Banyak rezeki apa menjamin kebahagiaan?
- Kebanyakan kita suka iri dengan mereka yang sukses, kaya, berhasil, pintar, cantik, tampan, seolah mereka punya segalanya. Dengan uang yang banyak apa aja bisa dibeli, termasuk membeli kebahagiaan. Apa sih yang bisa bikin bahagia? Kalo kita udah bisa melakukan semua yang kita mau, pasti kita akan bahagia. Mau makan apa aja yang enak, mahal, eksklusif, buatan chef kelas dunia, bisa. Mau jalan-jalan ke tempat paling eksotis dan mahal dengan jet pribadi, bisa. Mau punya mobil paling mahal yang cuma ada 2 di dunia, bisa banget. Semua yang kita inginkan tersedia. Benarkah kita bisa bahagia karenanya?
- Rezeki banyak dan berlimpah dambaan setiap orang. Kita semua mati-matian kerja dan berusaha agar bisa dapat rezeki lebih, agar bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan kita. Tapi mengapa tingkat bunuh diri dan stres mereka yang kaya dan sukses jauh lebih tinggi dibanding orang biasa? Pasti ada yang salah di sini. Rezeki banyak dan berlebih gak menjamin kebahagiaan.. jika rezeki kita fokuskan hanya pada uang dan harta benda..
Rezeki berlimpah BUKAN jaminan kebahagiaan.
(1) Uang gak bisa membeli keamanan.
- Orang kaya, hartanya banyak, uangnya banyak, ya.. kita menganggap rezekinya banyak dan berlimpah. Tapi banyak juga yang menginginkan miliknya. Banyak perampok yang mengincar hartanya, banyak orang yang bersedia membayar kematiannya, banyak orang yang bahagia jika dia mati. Nunggu warisan, harta gono gini ato peralihan kepemilikan.. Manusia itu tamak dan suka dengan harta.. gak peduli apa diperoleh secara halal atau tidak.
- Si kaya mungkin bisa membuat tembok tinggi dengan penjagaan ketat. Bisa menyewa bodyguard untuk melindunginya dari serangan bahaya..tapi hal itu gak menjamin dia aman. Orang akan mencari cara menghancurkannya, jika gak bisa dari luar maka akan dihancurkan pelan-pelan dari dalam.
- Ya.. uang dan harta tak bisa menjamin keamanan, tapi sikap rendah hati, gak angkuh, ramah dan ogah cari musuh adalah cara membeli keamanan untuk diri. Serangan kebanyakan dilakukan oleh orang lain. Jika ingin aman, dekati orang lain bukan dengan kepalsuan tapi dengan ketulusan dan kebaikan hati. Kalo kita baik, ramah, ringan tangan dan gak punya musuh, siapa yang mau menyerang kita, wong orang-orang pada suka sama kita. Mereka bakalan berdiri di depan membela kita meski kita gak bayar atau nyogok mereka. (baca : 7 langkah menarik rezeki keselamatan saat bepergian).
(2) Uang gak bisa membeli kesehatan.
- Harusnya orang kaya berbahagia karena peluangnya bertahan hidup dari penyakit mematikan jauh lebih besar. Kenapa? Karena dia punya akses untuk membayar fasilitas kesehatan terbaik, pelayanan kesehatan nomor satu, serta sarana dan prasarana kesehatan yang mumpuni, seperti obat, vitamin, serum, dokter ahli.
- Tapi kenyataannya mereka toh mati juga, gak sedikit mati karena penyakit berbahaya seperti kanker, AIDS maupun overdosis obat-obatan.. Karena sesungguhnya uang gak akan bisa membeli kesehatan.
- Karena kesehatan hanya didapat dari kesadaran untuk menjaga ucapan, menjaga hati, mengikuti pola hidup sehat yang seimbang antara nutrisi dan olahraga, serta membantu menyembuhkan mereka yang sakit. Gak perlu jadi dokter untuk menyembuhkan penyakit seseorang. Bantulah mereka yang lemah dan gak mampu untuk membayar biaya pengobatan atau untuk membeli pelayanan kesehatan yang layak. Karena itulah cara paling ampuh untuk "membeli" kesehatan. (baca : 6 langkah menarik rezeki kesembuhan saat sakit).
(3) Uang gak bisa membeli kenyamanan dan keharmonisan.
- Punya harta berlimpah, rumah megah dilengkapi kolam renang dan halaman yang luas gak menjamin kita hidup nyaman. Banyak keluarga yang terpecah belah hanya karena harta. Saling berebut harta dan kekuasaan. Anak-anak menjadi manja dan nakal karena dibesarkan dengan fasilitas. Isteri atau suami yang gak setia, perselingkuhan jadi hal biasa yang akhirnya berujung pada perceraian. Gak ada ketenangan dalam rumah tangga. Mengapa bisa begitu?
