Hati-hati dengan kebiasaan kita sehari-hari. Beberapa kebiasaan di bawah ini bisa mengurangi keberkahan rezeki kita. Apa saja kebiasaan itu, ini dia
Adakah kebiasaan yang membuat rezeki anda kurang berkah, mari kita teropong |
- Durhaka pada orang tua. Anak yang membawa rezeki bagi orangtuanya adalah anak saleh yang terus berbakti pada orangtuanya mulai sejak masih hidup sampai meninggalnya. Anak-anak yang dengan sengaja mendurhakai orangtuanya tidak disukai Allah dan disempitkan rezekinya. (baca : mengapa berbakti pada ibu melipatgandakan rezeki)
- Menyumpahi dan mendoakan keburukan untuk orang lain. Tahukah anda bahwa semua menyumpahi seseorang dan mendoakan keburukan bagi orang lain bisa menghalagi rezeki kita. Karena prinsip semesta ini adalah kamu menuai apa yang kamu tanam. Jika kita menanam kebaikan maka kita akan memanen rezeki yang banyak. Tapi jika kita menanam keburukan maka kita akan menuai badai. (Baca : rezeki menjauh karena makan sumpahan orang)
- Memutuskan tali silaturahmi. Kita diperintahkan untuk menyambung tali silaturahmi dengan sesama. Kalau kita memutuskan tali silaturahmi berarti kita memutuskan rezeki kita. Tahukah anda bahwa rezeki kita juga bisa datang lewat manusia lain.Ibaratnya orang lain bisa menjadi jembatan rezeki kita. Kalau kita memutus jembatan rezeki pasti rezekinya juga terhambat atau berkurang bukan? (Baca : Gaji kecil, rezeki besar)
- Mengatur keuangan tanpa pertimbangan dan pemikiran yang matang. Hidup yang baik akan membawa rezeki yang baik pula, tetapi tidak berarti kita tidak boleh memanage hidup dengan baik. Pengelolaan keuangan selalu besar pasak daripada tiang pasti akan membawa kesengsaraan hidup dan kesulitan rezeki.
- Bersumpah palsu. Orang yang bersumpah palsu berarti membohongi diri dna orang lain. Pembohong itu adalah perbuatan tercela dan membuat orang lain sengsara akan berpengaruh pada rezeki yang diterimanya. Rezeki yang diperoleh dari hasil bersumpah palsu tersebut membuatnya tidak berkah.
- Serakah. Orang yang serakah merasa ingin memiliki semua hal sebagai miliknya, Ia tidak pernah puas dan terus merasa kekurangan. Orang yang serkah adalah orang yang syukurnya kurang.
- Suka Bohong. Pembohong akan dijauhi orang dan tidak akan dipercaya oleh siapapun. Allah tidak menyukai orang yang suka berbohong. Jika Allah dan sesama manusia sudah tidak mempercayai kita lagi, bagaimana dengan nasib rezeki kita?
- Menghardik peminta-minta. Peminta-minta adalah orang yang dikirim Allah untuk menguji sejauh mana rasa belas kasih kita dan sejauh mana kita bersedia membagi rezeki mereka yang dititipkan Allah dalam harta kita. Meskipun banyak peminta-minta yang sekarang ini menjadikan pengemis sebagai profesi dan menjual kemiskinannya untuk sekedar mencari uang, tapi kita tetap dituntut memperlakukan mereka dengan baik. Jika tidak ingin memberi tidak perlu menghardik mereka. (Baca : Pada pengemis yang mengais rezeki haruskah selalu memberi?)
- Terburu-buru keluar masjid. Bagi yang selesai shalat fardhu sebaiknya tinggal sejenak di mesjid untuk menjalankan shalat sunat ba'diyah (shalat sunat setelah shalat fardhu), berzikir dan memuji Allah bisa menarik rezeki ke pangkuan (baca : amalan 40 hari menjadi kaya dan rezeki melimpah)
- Kebanyakan tidur. Orang yang kebanyakan tidur adalah orang yang malas. Orang yang banyak rezekinya atau menginginkan rezekinya berkah harus bangun pagi sebelum rezekinya dipatok ayam, kata orang tua dahulu (baca : 4 hal yang memandekkan rezeki)
- Tidur telanjang. Malaikat tidak akan mendekati orang yang telanjang. Tidur tanpa pakaian sama sekali akan memudahkan penyakit masuk ke dalam badan, karena tidak ada yang melindunginya. Baik itu tungau, debu-debu kasur, virus yang bisa menginfeksi tubuh dengan seketika. Jika sakit bagaimana bisa mencari rezeki?
- Makan sambil tidur. Makan itu ada adabnya, jika makan sambil tidur bisa menyebabkan tersedak atau makanan tidak turun dengan lancar ke pencernaan. Makanlah dalam posisi duduk dan jangan makan sambil berdiri aplaagi sambil tiduran. Jauh rezeki.
