa bahagia meski hidup sederhana.
- Uang bisa menyuburkan perilaku negatif. Seseorang bisa menjadi rakus karena mengejar uang. Uang semakin dikejar semakin terasa kurang. Tak ada kepuasan. Uang bisa membuat orang jadi sombong, merasa berkuasa karena mampu membeli apa saja.
(5). Uang nantinya akan ditanya.
- Setelah mati uang yang kita kumpulkan dengan susah payah gak akan kita bawa mati. Semuanya kita tinggalkan untuk membayar hutang dan jadi warisan orang-orang yang kita tinggalkan. Kelak di Hari Penentuan kita akan ditanya tentang uang yang dipercayakan pada kita itu. Darimana memperolehnya? Bagaimana penggunaannya? Apakah membawa manfaat atau mudharat? Pertanyaan yang sangat penting karena jawaban kita akan menentukan apakah kita masuk surga atau neraka?
- Karenanya bijaksanalah menggunakan uang. Jadikan uang sebagai rezeki yang memberi manfaat dan meningkatkan kualitas hidup serta menjamin keselamatan kita di akhirat nanti, bukan sebagai setan dalam hidup kita.
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Apakah Uang Itu Rezeki Atau Setan? "