- Karena keharmonisan dan kenyamanan berumah tangga gak ada kaitannya dengan uang. Bukannya uang gak penting dalam rumah tangga tapi uang bukanlah yang terpenting. Tapi lewat saling mengasihi, menghormati, memaafkan dan saling support antar pasangan. Keluarga itu satu team yang tujuannya untuk saling membahagiakan.
(4) Uang banyak gak menjamin kepuasan hidup.
- Punya gaji tinggi, punya penghasilan milyaran, punya perusahaan yang omzetnya trilyunan gak menjamin kepuasan hidup. Karena sejatinya manusia itu gak ada puasnya. Punya uang uang seratus mau seribu. Punya seribu mau sepuluh ribu. Punya sepuluh ribu mau seratus ribu. Gak ada akhirnya..
- Lalu dari mana kepuasan hidup bisa diperoleh? Dari kemampuan bersyukur atas apa yang dimiliki. Sedikit atau banyak gak menjadi soal, berapapun nilainya tetap diterima dengan rasa syukur.
- Kepuasan hidup juga didapat dari berbagi. Dengan berbagi kita membuat harta kita jadi bermanfaat bagi banyak orang. Membuat orang lain bahagia adalah kunci kebahagiaan dan kepuasan hidup itu sendiri.
(5) Uang berlebih gak menjamin hidup terhormat.
- Pernah liat bagaimana para gembong narkoba yang punya harta berlimpah sampai bisa membeli fasilitas mewah di penjara dan menyuap sipir berakhir? Ya.. Fredy Budiman harus berakhir di depan regu tembak karena kejahatannya meracuni anak bangsa dengan narkoba.
- Bukan banyaknya uang yang membuat orang terhormat. Bahkan bisa jadi uang banyak justru membuatnya terhina jika diperoleh dan dimanfaatkan di jalan yang salah. Pemanfaatan uang itu yang menentukan apa seseorang menjadi terhormat atau tidak.
- Kemurahan hati, penghargaan pada orang lain, kesediaan menjaga ucapan dan tindakan dari menyakiti orang lain serta kemampuan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat di sekitarnya itulah yang menentukan apakah kita hidup terhormat atau tidak.
(6) Uang berlimpah gak menjamin banyak kawan.
- Karena kita kaya, banyak uang dan banyak kemudahan membuat kita gak susah buat dapat kawan. Kita ibarat gula yang manis yang mengundang banyak semut untuk datang menikmati manisnya gula. Tapi kawan yang banyak mengitari kita, betulkah itu kawan sejati? Belum tentu. Bisa saja mereka mendekat karena kita kaya dan mereka turut menikmati fasilitas karena menjadi teman kita.
- Jika akhirnya kita jatuh miskin, terpuruk dan menderita akankah mereka tetap setia kawan dan mendukung kita untuk bangkit? Belum tentu. Adalah sifat manusia untuk mencari lingkungan yang menguntungkan dirinya. Jika lingkungan dianggapnya sudah gak memberikan keuntungan, dia memilih meninggalkannya. Dan itu meski keliatan kejam adalah hal yang wajar.
- Itu sebabnya uang gak menjamin kita punya teman sejati. Hanya dengan setia kawan, kepedulian, empati, saling menghargai, saling dukung serta menerima mereka apa adanya yang membuat kita mendapat kawan sejati.
(7) Uang banyak gak menjamin kesempurnaan fisik.
- Uang banyak bisa membeli kosmetika yang paling kinclong, bisa membayar dokter bedah plastik yang paling mahal, bisa membeli baju rancangan desainer kelas dunia dan brand-brand terkenal. Tapi apakah semua itu membuat kita sempurna secara fisik? Belum tentu !
- Wajah boleh menawan, kulit boleh sempurna, tubuh menarik tak menjamin memiliki kesempurnaan fisik jika gak didukung kepribadian yang baik.
- Tapi seyuman manis yang tulus, kasih pada sesama, kemampuan untuk membantu dan memudahkan urusan orang lain lah yang membuat seseorang sempurna fisik dan jiwanya. Orang yang wajahnya biasa aja tapi punya kepribadian yang menawan akan terlihat sempurna dibanding mereka yang cantiknya mirip boneka barbie tapi kelakuan kaya' boneka santet.
Itulah 7 hal yang membuktikan bahwa rezeki banyak dalam hal ini uang dan harta benda gak menjamin kebahagiaan hidup seseorang. Jadi yang paling penting bukannya kuantitas rezeki yang kita miliki tapi kualitasnya alias keberkahannya. Biar sedikit yang penting berkah. (baca : dicari : berkah dalam rezeki).
Wallahu alam..
0 Komentar untuk "Apa Rezeki Berlimpah Jaminan Kebahagiaan?"