Hidup terasa sulit, rezeki seret, senantiasa ditimpa kemalangan, hati-hati bisa saja itu azab atau mungkin ujian dari Allah. Azab hanya diberi pada pendosa sementara ujian diberikan pada orang beriman. Anak-anak yang mau naik kelas atau mau masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya harus menempuh ujian. Mengapa? Karena ujianlah yang menjadi tolak ukur seorang anak memahami pelajaran, mengerti apa yang diajarkan, dibuktikan dengan tingginya nilai ujiannya.
Allah tidak begitu saja percaya jika seseorang mengatakan kami telah beriman. Dari ayat di atas Allah menguji seseorang dengan untuk mengetahui pembuktian pengakuan kebenaran iman mereka. Dan ujian ini tidak hanya kita yang hidup di abad modern ini yang diuji, bahkan orang-orang terdahulu pun juga diuji. Seperti ujian berat yang diterima oleh Nabiyullah Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak semata wayang dan permata hatinya Ismail. Nabiyullah Ismail pun dengan rela menerima perintah Allah lewat bapaknya bahkan dia yang memotivasi bapaknya agar jangan ragu-ragu melaksanakan perintah Allah, meskipun ia harus kehilangan nyawanya. Karena mereka berdua bersabar dan tidak ragu-ragu menjalankan perintahNya, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Di ayat yang lain juga Allah berfirman "dan sungguh kami benar-benar akan menguji kamu sekalian sehingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu (Q.S.Muhammad : 31).
Mengapa Allah harus menguji hambanya?
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan "Kami telah beriman " sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Q.S. Al Ankabut : 2).Allah tidak begitu saja percaya jika seseorang mengatakan kami telah beriman. Dari ayat di atas Allah menguji seseorang dengan untuk mengetahui pembuktian pengakuan kebenaran iman mereka. Dan ujian ini tidak hanya kita yang hidup di abad modern ini yang diuji, bahkan orang-orang terdahulu pun juga diuji. Seperti ujian berat yang diterima oleh Nabiyullah Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak semata wayang dan permata hatinya Ismail. Nabiyullah Ismail pun dengan rela menerima perintah Allah lewat bapaknya bahkan dia yang memotivasi bapaknya agar jangan ragu-ragu melaksanakan perintah Allah, meskipun ia harus kehilangan nyawanya. Karena mereka berdua bersabar dan tidak ragu-ragu menjalankan perintahNya, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Allah menguji manusia dengan apa?
"Dan kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira pada mereka yang bersabar" (Q.S. Al Baqarah : 155).Di ayat yang lain juga Allah berfirman "dan sungguh kami benar-benar akan menguji kamu sekalian sehingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal kamu (Q.S.Muhammad : 31).
- Allah menguji manusia dengan sedikit ketakutan. .
- Allah menguji dengan kelaparan;
- Juga kekurangan harta;
- Kekurangan jiwa;
- Kemudian kekurangan buah-buahan
Kabar gembira hanya diberikan oleh orang yang sabar. Bahkan Nabi dan Rasul itu jauh lebih berat ujiannya dan mereka semua bisa melaluinya dengan baik, dengan benteng kesabaran dan tawakkal pada Ilahi.
Mengapa ujian itu rezeki bagi orang beriman ?
Karena melalui ujian, manusia mendapatkan hal yang lebih baik dari Allah Azza Wajalla. Semua harus disyukuri, termasuk ujian yang datang menerpa hidup kita. Ujian itu rezeki bagi anak manusia karena melalui ujian kita:
- mengharapkan pahala yang lebih baik. Kalau diberi ujian berupa rumah yang terbakar, pada awalnya orang yang beriman akan merasa menderita, melihat harta bendanya ludes dilalap si jago merah, tapi keyakinannya pada Allah menariknya kembali ke kesadaran bahwa ia akan beroleh pahala yang banyak jika mau mengikhlaskan miliknya. Nyawapun bukan kita punya, jika Allah si Empunya meminta nyawa kita maka kita harus merelakannya.
- hidup berhiaskan kesabaran. "hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas (Q.S. Az Zumar : 10). Orang-orang yang ditimpa masalah kemudian dia bersabar itu kekasih Allah.
- berzikir dengan baik. Jika selama ini terlupa dan dilenakan oleh kehidupan dunia maka ujian yang menerpa kehidupan manusia membuatnya kembali mengingat Allah, kembali menyerahkan nasibnya padaNya, kembali memperbaiki ibadahnya, kembali membasahi bibirnya dengan zikir, mengagungkan asma Allah.
- membayangkan datangnya kebaikan. Orang mukmin menghadapi ujian itu secara positif karena dia yakin dengan janji Allah " Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan." (Q.S.Al Insyirah : 5 -6). Kesulitan itu datang beserta kemudahan bersamanya. Tapi kadang mata kita terlalu tertutup dengan kesedihan untuk melihatnya. Mengapa Allah sampai mengulang kalimat yang sama dua kali di ayat 5 dilanjutkan dengan ayat 6? Supaya manusia yakin dan tidak bersedih jika menghadapi ujian dan masalah dalam hidup. Ujian akan mendatangkan kebaikan, yakinlah!
Itulah 4 hal yang menjadi rezeki saat menghadapi masalah, bagi manusia yang yakin. Jangan takut dengan ujian. Karena melalui ujian Allah akan mengangkat derajat kita, menjadi manusia kesayanganNya. Walahu alam
0 Komentar untuk "4 Alasan Mengapa Ujian Itu Rezeki Bagi Orang yang Beriman "