Frasa dan klausa adalah satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari kalimat. Bagi orang umum, kedua satuan linguistik ini tentu tidak begitu penting untuk diketahui maknanya, sekalipun kita semua tahu bahwa frasa dan klausa selalu digunakan setiap percakapan sehari-hari, baik yang langsung maupun percakapan dalam bentuk tulisan.
Meski sama-sama satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari kalimat, frasa dan klausa nyatanya memiliki perbedaan-perbedaan khusus. Pada artikel ini akan dibahas seperti apa
perbedaan frasa dan klausa tersebut lengkap dengan contoh dan jenis-jenisnya. Bagi kamu yang ingin menambah wawasan tentang tata bahasa dan sastra Indonesia, silakan lanjutkan membaca!
Perbedaan Frasa dan Klausa
Dikutip dari Wikipedia, frasa didefinisikan sebagai satuan linguistik yang berisi kumpulan kata yang bersifat
non predikatif alias
tidak ada yang berkedudukan sebagai predikat.
Karena berisi kumpulan kata, maka tentunya frasa bisa terdiri dari 2 kata atau lebih. Kata-kata yang tersusun dalam frasa terdiri dari unsur
diterangkan (D) dan menerangkan (M). Perhatikan beberapa contoh frasa di bawah ini untuk mengetahui unsur-unsur yang dimaksud.
Frasa | Diterangkan | Menerangkan |
Ayam hitam | Ayam | Hitam |
Ayam hitam saya | Ayam hitam | Saya |
Putih bersih | Putih | Bersih |
Rumah besar | Rumah | Besar |
Wajah cantik | Wajah | Cantik |
Adapun karena tidak memiliki predikat, maka sebuah frasa tidak bisa berdiri sendiri untuk membentuk sebuah kalimat, sehingga jika diucapkan frasa tidak akan memiliki pola intonasi. Sampai di sini, bisa dimengerti khan?
Sementara itu, masih dari Wikipedia, klausa didefinisikan sebagai kumpulan kata yang tersusun dari setidaknya
unsur subjek dan predikat. Meskipun begitu pada prakteknya, terdapat beberapa contoh klausa yang subjeknya tidak ditampilkan secara eksplisit. Perhatikan beberapa contoh klausa yang terdapat dalam kalimat di bawah ini untuk mengetahui unsur-unsur yang dimaksud!
Kalimat | Klausa 1 | Klausa 2 |
Kami sering bertengkar karena sama-sama keras kepala. | Kami sering bertengkar | Kami sama-sama keras kepala |
Aku batal pergi ke Jakarta karena ketinggalan pesawat. | Aku batal pergi ke Jakarta | Aku ketinggalan pesawat |
Kakak tertuaku menikah umur 30 tahun dan telah memiliki 4 orang anak. | Kakak tertuaku menikah umur 30 tahun | Kakak tertuaku memiliki 4 orang anak |
Ket ; yang di-bold adalah predikat
Karena memiliki predikat, sebuah klausa bisa berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat. Sementara itu, jika diubah menjadi kalimat, maka klausa akan memiliki pola intonasi ketika diucapkan.
Nah, dari pengertian dan contoh di atas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan tentang apa saja
perbedaan frasa dan klausa ini. Berikut adalah kesimpulan yang saya buat terkait perbedaan tersebut.
Perbedaan | Frasa | Klausa |
Predikat | Tidak ada | Ada |
Diubah jadi kalimat | Tidak bisa | Bisa |
Pola intonasi | Tidak ada | Ada bila diubah jadi kalimat |
Unsur | Diterangkan (D) dan Menerangkan (M) | Subjek (S) dan Predikat (P) |
1. Ada tidaknya predikat
Perbedaan frasa dan klausa yang paling tampak bisa dilihat dari
ada tidaknya sebuah kata yang berkedudukan sebagai predikat. Sebagaimana disebutkan di awal, frasa bersifat nonpredikatif artinya tidak mengandung predikat di dalamnya. Sedangkan kebalikannya, klausa bersifat predikatif atau memiliki kata yang berkedudukan sebagai predikat.
Baca Juga : Perbedaan Anekdot dan Humor
2. Bisa tidaknya diubah menjadi kalimat
Sebuah kalimat dapat terdiri dari beberapa unsur, yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan. Namun, untuk ukuran minimal unsur
subjek dan predikat saja juga bisa membentuk sebuah kalimat. Klausa memiliki kedua unsur itu, sehingga ia bisa diubah menjadi kalimat, sedangkan hal yang sama tidak berlaku bagi frasa.
3. Pola intonasi
Frasa dan klausa sama-sama tidak memiliki pola intonasi. Namun, jika sebuah klausa diubah menjadi kalimat, maka ia akan mempunyai pola intonasi saat diucapkan. Untuk mengubah klausa menjadi kalimat, diperlukan tanda baca dalam penulisannya. Perhatikan contoh berikut ini!
Kalimat | Klausa |
Kami sering bertengkar. | Kami sering bertengkar |
Aku batal pergi ke Jakarta. | Aku batal pergi ke Jakarta |
Kakak tertuaku menikah. | Kakak tertuaku menikah umur 30 tahun |
4. Unsur pembentuk
Perbedaan frasa dan klausa yang terakhir terletak pada unsur pembentuknya. Frasa terbentuk dari unsur diterangkan dan menerangkan, sedangkan klausa terbentuk dari unsur subjek dan predikat.
Nah, demikianlah penjelasan mengenai
perbedaan frasa dan klausa lengkap beserta contoh dan unsur-unsurnya. Semoga penjelasan ini bisa dengan mudah dipahami, sehingga kamu tidak akan bingung lagi jika disuruh membandingkan keduanya. Salam!
0 Komentar untuk "4 Perbedaan Frasa dan Klausa, Pengertian, dan Contohnya"