- Tidak menghabiskan makanan. Ini sama dengan mubazir. Mubazir itu temannya setan dan jauh dari rezeki. (baca : mau mudah rezeki, jauhi sifat mubazir)
- Tidak menghargai makanan. Makanan itu adalah rezeki yang diberikan Allah pada kita. Jika kita selalu mencela makanan itu tandanya kita tidak bersyukur atas rezeki makanan yang Allah karuniakan pada kita, Bagaimana kalau Allah mencabut rezekinya dan membuat kita tidak bisa membeli makanan atau kita diberinya penyakit sehingga tidak bisa makan apapun, meski kita mampu membelinya. (Baca : mengapa kita harus bersyukur)
- Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Nabi mencontohkan bahwa sebelum makan kita harus mencuci tangan. Tangan yang kotor akan menjadi sarana kuman penyakit masuk ke dalam badan.
- Menggigit kuku. Kuku itu kotor, karena selalu bersentuhan dengan kotoran atau debu yang dipegang oleh tangan. Kebiasaan menggigit kuku bisa menyebabkan kuman penyakit masuk ke dalam badan.
- Kikir. Orang yang kikir adalah orang yang enggan berbagi. Allah membenci orang yang menahan dan menimbun hartanya. (baca : sedekah penderas rezeki)
- Menghambur-hamburkan uang tanpa tujuan. Rezeki yang berkah adalah rezeki yang bermanfaat. Jika rezeki yang kita terima digunakan untuk jalan yang tidak jelas pemanfaatannnya bagaimana bisa berkah?
- Tidak tahu malu. Orang yang memiliki rasa malu yang tinggi akan menjaga sikap dan perilakunya di hadapan Allah dan di hadapan orang lain. Kalu tidak tahu malu pasti tingkahnya tidak bisa terkontrol karena mempertuhankan hawa nafsunya. (baca : mau rezeki lancar dan berkah, pelihara rasa malu)
- Malas membersihkan. Rumah yang kotor itu disukai setan, sebaliknya kebersihan sebagian dari iman, Rumah yang bersih juga salah satu dari 10 ciri-ciri rumah yang berezeki baik.
- Suka telat bangun pagi. Telat bangun pagi membuat kita jadi karakter yang pemalas. Rasulullah menyuruh kita untuk berpagi-pagi mencari rezeki, karena waktu pagi adalah waktu yang diberkahi (baca : mengapa dhuha memperlancar rezeki)
- Kebanyakan dengar musik dan lagu-lagu yang melenakan. Hidup ini adalah persinggahan dan tempat mencari bekal. Gunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan yang bermanfaat sebelum datang kematian yang memutus rezeki. Lebih baik membaca Al quran daripada mendengarkan musik yang tidak berfaedah. (Baca : manfaatkan rezeki umur dengan baik)
- Makan di piring yang tidak bersih dan pecah. Piring yang kotor adalah sarang kuman penyakit, belum lagi jika menggunakan pirin pecah untuk makan bisa berbahaya. Bisa saja masih ada pecahan kaca yang tercampur dalam makanan.
- Meninggalkan makanan dan minuman yang tidak ditutup. Makanan yang tidak ditutup bisa dihinggapi lalat dan serangga penyebar penyakit.
- Tidak pernah mendoakan orangtua baik masih hidup atau sudah meninggal. Anak yang saleh adalah anak yang berbakti dan terus mendoakan orangtuanya. Inilah mitos banyak anak banyak rezeki, jika anak berbakti dan senantiasa mendoakan orangtuanya. Banyak anak banyak susah jika mendapatkan anak yang tidak berbakti dan enggan mendoakan orangtuanya. Anak akan jadi investasi berharga bila dididik dengan baik. (baca; banyak anak banyak rezeki, benarkah?)
- Jorok penampilannya. Kebersihan adalah sebagian dari iman. Orang yang jorok dari penampilannya kurang meyakinkan, bagaimana orang bisa memberi kepercayaan padanya jika penampilannya kurang meyakinkan? Hal itu akan membuat rezekinya jauh.
- Suka menyakiti isteri dan anak. Mau rezeki lancar jangan sakiti isteri.
- Malas. Malas artinya tidak mau berinisiatif melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya. Dia banyak tergantung pada orang lain. Orang malas tidak ada yang menyukai karena tidak bisa diandalkan dan hanya bisa jadi parasit yang menggerogoti orang lain.
- Suka membantah dan tidak menerima nasehat. Orang yang baik dan banyak rezeki adalah orang yang suka mendengar nasehat. Orang ini menyadari bahwa ia masih perlu banyak belajar. Dengan belajar ia bisa meningkatkan taraf hidupnya dan memperdalam ilmu agama.
- Suka gosip dan menceritakan keburukan orang lain. Orang yang suka ghibah diibaratkan seperti seorang kanibal yang menggigit daging saudaranya sendiri. Bagaimana dia bisa diberi rezeki yang banyak jika kerjaannya hanya menggunjingkan orang lain. Menceritakan keburukan diri sendiri saja tidak diperbolehkan apalagi menceritakan keburukan orang lain.
Itulah 30 sifat dan kebiasaan yang dapat emngurangi keberkahan rezeki. Semoga kita dijauhkan dari kebiasaan tersebut di atas. Wallahu alam.
0 Komentar untuk "30 Kebiasaan Yang Dapat Mengurangi Keberkahan Rezeki "