Komitmen Kemendikbud Untuk Menciptakan Tata Kelola Di Lingkungan Kemendikbud Lebih Baik Dan Berintegritas / Berkelas Dunia

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berkomitmen untuk membuat tata kelola di lingkungan Kemendikbud lebih baik dan berintegritas. Tak tanggung-tanggung, ia berharap supaya tata kelola di Kemendikbud bisa berkelas dunia dan menjadi pola bagi kementerian dan forum lainnya.

Untuk mencapai tata kelola berkelas dunia, Mendikbud memberikan kerangka strategis yang mencakup tiga aspek utama. Tujuannya, untuk membentuk manusia dan ekosistem pendidikan dan kebudayaan berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong. Salah satu dari ketiga aspek itu ialah perbaikan tata kelola untuk pengembangan efektivitas birokrasi.

“Kita melihat pendidikan memerlukan partisipasi publik yang sangat luas. Ada 208 ribu unit sekolah, anggaran sebesar Rp. 53 triliun dengan 16.350 pegawai, dan pihak akseptor layanan mencakup guru, murid, orang tua, LSM, pemerhati, dan lain-lain,” kata Mendikbud pada temu awal penilaian kinerja Kemendikbud dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) di Kantor Kemendikbud, Rabu (26/08/2020).


Mendikbud menyampaikan, ketika ini hasil penilaian berdikari pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) di Kemendikbud ialah baik. Nilai dari panel bersama asesor Inspektorat Jenderal dan Unit utama ialah 81,53. Mendikbud yakin nilai tersebut akan terus naik sesuai dengan kinerja yang juga semakin baik di kementerian yang ia pimpin.

Di hadapan Menteri PAN RB dan seluruh pejabat eselon I dan II Kemendikbud dan KemenPANRB, Mendikbud memberikan bermacam-macam terobosan dari reformasi birokrasi yang dilakukan di Kemendikbud. Terobosan yang diunggulkan salah satunya ialah Unit Layanan Terpadu (ULT) yang memfasilitasi lebih dari 50 layanan yang ada di Kemendikbud dalam satu tempat. Tujuan layanan ini, kata dia, untuk membantu masyarakat menuntaskan banyak sekali persoalan yang terkait pendidikan dan kebudayaan tanpa harus kebingungan.

Terobosan lain ialah rintisan ujian nasional berbasis komputer atau yang dikenal dengan UN CBT. UN dengan model ini terbukti bisa menjaga integritas peserta dalam melakukan ujian alasannya ialah setiap peserta mengerjakan soal berbeda yang berasal dari bank soal di sistem tersebut.

Mendikbud juga menyebutkan perampingan struktur organisasi di Kemendikbud sebagai terobosan. Dari 10 unit utama dirampingkan menjadi delapan unit dengan seleksi pimpinan madya dan pratama secara terbuka.

Beberapa terobosan lain yang disebutkan oleh Mendikbud ialah adanya unit pengendali gratifikasi, analisis jabatan, guru garis depan, perbaikan kurikulum, penataan sekolah keluarga TKI, dan aktivitas penumbuhan kecerdikan pekerti.

Dengan adanya banyak sekali terobosan yang dirintis oleh Kemendikbud, MenPANRB Yuddi Chrisnandi yakin bahwa Kemendikbud dapat menjadi center of excellence kementerian dan forum lain. Ia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Kemendikbud dan berharap supaya apa yang sudah dilakukan ini dapat tetap pada jalurnya.

“Saya optimis apa yang dilakukan (Kemendikbud) ini bukan semata-mata supaya pemberian kinerja dapat naik. Tapi ini ialah salah satu konsekuensi dari adanya birokrasi yang terperinci dan klir serta tata kelola yang baik. Dengan adanya harapan berpengaruh untuk mematuhi aturan, maka tata kelola akan on track,” kata Yuddi. (Aline Rogeleonick)


Kosa kata redaksi :

1.   Center of excellence  : Pusat Layanan Unggulan / Pusat Unggulan.
2.   On track = Berada pada jalurnya.

0 Komentar untuk "Komitmen Kemendikbud Untuk Menciptakan Tata Kelola Di Lingkungan Kemendikbud Lebih Baik Dan Berintegritas / Berkelas Dunia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)